Secukinumab adalah obat antirematik untuk meringankan gejala dari beberapa penyakit rematik autoimun, seperti psoriasis kulit, psoriasis arthritis, atau spondilitis ankilosa. Secukinumab tersedia dalam bentuk suntik dan hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis dalam pengawasan dokter.
Secukinumab bekerja dengan cara menghambat senyawa interleukin-17A (IL-17A) yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh. Pada penderita penyakit rematik, kadar IL-17A meningkat dan menyebabkan peradangan yang merusak jaringan tubuh.
Secukinumab dapat mengurangi plak, sisik, maupun penebalan kuku yang terjadi pada psoriasis kulit. Pada psoriasis arthritis dan spondilitis ankilosa, obat ini dapat mengurangi gejala persendian, seperti nyeri, bengkak, dan kaku.
Merek dagang secukinumab: Fraizeron
Apa Itu Secukinumab
Golongan | Obat resep |
Kategori | Disease Modifying Antirheumatic Drugs (DMARD), IL-17 inhibitor |
Manfaat | Meringankan gejala psoriasis, psoriatic arthritis, dan ankylosing spondilitis |
Digunakan oleh | Dewasa |
Secukinumab untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping berupa gangguan imunitas pada janin, tapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Belum diketahui apakah secukinumab terserap ke dalam ASI atau tidak. Jika sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter. | |
Bentuk obat | Suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Secukinumab
Karena dapat menekan sistem kekebalan tubuh, secukinumab tidak boleh digunakan oleh penderita penyakit infeksi berat, seperti tuberkulosis (TBC) atau hepatitis B yang aktif.
Hal lain yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan secukinumab adalah:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Secukinumab tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika memiliki penyakit infeksi kronis atau infeksi yang sering kambuh, seperti infeksi HIV, hepatitis kronis, atau herpes. Beri tahu juga jika Anda tinggal serumah dengan penderita TBC aktif atau pernah menderita TBC.
- Beri tahu dokter jika sedang mengalami gejala yang mengarah ke infeksi, seperti demam, menggigil, batuk, batuk berdarah diare, nyeri saat buang air kecil, atau luka bernanah.
- Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
- Hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti cacar air, campak, atau flu, karena obat ini bisa meningkatkan risiko Anda untuk tertular.
- Hindari menjalani imunisasi dengan vaksin apa pun tanpa persetujuan dokter selama menggunakan secukinumab. Tanyakan kepada dokter terkait perlu atau tidaknya vaksinasi sebelum pengobatan.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan secukinumab jika hendak menjalani operasi atau tindakan medis apa pun.
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan secukinumab jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan secukinumab.
Dosis dan Aturan Pakai Secukinumab
Dosis secukinumab yang diberikan oleh dokter kepada tiap pasien dapat berbeda, tergantung pada kondisi yang ditangani dan respons tubuh pasien terhadap obat. Secukinumab akan disuntikkan ke jaringan lemak di bawah kulit oleh dokter atau petugas medis dalam pengawasan dokter.
Secara umum, dosis secukinumab untuk orang dewasa berdasarkan kondisi yang ditangani adalah sebagai berikut:
Kondisi: Psoriasis kulit
- Dosis 300 mg 1 kali per minggu, diberikan selama 5 minggu. Dilanjutkan dengan dosis 300 mg 1 kali per bulan.
Kondisi: Psoriasis arthritis
- Dosis 150 mg 1 kali seminggu, diberikan selama 5 minggu. Dilanjutkan dengan dosis 150–300 mg tiap bulan.
Kondisi: Spondilitis ankilosa
- Dosis 150 mg 1 kali seminggu, selama 5 minggu, kemudian dilanjutkan 1 kali tiap bulan.
Cara Menggunakan Secukinumab dengan Benar
Secukinumab akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat akan disuntikkan di bawah kulit (subkutan/SC), bisa di area paha, perut, atau lengan atas.
Sebelum meresepkan secukinumab, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menjalani beberapa pemeriksaan guna memastikan obat ini aman untuk Anda. Jika Anda mengalami infeksi, dokter mungkin akan menunda pemberian secukinumab dan mengobati infeksi terlebih dahulu.
Ikuti anjuran dokter selama menjalani pengobatan dengan secukinumab. Patuhi jadwal penyuntikan yang diberikan oleh dokter agar efek pengobatan maksimal. Jangan menghentikan pengobatan tanpa arahan dari dokter.
Perbaikan gejala dan kemungkinan terjadinya efek samping selama menggunakan secukinumab perlu dipantau secara berkala. Dosis perlu ditinjau kembali bila gejala tidak membaik setelah 16 minggu pengobatan. Patuhi jadwal kontrol yang ditentukan dokter.
Interaksi Secukinumab dengan Obat Lain
Penggunaan secukinumab bersama vaksin hidup dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi sekaligus menurunkan efektivitas dari vaksin tersebut.
Efek Samping dan Bahaya Secukinumab
Penggunaan secukinumab berpotensi menimbulkan efek samping berikut:
- Diare
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat, hidung meler, atau bersin-bersin
- Sariawan
Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau makin parah. Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Demam atau menggigil
- Sakit tenggorokan yang tidak kunjung hilang
- Batuk, terutama bila disertai darah
- Anyang-anyangan atau nyeri saat buang air kecil
- Bercak putih di dalam mulut
- Gejala radang usus, kram perut yang berat, atau diare berdarah