Posisi bayi sungsang merupakan salah satu penghambat persalinan normal. Senam hamil untuk bayi sungsang kerap digunakan sebagai salah satu cara alami guna memperbaiki posisi bayi ke posisi yang benar untuk dilahirkan. Yuk, Bumil, kenali lebih jauh seputar seputar senam bayi sungsang.
Sebelum usia kehamilan memasuki 36 minggu, posisi bayi umumnya masih akan berubah-ubah. Salah satu kondisi yang kerap dialami sebagian ibu hamil adalah bayi sungsang. Kondisi ini ditandai dengan posisi kepala bayi membelakangi jalan lahir atau bahkan melintang.
Kondisi bayi sungsang sebenarnya dapat diatasi, baik dengan cara medis maupun cara alami. Salah satu cara alami yang sering kali digunakan oleh sebagian ibu hamil adalah dengan senam hamil untuk bayi sungsang.
Penyebab dan Faktor Risiko Bayi Sungsang
Mendekati waktu persalinan, kepala bayi umumnya akan berada di bawah atau turun mendekati jalan lahir. Namun, pada beberapa kasus, posisi kaki bayi justru berada di bawah atau bayi berada dalam posisi melintang. Kondisi inilah yang disebut sebagai bayi sungsang.
Hingga saat ini, penyebab bayi sungsang belum diketahui secara pasti. Meski demikian, bayi sungsang sering ditemui pada ibu dengan kondisi sebagai berikut:
- Riwayat melahirkan prematur
- Bentuk rahim tidak normal atau terdapat jaringan parut pada rahim
- Riwayat hamil lebih dari sekali
- Hamil kembar dua atau lebih
- Plasenta previa
- Air ketuban terlalu banyak (polihidramnion) atau terlalu sedikit (oligohidramnion)
Studi menunjukkan bahwa risiko komplikasi bayi sungsang yang dilahirkan melalui operasi caesar lebih rendah dibandingkan yang dilahirkan secara normal. Namun, risiko komplikasi pada ibu yang melahirkan bayi sungsang sama besarnya, baik secara normal maupun caesar.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengupayakan agar posisi bayi tetap normal dengan menerapkan posisi tidur agar bayi tidak sungsang dan melakukan senam hamil. Hal ini dilakukan agar persalinan berjalan lancar.
Senam Hamil untuk Memperbaiki Posisi Bayi Sungsang
Banyak manfaat senam hamil bagi kesehatan fisik maupun mental ibu hamil. Berdasarkan penelitian, ibu hamil yang rajin berolahraga akan melalui proses melahirkan lebih cepat dibandingkan yang tidak berolahraga selama hamil.
Studi lain juga menunjukkan bahwa ibu yang rajin berolahraga saat hamil, bayinya akan memiliki jantung yang lebih sehat. Bagi ibu hamil yang mendambakan persalinan normal, senam hamil bisa dilakukan guna memperkecil risiko penggunaan forceps atau persalinan dengan operasi caesar.
Biasanya, dokter akan memeriksa posisi bayi setelah kehamilan berusia 30 minggu lebih melalui USG. Jika saat pemeriksaan ternyata posisi bayi sungsang, Bumil bisa mencoba gerakan senam hamil berikut ini:
Posisi bersujud
Letakkan lutut di atas matras dengan posisi tungkai dibuka lebar dan bokong terangkat ke atas. Sementara itu, kepala dan lengan menempel di matras sehingga menyerupai posisi bersujud. Tahan posisi ini selama 15 menit dan lakukan setidaknya 3 kali sehari.
Tujuan dari senam bayi sungsang ini adalah untuk memberi ruang gerak yang lebih luas, sehingga bayi bisa meluncur ke panggul.
Posisi mengangkat panggul
Gerakan ini diawali dalam posisi telentang, dengan lutut ditekuk dan telapak kaki menyentuh lantai. Letakkan kedua tangan sejajar di samping tubuh. Tarik napas, lalu angkat panggul secara perlahan setidaknya setinggi 30 cm.
Tahan beberapa saat, lalu turunkan panggul sambil mengembuskan napas. Lakukan gerakan ini selama 10–15 menit sebanyak 3 kali sehari, seperti saat sebelum makan atau saat bayi sedang aktif bergerak. Bumil juga bisa menggunakan bantal untuk mengganjal panggul.
Squat melahirkan (birthing squat)
Awali dengan posisi tubuh berjongkok dengan kaki terbuka lebih lebar dari bahu. Letakkan telapak tangan saling berhadapan di depan dada.
Gunakan siku untuk menahan bukaan kaki dan tahan selama 30 detik. Jika perut semakin besar seiring bertambahnya usia kehamilan, Bumil bisa melakukannya sambil bersandar di dinding untuk membantu menjaga keseimbangan.
Selain gerakan senam bayi sungsang di atas, beberapa olahraga ringan seperti yoga, berenang, pilates, dan berjalan kaki juga bisa menjadi pilihan. Lakukan 3 kali seminggu dengan total durasi 150 menit, kecuali jika dokter memberikan saran lain.
Gunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat saat berolahraga, minum banyak air putih, dan jangan berolahraga saat cuaca sedang panas karena dapat memicu kelelahan ekstrem yang mungkin dapat membahayakan kehamilan.
Hentikan senam hamil jika tubuh terasa lemas, pusing, jantung berdebar, napas pendek, punggung atau panggul terasa sakit, perdarahan vagina, atau terjadi kontraksi rahim.
Jika Bumil sudah rutin melakukan senam hamil untuk bayi sungsang, namun posisi bayi belum berubah, konsultasikan ke dokter kandungan. Dokter mungkin akan merekomendasikan metode medis guna mengatasi bayi sungsang, misalnya dengan metode ECV (external cephalic version).