Scopolamine adalah obat untuk mengatasi kram perut, usus, atau saluran kemih. Scopolamin dikenal juga dengan nama hyoscine. Di Indonesia, scopolamine tersedia dalam bentuk hyoscine atau scopolamine butylbromide. Obat ini dapat ditemukan dalam sediaan tablet dan suntik.
Scopolamine termasuk dalam golongan obat antikolinergik. Obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja asetilkolin pada sistem saraf pusat sehingga dapat menenangkan dan mengendurkan otot-otot saluran cerna dan saluran kemih.
Hyoscine butylbromide atau scopolamine butylbromide berguna untuk mengatasi kram, baik pada usus maupun saluran kemih. Obat ini sering digunakan untuk meredakan kram perut dan keluhan lain pada penyakit irritable bowel sydndrome (IBS).
Merek dagang scopolamine: Buscopan, Buscotica, Gitas, Hyorex, Scobutrin, Scopamin, Scopamin Plus
Apa Itu Scopolamine
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antikolinergik atau antispasmodik |
Manfaat scopolamine butylbromide | Meredakan kram perut, usus, atau saluran kemih. |
Mengatasi gejala irritable bowel syndrome | |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Scopolamine untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Scopolamine untuk ibu dan menyusui | Penggunaan scopolamine sebaiknya dihindari oleh ibu menyusui yang bayinya berusia kurang dari 2 bulan atau prematur karena bisa menyebabkan kulit kemerahan, mulut kering, atau sembelit pada bayi. |
ibu menyusui harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. | |
Bentuk obat | Tablet, suntik |
Peringatan sebelum Menggunakan Scopolamine
Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Scopolamine tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Scopolamine tidak dapat digunakan pada pasien yang mengalami glaukoma sudut tertutup, sumbatan di usus, tidak bisa berkemih, myasthenia gravis, atau gangguan pernapasan yang berat.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita radang usus, glaukoma, pembesaran prostat, sumbatan kandung kemih, penyakit ginjal, penyakit liver, asma, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hipertiroidisme, cedera kepala, atau tumor otak.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini. Scopolamine dapat menyebabkan kantuk atau penglihatan kabur.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat setelah menggunakan scopolamine.
Dosis dan Aturan Pakai Scopolamine
Berikut ini adalah dosis scopolamine atau hyoscine butylbromide berdasarkan kondisi, bentuk obat, dan usia pasien:
Bentuk: Tablet
Kondisi: Irritable bowel syndrome
- Dewasa dan anak usia ≥ 12 tahun: 10 mg, 3 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga 20 mg, 4 kali sehari.
Kondisi: Kram perut akibat gangguan saluran pencernaan atau saluran kemih
Scopolamine bentuk suntik dapat digunakan untuk mengatasi kram perut, baik akibat gangguan saluran pencernaan maupun saluran kemih. Scopolamine suntik biasanya dipilih oleh dokter jika pasien tidak bisa meminum obat tablet atau jika efeknya dibutuhkan dengan cepat.
Cara Menggunakan Scopolamine dengan Benar
Scopolamine dalam bentuk suntik akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Pemberian dilakukan melalui suntik ke pembuluh darah vena (intravena/IV) atau ke otot (intramuskular/IM).
Sementara itu, untuk scopolamine bentuk tablet, perhatikan cara menggunakan yang benar berikut ini:
- Konsumsilah scopolamine tablet sebelum atau setelah makan.
- Telan tablet secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan mengunyah atau menghancurkan tablet sebelum ditelan.
- Jika Anda lupa mengonsumsi scopolamine, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya
- Simpan scopolamine di dalam suhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Scopolamine dengan Obat Lain
Berikut ini adalah beberapa interaksi antarobat yang dapat terjadi apabila scopolamine digunakan bersama obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti mulut kering, sembelit, sulit berkemih, atau penglihatan kabur, jika digunakan dengan ipratropium, amantadine, amitriptyline, haloperidol, olanzapine, atau chlorpheniramine
- Peningkatan risiko terjadinya iritasi dan luka pada saluran pencernaan jika scopolammine tablet digunakan dengan suplemen kalium
- Peningkatan risiko terjadinya heatstroke jika digunakan dengan topiramate atau zonisamide
- Penurunan efek dari masing-masing obat jika digunakan bersama domperidone atau metoclopramide
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan scopolamine bersama obat-obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Scopolamine
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan scopolamine adalah:
- Kulit atau mulut kering
- Penglihatan kabur
- Lelah atau kantuk
- Pusing
- Sembelit
- Nyeri atau sulit buang air kecil
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak segera mereda atau justru makin parah. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Kesulitan menelan atau bernapas
- Detak jantung cepat atau berdebar
- Sakit perut yang parah
- Mata merah, nyeri pada mata, atau pandangan kabur
- Linglung atau halusinasi
- Mual atau muntah yang berat
- Kejang