Tidak sedikit orang tua yang lengah dan merasa bebas melakukan apa saja di depan anak, karena beranggapan anak belum mengerti. Padahal, tidak semua hal boleh dilakukan di depan anak, lho. Jadi, apa saja sih hal yang tidak boleh orang tua lakukan di depan anak?
Anda mungkin mengira bahwa apa yang Anda lakukan tidak akan dimengerti atau diingat oleh Si Kecil. Makanya, Anda jadi merasa bebas untuk melakukan hal apa pun di depannya. Padahal, anggapan tersebut tidaklah benar.
Bila suatu hal disaksikan secara berulang atau menimbulkan emosi yang kuat pada anak, besar kemungkinan ia akan mengingatnya dan trauma, bahkan menirunya ketika ia memiliki kesempatan. Ini karena anak merasa bahwa semua yang orang tuanya lakukan di depannya adalah hal umum dan boleh juga ia lakukan.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Orang Tua di Depan Anak
Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak orang tua lakukan di depan anak, yaitu:
1. Bertengkar
Perbedaan pendapat antara suami dan istri yang berujung pada pertengkaran merupakan hal yang umum terjadi dalam rumah tangga. Namun, sebaiknya selesaikan masalah dengan cara baik-baik dan ketika Si Kecil sudah tertidur pulas.
Tidak bijak membiarkan anak melihat pertengkaran orang tua, apalagi sampai melibatkan tindakan atau kata-kata kasar, seperti menampar, memukul, atau menghina.
Menyaksikan hal seperti ini bisa melukai mental anak dan membuatnya takut, sedih, atau marah, terlebih jika ia juga terlibat dalam pertengkaran. Anak-anak kesulitan mengungkapkan apa yang ia rasakan, sehingga besar kemungkinan hal ini akan menjadi trauma hingga mereka dewasa.
Akibatnya, anak menjadi pribadi yang penakut, sulit percaya dengan orang lain, dan mengalami stres atau depresi. Bahkan, anak bisa sampai tidak memiliki keinginan untuk berkeluarga saat dewasa nanti.
Kemungkinan lain dari bertengkar di depan anak adalah anak tumbuh menjadi pribadi yang agresif dan mudah melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
2. Kecanduan gadget
Terus-terusan menggunakan gadget di depan Si Kecil bisa menimbulkan anggapan bahwa hal tersebut lumrah dan boleh diikuti. Padahal, penggunaan gadget pada anak perlu dibatasi.
Ada banyak dampak buruk yang bisa terjadi bila anak sampai kecanduan gadget, mulai dari gangguan penglihatan akibat terlalu sering menatap layar gadget, kurang pergaulan dengan lingkungan sekitar, waktu tidur terganggu, hingga kekurangan nutrisi karena terlalu asyik bermain gadget hingga lupa makan.
Agar Si Kecil tidak meniru, batasilah penggunaan gadget ketika bersamanya meski Anda tengah dikejar banyak kerjaan. Selesaikan pekerjaan Anda sesegera mungkin, lalu ciptakan waktu berkualitas dengan Si Kecil setelahnya.
3. Merokok
Merokok saja sudah tidak baik untuk kesehatan, apalagi jika dilakukan di depan anak. Selain ditiru oleh anak nantinya, asap rokok yang terhirup anak juga membahayakan kesehatannya.
Beberapa dampak kesehatan yang bisa timbul akibat menghirup asap rokok meliputi infeksi telinga, radang sinus, dan gangguan pernapasan. Jangka panjangnya, anak-anak mungkin saja terkena kanker paru-paru.
Bila Anda merupakan perokok aktif, sebisa mungkin berhentilah merokok atau setidaknya jangan merokok di dalam rumah dan mandi dulu sebelum bermain dengan Si Kecil. Pasalnya, zat dalam rokok bisa menempel di rambut dan baju sehingga mungkin terhirup oleh Si Kecil.
4. Bercinta
Tidur satu kamar dengan anak atau lupa mengunci pintu kamar ketika berhubungan intim memungkinkan Si Kecil melihat orang tuanya sedang bercinta. Sebenarnya, bila Si Kecil berusia di bawah 3 tahun, bisa jadi ia tidak mengerti apa yang sedang orang tuanya lakukan dan akan cepat melupakannya.
Namun, ada baiknya Anda menanyakan apa saja yang Si Kecil lihat dan menjelaskan padanya bahwa itu adalah ekspresi cinta yang wajar dilakukan oleh orang dewasa yang telah menikah.
Jika Si Kecil sudah lebih besar dan mulai mengerti soal seksualitas, Anda perlu mengajaknya bicara untuk sekadar meluruskan pemikirannya. Buatlah ia mengerti dan menghargai privasi orang tuanya.
5. Menjelekkan atau menghina orang lain
Saat ada teman yang bertandang ke rumah, Anda mungkin bercanda dengan saling melempar ejekan atau hinaan. Namun, jangan pernah menunjukkan kebiasaan ini di depan anak, ya. Soalnya, anak merupakan peniru ulung yang mampu meniru apa pun yang dilakukan oleh anggota keluarganya.
Terlalu sering melihat orang tuanya menjelekkan atau menghina orang lain bisa membuat anak menganggap hal tersebut wajar, sehingga ia memparktikkannya saat berkumpul dengan teman-temannya. Hal ini bisa menjadi akar masalah bullying pada anak-anak.
6. Minum minuman beralkohol
Anda mungkin berpikir kalau hanya sekadar minum-minum tidak akan berdampak apa pun pada anak. Nyatanya, hal ini salah besar, lho. Anak yang tumbuh dari orang tua yang kecanduan alkohol bisa menjadi pribadi yang tertutup dan sulit memercayai orang lain.
Anak juga mungkin tumbuh dengan rasa takut, karena menyaksikan orang tuanya yang bersikap kasar saat mabuk. Hal ini membuat anak terus menghindari konflik dan konfrontasi hingga masa dewasanya.
7. Menonton video porno
Menonton video porno di depan anak tentunya membuat anak turut menyaksikan tontonan tersebut. Anak memang tidak mengerti maksud dari setiap adegan yang ada di video tersebut, tetapi ia bisa menganggap perilaku yang dipertontonkan, seperti kekerasan dalam hubungan, merupakan hal yang wajar dilakukan.
Tak hanya itu saja, video porno juga bisa mengganggu perkembangan otak anak sehingga ia memiliki rasa percaya diri yang rendah dan kreativitasnya menurun. Bahkan, anak-anak yang sering diajak menonton video porno juga berisiko mengalami kesulitan dalam bersosialisasi.
Itulah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan orang tua di depan anak. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, kini Anda bisa lebih berhati-hati sebelum bertindak apa pun di depan anak, ya.
Bila salah satu dari hal tersebut tidak sengaja dilakukan oleh Anda dan pasangan serta dirasa memengaruhi kesehatan mental Si Kecil atau membawa perubahan pada dirinya, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat sedini mungkin.