Wasir membuat kenyamanan Anda terganggu? Tak perlu khawatir, karena ada banyak salep wasir yang bisa meredakan gejalanya. Salep untuk mengobati wasir ini ada yang dijual bebas, tapi ada juga yang harus dibeli dengan resep dokter.
Wasir atau ambeien adalah benjolan yang muncul di dalam atau di sekitar anus. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Namun, wasir sering kali menimbulkan rasa nyeri dan gatal hingga duduk pun terasa tidak nyaman. Sebagian orang yang memiliki wasir juga bisa mengalami keluhan anus berdarah. Nah, untuk mengatasi berbagai keluhan akibat wasir tersebut, bisa digunakan obat-obatan yang salah satunya adalah salep wasir.
Berbagai Jenis Salep Wasir yang Umum Digunakan
Ada berbagai produk salep atau obat wasir yang dijual bebas di apotek dan toko obat. Namun, pastikan Anda membaca informasi yang tertera pada label kemasan terlebih dahulu sebelum membelinya. Di label tersebut biasanya tercantum komposisi obat yang digunakan, kemungkinan efek samping, dosis, hingga cara penggunaannya.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat di dalam salep wasir yang efektif untuk meredakan keluhan ambeien:
1. Policresulen
Policresulen adalah senyawa bersifat asam yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan menghentikan perdarahan. Kandungan ini dapat digunakan sebagai obat wasir berdarah.
Cara menggunakan salep wasir ini adalah dengan dioles tipis pada area anus yang terkena wasir sebanyak 2-3 kali sehari. Ingat, penggunaan salep ini harus sesuai petunjuk dokter.
Adapun efek samping yang mungkin muncul umumnya relatif ringan, yaitu gatal atau sensasi perih pada awal penggunaan. Efek samping ini biasanya akan hilang jika pengobatan dihentikan.
2. Lidocaine
Lidocaine adalah obat bius lokal yang juga dapat digunakan sebagai pengobatan wasir. Obat ini berfungsi untuk mengurangi rasa gatal dan nyeri yang disebabkan wasir. Jenis obat wasir ini harus digunakan sesuai petunjuk dokter karena penggunaan yang berlebihan dan tidak tepat bisa berbahaya.
Meski demikian, efek samping yang muncul umumnya bersifat ringan, seperti iritasi atau mati rasa sementara pada area anus yang dioles.
Namun, harap berhati-hati dan konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan obat ini jika Anda menderita alergi terhadap kandungan obat, menderita penyakit hati, atau sedang menjalani pengobatan untuk gangguan irama jantung (aritmia).
3. Phenylephrine rectal
Phenylephrine rectal dalam salep wasir dapat meredakan pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus yang menyebabkan wasir. Selain mengurangi bengkak, obat ini juga bisa meredakan rasa gatal, perih, dan iritasi di anus.
Untuk menggunakan salep yang mengandung obat ini, pertama bersihkan anus terlebih dahulu dengan kain bersih. Setelah itu, oleskan salep wasir phenylephrine tersebut secara perlahan pada area anus yang membengkak.
Lakukan pemakaian salep wasir ini sebanyak 3-4 kali sehari, namun hindari penggunaan salep ini selama lebih dari 7 hari.
Obat ini tidak cocok digunakan pada anak berusia di bawah 2 tahun. Bagi Anda yang memiliki penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan gangguan tiroid, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan salep ini.
Segera hentikan pemakaian dan segera pergi ke dokter jika muncul efek samping, seperti iritasi berat, perdarahan dari dubur, sakit kepala, hingga penglihatan kabur atau telinga berdengung. Penanganan perlu segera dilakukan untuk mencegah gejala semakin memburuk.
4. Hydrocortisone
Obat ini merupakan salah satu jenis kortikosteroid oles yang biasanya dijual bebas. Hydrocortisone dapat mengurangi nyeri, gatal, dan pembengkakan pada anus akibat wasir.
Ikuti cara penggunaan yang terdapat pada kemasan obat dan biasakan mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakannya. Setelah menggunakan salep ini, usahakan tidak buang air besar setidaknya selama 1-3 jam agar obat dapat bekerja dengan efektif.
Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan salep ini jika Anda sedang demam atau memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, dan infeksi, seperti tuberkulosis.
5. Salep kombinasi
Salep wasir kombinasi mengandung campuran berbagai zat atau bahan yang dipercaya dapat meredakan pembengkakan, iritasi, atau peradangan pada anus akibat wasir. Beberapa zat yang umumnya terkandung pada salep wasir kombinasi ini adalah:
- Zinc oxide.
- Bismuth oxide.
- Bismuth subgallate.
- Petroleum jelly.
- Kandungan herba tertentu, seperti witch hazel, lidah buaya, dan balsam peru.
Salep kombinasi tersebut umumnya dapat diperoleh tanpa resep dokter. Akan tetapi salep kombinasi tersebut tidak cocok digunakan oleh penderita wasir yang berusia di bawah 18 tahun, ada darah dalam tinjanya, dan alergi terhadap salah satu bahan yang terkandung dalam obat ini.
Selain dengan mengoleskan salep ambeien, gejala wasir juga bisa diredakan dengan beberapa cara lain, seperti:
- Mengonsumsi makanan kaya serat.
- Banyak minum air putih.
- Hindari kebiasaan mengejan saat BAB.
- Memberi kompres dingin pada anus yang mengalami wasir selama 10-15 menit sebanyak 2-3 kali sehari. Langkah ini bertujuan untuk meringankan rasa sakit dan pembengkakan pada anus.
Agar lebih aman dan efektif, salep wasir harus digunakan sesuai petunjuk dokter atau petunjuk yang terdapat pada label kemasan. Jika wasir tidak membaik setelah penggunaan salep wasir atau justru semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan wasir lebih lanjut.