Salmonella typhi adalah bakteri yang menyebabkan demam tifoid atau tipes. Bakteri ini umumnya masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan yang telah terkontaminasi. Bila dibiarkan tanpa penanganan, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan hingga komplikasi ke organ lainnya.
Salmonella typhi yang masuk ke dalam tubuh akan berkembang di saluran usus dan aliran darah manusia. Jenis bakteri ini diketahui hanya hidup di dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit demam tifoid atau tipes. Tubuh yang terinfeksi bakteri ini umumnya akan menimbulkan gejala, seperti demam dan gangguan pencernaan.
Pada dasarnya, infeksi akibat bakteri Salmonella typhi dengan Salmonella berbeda. Salmonella typhi biasanya menyebabkan penyakit demam tifoid atau disebut juga dengan tipes. Sementara itu, Salmonella biasanya menyebabkan keracunan makanan (salmonelosis).
Salmonella Typhi dan Penularannya
Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi biasanya sering terjadi di lingkungan dengan kebersihan dan sanitasi yang buruk atau tidak terawat. Bakteri ini dapat menginfeksi tubuh melalui konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi kotoran atau feses penderita demam tifoid.
Penularan bakteri ini bahkan dapat terjadi bila Anda mengonsumsi makanan yang disentuh oleh penderita demam tifoid atau tipes. Pasalnya, penderita demam tifoid atau tipes kemungkinan besar meninggalkan bakteri di permukaan makanan yang disentuh dan terjadi perpindahan bakteri ke dalam tubuh Anda.
Bakteri Salmonella typhi menular secara tidak secara langsung. Anda dapat tertular bila menyentuh barang atau makanan yang tersentuh oleh penderita demam tifoid atau tipes tanpa mencuci tangan setelah dari kamar mandi.
Selain itu, penderita demam tifoid atau tipes yang sudah sembuh juga masih dapat berisiko menularkan bakteri tersebut tanpa menunjukkan gejala. Kondisi tersebut disebut dengan karier tipes.
Anak-anak lebih rentan terkena penyakit demam tifoid atau tipes akibat infeksi bakteri Salmonella typhi karena daya tahan tubuhnya belum kuat melawan bakteri tersebut. Namun, infeksi bakteri tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada orang dewasa dengan sejumlah faktor risiko berikut ini:
- Mengonsumsi buah-buahan atau sayur-sayuran yang tidak dicuci bersih
- Bekerja atau sering mengunjungi daerah dengan tingkat kasus demam tifoid yang tinggi
- Bekerja sebagai tenaga kesehatan yang menangani kasus demam tifoid
Salmonella Typhi dan Gejala Infeksi yang Ditimbulkannya
Gejala yang terjadi akibat infeksi bakteri Salmonella typhi muncul dalam waktu 1–3 minggu. Gejala awal yang timbul dapat berupa:
- Demam tinggi di atas 37°C yang berlangsung secara bertahap
- Sakit kepala
- Panas dingin
- Nyeri otot
- Tubuh terasa lemas
- Sakit perut
- Sembelit
- Ruam di kulit
- Hilang nafsu makan
Bila menjadi makin parah, infeksi biasanya akan menimbulkan gejala lanjutan, seperti:
- Halusinasi
- Diare
- Sepsis
- Linglung
- BAB berdarah
Salmonella Typhi dan Cara Mencegah Infeksinya
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar Anda terhindar dari infeksi bakteri Salmonella typhi. Cara ini dilakukan untuk melindungi diri sendiri dan mencegah penularan kepada orang lain.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mencegah penularan infeksi bakteri Salmonella typhi:
- Cuci tangan dengan sabun secara rutin setelah keluar dari kamar mandi dan sebelum serta setelah makan.
- Cuci bersih buah dan sayuran sebelum dikonsumsi.
- Rebus air yang akan dikonsumsi hingga matang.
- Perhatikan kebersihan jajanan atau makanan sebelum Anda membelinya.
- Batasi konsumsi makanan mentah atau belum matang sempurna, seperti sushi.
- Jaga jarak dan gunakan masker saat bertemu atau menjenguk orang yang sedang sakit.
- Dapatkan vaksin tifoid. Vaksin ini diberikan kepada anak berusia 2 tahun ke atas secara oral atau suntik sesuai anjuran dokter.
Anda juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah bepergian, terlebih ke daerah yang rentan terjadi penularan infeksi bakteri ini.
Bila Anda mengalami gejala yang menyerupai infeksi bakteri Salmonella typhi padahal sudah menerapkan cara pencegahan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan secara cepat, praktis, dan tanpa keluar rumah melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat melakukan penanganan sesuai kondisi Anda.