Terlambat atau tidak menstruasi merupakan salah satu tanda awal kehamilan yang paling umum dikenali. Namun, hal tersebut juga biasanya terjadi pada wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur. Lagipula selain telat haid, ada beberapa tanda awal kehamilan yang bisa Anda kenali.
Tanda awal kehamilan bisa muncul ketika usia kandungan mencapai sekitar 1–2 minggu. Namun, ada sebagian wanita yang mungkin baru mengalami tanda dan gejala hamil saat kandungannya berusia 6 atau 8 minggu.
Tanda awal kehamilan yang dirasakan pun bisa berbeda pada tiap wanita. Bahkan, wanita yang sudah hamil berkali-kali pun mungkin saja mengalami tanda awal kehamilan yang berbeda pada tiap kehamilannya.
Tanda Awal Kehamilan yang Sering Terjadi
Berikut ini adalah beberapa tanda awal kehamilan yang umum terjadi:
1. Keluar bercak darah dari vagina
Bercak darah dari vagina merupakan tanda kehamilan yang paling awal terjadi. Kondisi yang disebut pendarahan implantasi ini disebabkan oleh menempelnya embrio atau bakal janin pada dinding rahim.
Bercak atau flek tanda kehamilan yang keluar dari vagina akibat pendarahan implantasi biasanya berwarna pink, merah, atau kecokelatan dan terjadi selama 1–3 hari. Pendarahan ini sering kali disertai dengan kram perut ringan dan biasanya muncul saat kandungan berusia 1–4 minggu.
Karena ciri-cirinya yang mirip satu sama lain, banyak wanita yang sulit membedakan antara perdarahan implantasi dengan perdarahan karena menstruasi.
Selain bercak darah, beberapa wanita juga mungkin akan mengalami keputihan normal di awal kehamilan. Hal ini disebabkan oleh penebalan dinding vagina sesaat setelah sel telur dibuahi oleh sel sperma.
2. Terlambat menstruasi
Setelah embrio menempel di dinding rahim, tubuh wanita akan mulai memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) untuk mempersiapkan tubuh dalam menjalani kehamilan.
Ketika jumlah hormon ini meningkat, ovarium atau indung telur akan berhenti melepaskan sel telur, sehingga akan telat haid atau menstruasi tidak datang sama sekali. Hal ini biasanya terjadi dalam waktu sekitar 4 minggu setelah sel telur dibuahi. Untuk itu, kamu perlu terlebih dahulu mengetahui cara menghitung telat haid dan dikatakan hamil.
Namun, selain karena hamil, terlambat atau terhentinya haid pada wanita juga bisa disebabkan oleh faktor lainnya, seperti gangguan hormon, kelelahan, stres, berat badan naik atau turun drastis, efek samping obat-obatan, hingga penyakit tertentu, seperti gangguan tiroid dan sindrom polikistik ovarium.
3. Mual dan muntah
Mual muntah saat hamil atau morning sickness biasanya mulai terjadi pada usia kehamilan sekitar 2–8 minggu. Meski disebut morning sickness, mual dan muntah tidak hanya terjadi pada pagi hari, melainkan dapat terjadi di waktu lainnya, baik pagi, siang, sore, maupun malam hari.
Tanda awal kehamilan ini biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan dan akan mereda sendiri di trimester selanjutnya. Namun, ada juga ibu hamil yang mengalami mual dan muntah sepanjang kehamilan atau secara berlebihan, sehingga menyebabkan dehidrasi, sering pusing, atau bahkan pingsan. Kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh hiperemesis gravidarum yang perlu segera ditangani dokter.
4. Perubahan pada payudara
Ketika hamil, payudara akan menjadi bengkak, nyeri, dan terasa lebih padat. Tak hanya itu, area di sekitar puting (areola) juga akan menghitam. Hal ini terjadi karena peningkatan hormon kehamilan di dalam tubuh. Tanda awal kehamilan ini bisa terjadi ketika usia kehamilan memasuki minggu pertama atau kedua.
5. Kelelahan
Sekitar 1 minggu setelah sel telur dibuahi, wanita yang hamil akan merasa lebih lesu, lelah, dan sering mengantuk. Kondisi yang normal terjadi ini disebabkan oleh naiknya kadar hormon progesteron saat hamil.
Untuk menambah energi, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein dan zat besi guna meringankan gejala atau tanda awal kehamilan tersebut.
6. Sering buang air kecil
Sering buang air kecil juga merupakan tanda awal kehamilan. Penyebabnya adalah meningkatnya jumlah darah di dalam tubuh selama hamil, sehingga ginjal akan menyaring lebih banyak darah. Hal ini membuat jumlah urine yang harus dikeluarkan oleh tubuh akan meningkat.
Jika Anda mengalami berbagai tanda awal kehamilan di atas, terutama setelah melakukan hubungan seksual saat malam pertama, Anda dapat melakukan tes kehamilan secara mandiri menggunakan testpack. Apabila hasil tes negatif namun Anda merasa sudah hamil, cobalah untuk melakukan pemeriksaan testpack lagi di minggu depan.
Apabila hasil tes menunjukkan Anda positif hamil, kini saatnya Anda mulai menjalani pemeriksaan kandungan ke dokter kandungan. Selain mengevaluasi kondisi kesehatan Anda dan kandungan, dokter juga akan memberi tips dan saran yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kondisi kehamilan tetap sehat.