Pemeriksaan kehamilan merupakan agenda wajib bagi setiap ibu hamil. Dengan pemeriksaan yang rutin, dokter bisa memantau kondisi kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. Akan tetapi, berapa kali sih pemeriksaan kehamilan perlu dilakukan?
Pemeriksaan kehamilan terdiri dari perawatan kesehatan prenatal atau antenatal care (sebelum melahirkan) dan postpartum (setelah melahirkan). Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memastikan kondisi ibu dan bayinya sehat selama kehamilan maupun persalinan dan setelahnya.
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Idealnya, ibu hamil perlu berkunjung ke dokter spesialis kandungan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali selama 9 bulan. Rinciannya sebagai berikut:
- 2 kali pada usia kehamilan 1–12 minggu
- Minimal 1 kali pada usia kehamilan 13–28 minggu
- 3 kali pada usia kehamilan 29–40 minggu
Selain itu, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Bumil untuk lebih sering kontrol ke dokter, yaitu:
- Menjalani kehamilan di usia 35 tahun atau lebih tua
- Berisiko melahirkan secara prematur
- Mengalami komplikasi kehamilan atau kehamilan risiko tinggi, misalnya preeklampsia
- Memiliki riwayat penyakit, seperti asma, lupus, anemia, diabetes, tekanan darah tinggi, atau obesitas
Melalui pemeriksaan kehamilan, dokter bisa memantau kondisi Bumil dan janin, misalnya mengidentifikasi jika ada komplikasi kehamilan dan memberikan penanganan sebelum kondisinya memburuk serta mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang janin.
Pada saat pemeriksaan kehamilan, dokter juga akan mengingatkan Bumil untuk menghentikan kebiasaan merokok dan menjauhi minuman beralkohol. Selain itu, dokter juga biasanya memberikan suplemen asam folat untuk ibu hamil selama trimester pertama kehamilan.
Beberapa Hal yang Dilakukan Saat Pemeriksaan Kehamilan
Saat pertama kali melakukan pemeriksaan kehamilan, dokter biasanya menanyakan kesehatan Bumil secara menyeluruh, termasuk siklus menstruasi, penyakit yang pernah Bumil dan keluarga alami, gaya hidup, dan obat-obatan yang dikonsumsi.
Jika ini bukan kehamilan pertama, dokter juga akan bertanya mengenai pengalaman kehamilan Bumil sebelumnya. Selain itu, ada berbagai pemeriksaan yang akan Bumil jalani, yaitu:
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan ini terdiri dari pengecekan berat dan tinggi badan, tekanan darah, serta kondisi payudara, jantung, dan paru-paru. Dokter juga biasanya mengecek vagina, rahim, dan serviks guna mengetahui jika ada kemungkinan gangguan pada kehamilan.
2. Tes urine
Tes ini dilakukan bila muncul tanda-tanda infeksi saluran kemih atau ginjal. Tes urine juga dapat dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat protein atau gula dalam urine.
3. Tes darah
Tes darah bertujuan untuk mengetahui golongan darah, mengukur kadar hemoglobin, dan mengetahui apakah Bumil memiliki kondisi infeksi tertentu, seperti cacar, rubella, hepatitis B, sifilis, gonore, klamidia, toksoplasmosis, atau HIV/AIDS.
4. USG kehamilan
Melalui USG, dokter dapat menentukan jenis kelamin janin, memonitor detak jantung dan tumbuh kembang janin, serta mendeteksi apakah adanya masalah dalam kehamilan, seperti plasenta previa atau posisi janin sungsang. Tes ini dianjurkan untuk dilakukan sebanyak minimal 2 kali atau setidaknya 1 kali dalam tiap trimester kehamilan.
5. Tes skrining janin
Tes ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan janin di dalam kandungan. Tes skrining dapat meliputi USG atau tes darah. Jika diperlukan, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan genetik pada janin.
Waktu perkiraan bayi lahir biasanya dibicarakan pada kunjungan pertama. Pada kesempatan ini, Bumil bisa bertanya mengenai berbagai hal mengenai kehamilan, seperti apa saja pantangan ibu hamil, obat atau vitamin yang harus diminum, olahraga yang aman, atau berhubungan seks saat hamil.
Pada kunjungan berikutnya, kemungkinan Bumil tidak perlu menjalani semua hal yang dilakukan pada pemeriksaan kehamilan pertama. Dokter mungkin melakukan pemeriksaan dasar, seperti mengukur berat badan dan tekanan darah, memonitor perkembangan janin, serta memeriksa gejala yang dialami selama kehamilan.
Memasuki usia kehamilan 9 bulan, pemeriksaan kehamilan akan ditambah dengan pengecekan vagina, faktor risiko persalinan, penyakit menular dan tidak menular, gejala psikologis ibu, detak jantung bayi, gerakan bayi, serta posisi bayi.
Jika Bumil masih bingung menentukan kapan jadwal pemeriksaan kehamilan yang tepat, jangan ragu bertanya langsung ke dokter, ya.