Sedentary lifestyle adalah gaya hidup yang kurang aktif bergerak atau melakukan aktivitas fisik. Ini merupakan gaya hidup yang tidak sehat karena bisa mengundang banyak bahaya bagi kesehatan.
Orang yang menjalani sedentary lifestyle biasanya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk duduk atau berbaring dengan sedikit atau tanpa berolahraga. Wanita cenderung lebih banyak menjalani gaya hidup tidak aktif ini daripada pria.
Secara tidak disadari, banyak pula pekerja yang menjalani sedentary lifestyle, contohnya adalah pekerja kantoran yang menghabiskan sebagian besar waktunya di meja kerja.
Bahaya Sedentary Lifestyle bagi Kesehatan
Orang yang menjalani sedentary lifestyle biasanya memiliki aktivitas fisik yang rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Ketika kurang bergerak atau melakukan aktivitas, ada banyak bahaya kesehatan yang mengintai pelakunya, antara lain:
1. Menurunkan imunitas tubuh
Pelaku sedentary lifestyle kemungkinan besar akan memiliki imunitas tubuh yang lemah, apalagi jika gaya hidup ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak aktif bergerak selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan dapat menyebabkan sistem imunitas tubuh menurun. Hal ini menyebabkan orang yang kurang aktif bergerak rentan untuk terkena infeksi dan penyakit.
2. Menyebabkan obesitas
Karena pelaku sedentary lifestyle cenderung kurang aktif bergerak, jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh pun sedikit. Lemak dalam tubuh juga bisa menumpuk sehingga berat badan pelaku gaya hidup ini akan mudah naik. Kondisi ini lambat laun dapat memicu terjadinya obesitas.
Sebuah penelitian pun mengungkap fakta terkait hal ini. Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa terbiasa duduk selama 8 jam atau lebih setiap hari mampu meningkatkan risiko terkena obesitas.
3. Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2
Orang yang menjalani sedentary lifestyle rentan terkena diabetes tipe 2. Risiko untuk terkena penyakit ini bahkan dapat meningkat sampai 112%. Hal ini karena kurangnya melakukan aktivitas fisik dapat memicu terjadinya resistensi insulin.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan penumpukan gula di dalam darah yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
4. Meningkatkan risiko terkena penyakit jantung
Dampak buruk kesehatan dari sedentary lifestyle selanjutnya adalah meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Pasalnya, kurangnya beraktivitas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kolesterol dalam tubuh.
Ketika tekanan darah meningkat, pembuluh arteri yang memasok darah ke jantung dapat menyempit atau rusak. Hal ini memicu terjadinya penyakit jantung.
Sementara itu, tingginya kadar kolesterol dalam tubuh bisa menyebabkan penyempitan atau pengerasan pembuluh darah atau aterosklerosis, yang juga berkontribusi terhadap penyakit jantung.
5. Meningkatkan risiko terkena gangguan mental
Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, sedentary lifestyle juga bisa membuat pelakunya rentan untuk mengalami gangguan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Keterkaitan antara sedentary lifestyle dengan gangguan mental perlu diteliti lebih lanjut. Namun, ada dugaan bahwa banyaknya waktu yang dihabiskan untuk duduk dan berbaring membuat pelaku jarang keluar rumah dan melakukan aktivitas yang disukai. Kondisi ini dapat membuat mereka lebih mudah untuk tertekan.
Sedentary lifestyle bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, yang secara tidak disadari bisa meningkatkan risiko terjadinya kematian dini. Jika Anda selama ini malas beraktivitas, ubahlah gaya hidup ini secepat mungkin supaya kesehatan menjadi lebih terjaga.
Mengubah gaya hidup menjadi lebih aktif memang tidak mudah, tetapi Anda bisa memulainya secara perlahan. Anda bisa memulainya dengan melakukan olahraga ringan secara bertahap, lalu tingkatkan intensitas dan durasinya secara perlahan.
Apabila Anda lebih suka menghabiskan waktu di rumah, ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan daripada hanya duduk atau berbaring di tempat tidur sepanjang waktu. Anda bisa membersihkan kamar, menggosok lantai kamar mandi, atau merapikan pekarangan rumah.
Nah, jika Anda adalah pekerja yang banyak menghabiskan waktu kerjanya dengan duduk, cobalah untuk bangkit dari tempat duduk setiap 1 jam sekali. Apabila memungkinkan, Anda juga bisa naik atau turun kantor menggunakan tangga. Selain itu, bila Anda memiliki waktu luang, sempatkan untuk berolahraga ringan di kantor meski hanya sebentar.
Jika Anda merasa kesulitan untuk lepas dari sedentary lifestyle, coba bicarakan kepada dokter, terlebih bila kondisi ini sudah menyebabkan gangguan kesehatan yang membuat Anda menjadi mudah sakit.