Saat ini, gaya hidup sehat semakin digemari, termasuk menjalani pola makan atau diet sehat. Dari sekian banyak diet yang sedang tren belakangan ini, salah satu yang cukup banyak dipraktikkan orang-orang adalah diet raw food.
Seperti namanya, diet raw food adalah pola diet yang dilakukan dengan mengonsumsi makanan mentah atau makanan yang melalui sedikit proses pengolahan. Batas suhu memasak bahan makanan yang disarankan dalam diet ini adalah antara 40–48 derajat Celcius.
Selain itu, dalam diet raw food, bahan makanan juga tidak boleh melalui proses pasteurisasi (mematikan kuman dengan pemanasan bersuhu tinggi) atau disemprot pestisida.
Teori diet raw food beranggapan bahwa proses memasak dapat menghancurkan nutrisi di dalam makanan, sehingga lebih baik mengonsumsi makanan mentah. Diet ini dipercaya dapat menyehatkan pencernaan, sehingga makanan bisa lebih mudah diserap tubuh dan membantu mengurangi risiko munculnya penyakit tertentu.
Manfaat Diet Raw Food
Hingga saat ini, efektivitas diet raw food sebenarnya masih menjadi perdebatan para ahli. Namun, ada beberapa manfaat yang diklaim bisa diperoleh dengan menarapkan metode diet ini, yaitu:
- Menurunkan berat badan, karena jumlah kalori yang terkandung dalam raw food umumnya lebih rendah
- Meningkatkan metabolisme tubuh
- Menjaga kesehatan jantung, karena rendahnya konsumsi garam atau sodium
- Menurunkan kolesterol jahat, karena rendahnya konsumsi lemak jenuh
- Menyehatkan pencernaan, karena makanan yang dianjurkan dalam diet ini kaya akan kandungan serat
- Membuat kulit tampak lebih segar, karena pilihan makanannya lebih banyak buah dan sayur yang kaya akan vitamin C
Pilihan Makanan Diet Raw Food
Di bawah ini adalah beberapa jenis makanan yang bisa dimasukkan sebagai menu harian dalam diet raw food:
- Buah dan sayuran, baik yang segar atau yang dikeringkan
- Kacang-kacangan, gandum, dan biji-bijian yang mentah atau direndam air
- Cokelat yang terbuat dari kakao atau biji cokelat yang tidak melalui proses pembakaran
- Jus segar tanpa tambahan gula
- Air kelapa muda atau air mineral
- Telur dan olahan susu yang mentah, seperti yoghurt
- Susu nabati, seperti susu kacang atau susu gandum
- Daging yang dikeringkan
- Makanan yang difermentasi, seperti kimchi atau sauerkraut
- Makanan organik yang belum melalui proses pengolahan atau diolah menggunakan suhu tidak lebih dari 48 derajat Celcius
- Makanan laut, termasuk ikan laut mentah (misalnya sushi atau sashimi) dan rumput laut
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menjalani Diet Raw Food
Manfaat yang ditawarkan diet raw food ini mungkin membuatmu jadi tertarik untuk mencobanya. Tetapi, jangan buru-buru. Perhatikan dan ingat baik-baik, beberapa dari makanan ini bisa jadi tidak aman untuk dikonsumsi dalam keadaan mentah karena dapat mengandung kuman atau racun.
Makanan yang tidak disarankan untuk dikonsumsi mentah atau tanpa pengolahan antara lain kacang merah, singkong, jamur, kacang polong, kacang kapri, telur, daging, dan susu.
Maka dari itu, sebaiknya kamu tetap mengolah makanan sebelum dikonsumsi agar bebas dari kontaminasi kuman. Namun, olahlah makanan dengan cara yang sehat, seperti direbus atau dikukus.
Risiko lain yang juga perlu diperhatikan saat menjalani diet ini adalah kekurangan nutrisi. Asupan zat besi, omega-3, protein, vitamin B12, vitamin D, kalsium, dan selenium bisa saja kurang, karena jenis makanan yang dikonsumsi dalam diet raw food sangat terbatas.
Untuk menghindari risiko kekurangan nutrisi-nutrisi di atas, dokter mungkin akan menyarankanmu untuk mengonsumsi suplemen. Makanya, sebelum memutuskan untuk mencoba diet raw food, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter, agar kamu bisa menjalani diet ini dengan sehat dan aman.