Menambahkan santan ke dalam makanan dapat menciptakan cita rasa yang semakin gurih dan lezat. Namun, apakah santan boleh ditambahkan ke dalam menu MPASI bayi? Kalau Bunda ingin tahu jawabannya, yuk, simak artikel berikut ini.
Untuk mendapatkan santan, parutan daging kepala tua dibasahi terlebih dahulu, kemudian diperas dan disaring. Bahan makanan ini sangat umum dijumpai pada masakan Indonesia, mulai dari masakan yang berkuah hingga panggang.
Fakta Keamanan Santan untuk MPASI
Santan merupakan sumber lemak, protein, vitamin B3, vitamin C, zat besi, magnesium, tembaga, mangan, dan selenium yang baik. Berkat nutrisi-nutrisi ini, tak heran jika santan bisa memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Bunda sudah bisa memperkenalkan gurihnya santan sejak Si Kecil berusia 6 bulan. Santan dapat menjadi sumber lemak yang baik pada makanan pendamping ASI. Bunda bisa mencampur santan dengan bubur nasi dan daging, atau menjadikannya kuah kolak pisang.
Santan mengandung asam laurat, yaitu asam lemak jenuh yang diketahui dapat melindungi tubuh dari infeksi. Nutrisi pada santan juga dapat bertindak sebagai antioksidan untuk memperkuat sistem imun, sehingga tubuh lebih kuat melawan infeksi dan bakteri penyebab penyakit.
Selain itu, vitamin B3 pada santan dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh, meningkatkan energi, serta menjaga kesehatan sistem peredaran darah dan saraf.
Jika Si Kecil sudah berusia 12 bulan ke atas, santan bisa menjadi pengganti susu. Alternatif ini biasanya digunakan untuk anak yang memiliki alergi susu sapi atau intoleransi laktosa. Pilihlah produk susu dari santan yang diperkaya dengan kalsium agar tetap bisa mendukung pembentukan tulang dan giginya.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memberikan Santan pada Bayi
Meskipun santan merupakan bahan pangan yang aman dikonsumsi oleh bayi, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan sebelum memberikannya kepada Si Kecil.
Pastikan Bunda tidak menggantikan pemberian ASI dengan susu dari santan. Minuman ini memang mengandung nutrisi yang diperlukan oleh bayi, tetapi tidak semua nutrisi yang disediakan sama seperti ASI.
Ingat juga bahwa santan mengandung cukup banyak lemak jenuh. Selain itu, sebagian produk santan kemasan sudah ditambahkan pemanis buatan. Konsumsi asam lemak jenuh dan gula dalam jumlah yang berlebihan justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan Si Kecil, Bun.
Jadi, santan boleh diberikan kepada bayi, asal tidak terlalu sering. Saat mengolah makanan dengan santan, Bunda juga disarankan untuk membuat santan sendiri dibanding menggunakan santan kemasan.
Jika Bunda masih memiliki pertanyaan terkait keamanan konsumsi santan pada bayi atau perihal menu MPASI lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.