Sendi kaku adalah kondisi ketika sendi sulit untuk digerakkan. Kondisi ini dapat bersifat ringan hingga berat. Kondisi ini umumnya dialami oleh lansia, dan biasanya muncul ketika berbaring atau duduk dalam jangka waktu yang lama.
Sendi kaku bisa terjadi pada bagian sendi mana pun, tetapi paling sering menyerang sendi di area lutut, kaki, dan punggung. Sendi kaku merupakan pertanda dari sendi yang aus atau meradang.
Sendi kaku seringkali disertai dengan keluhan nyeri sendi dan otot yang menegang, yang mengakibatkan rentan gerak penderitanya makin terbatas.
Penyebab Sendi Kaku
Ada banyak penyebab sendi kaku, berikut di antaranya:
1. Penuaan
Lansia lebih berisiko untuk mengalami sendi kaku karena pertambahan usia membuat tulang rawan mengering dan mengeras. Selain itu, produksi cairan sinovial yang melapisi sendi juga akan berkurang sehingga berdampak terhadap fleksibilitas sendi. Sendi pun menjadi kaku dan lebih sulit untuk digerakkan.
2. Cedera
Cedera pada sendi, tulang, tulang rawan, tendon, ligamen, dan otot bisa mengakibatkan terjadinya pembengkakan dan penumpukan cairan di sendi. Cedera juga dapat menyebabkan peradangan, yang menyebabkan jaringan penopang sendi menjadi rusak. Dampaknya, sendi menjadi kaku dan pergerakannya lebih terbatas.
3. Rheumatoid arthritis
Penyebab sendi kaku bisa karena rheumatoid arthritis. Bila sendi kaku disebabkan oleh penyakit radang sendi ini, gejala lain juga akan menyertai, seperti nyeri sendi, sendi bengkak atau hangat, mudah lelah, demam, dan hilang nafsu makan.
4. Osteoarthritis
Gejala umum dari osteoarthritis adalah nyeri dan kaku pada sendi. Gejala lainnya antara lain sendi bengkak, otot lemah, pergerakan terbatas, atau terdengar suara gesekan saat sendi digerakkan.
Sendi kaku akibat osteoarthritis bisa terjadi di sendi bagian mana pun pada tubuh. Namun, umumnya menyerang sendi lutut, jari-jari, leher, panggul, dan punggung.
5. Lupus
Penyakit autoimun ini bisa menjadi penyebab timbulnya keluhan sendi kaku. Pasalnya, saat terkena penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh akan menyerang jaringan dan sendi yang sehat karena menganggapnya sebagai sesuatu yang berbahaya. Akibatnya, sendi mengalami peradangan sehingga menimbulkan keluhan sendi kaku, nyeri, dan bengkak.
6. Bursitis
Jika disebabkan oleh bursitis, sendi yang kaku juga akan terasa sakit ketika digerakkan. Rentang gerak akan terbatas dan sendi juga bisa membengkak atau tampak memerah.
7. Asam urat
Penyakit yang dipicu oleh adanya penumpukan kristal asam urat di sendi ini bisa menyebabkan sendi menjadi kaku, merah, bengkak, nyeri, dan hangat ketika disentuh.
Beberapa kondisi yang bisa meningkatkan seseorang terkena asam urat adalah:
- Terlalu banyak mengonsumsi daging merah
- Obesitas
- Penyakit tertentu, seperti diabetes dan sindrom metabolik
8. Kanker tulang
Meski jarang terjadi, penyebab sendi kaku dan nyeri sendi bisa karena kanker tulang. Sendi kaku bisa menjadi gejala kanker tulang ketika perkembangan sel kanker berada pada tulang yang letaknya dekat dengan sendi.
Gejala Sendi Kaku
Gejala sendi kaku di antaranya adalah:
- Sendi yang sulit untuk digerakkan atau rentang gerak berkurang
- Nyeri sendi
- Sendi terasa tertekan
- Sendi bengkak
- Muncul bunyi pada sendi ketika bergerak
Kapan harus ke dokter
Segera konsultasikan diri ke dokter jika gejala sendi kaku timbul, tak terkecuali ketika usai mengalami cedera. Konsultasi bisa dilakukan melalui chat tanpa perlu bertatap muka.
Kunjungi dokter segera jika keluhan sendi kaku disertai dengan kondisi berikut ini:
- Bengkak yang parah atau sendi tiba-tiba membengkak
- Sendi merah atau terasa hangat ketika disentuh
- Nyeri sendi yang terasa begitu menyakitkan
- Ada luka di area sendi yang cedera
- Sendi tampak pucat
- Sendi sulit untuk digerakkan
- Sendi kaku berlangsung selama 3 hari atau terjadi beberapa kali dalam sebulan
Diagnosis Sendi Kaku
Untuk mendiagnosis sendi kaku beserta penyebabnya, dokter akan menanyakan beberapa hal kepada pasien. Pertanyaannya meliputi:
- Gejala apa saja yang dirasakan
- Usia dan penyakit yang pernah atau sedang diderita
- Tingkat keparahan sendi kaku dan nyeri yang dirasakan
- Berapa lama keluhan sendi kaku sudah dialami dan kapan biasanya keluhan sendi kaku timbul
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik guna melihat kondisi sendi. Setelah pemeriksaan fisik, dokter umumnya akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis.
Pemeriksaan yang dilakukan bisa dengan pemindaian seperti X-ray dan MRI. Prosedur ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sendi, termasuk ada tidaknya kerusakan sendi dan tulang yang menimbulkan keluhan sendi kaku.
Selain itu, dokter dapat melakukan tes darah jika mencurigai sendi kaku disebabkan oleh penyakit asam urat atau penyakit autoimun lainnya.
Pengobatan Sendi Kaku
Pengobatan atau penanganan sendi kaku bisa berbeda pada setiap pasien karena tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Sejumlah metode pengobatan yang disarankan dokter adalah:
Kompres dingin atau hangat
Sendi kaku bisa diatasi dengan kompres dingin atau hangat. Kompres dingin dapat meredakan sendi kaku karena jenis kompres ini bisa mengurangi nyeri, peradangan, atau pembengkakan pada sendi sehingga sendi lebih mudah untuk digerakkan.
Sementara itu, kompres hangat dapat meredakan sendi kaku karena panas yang dialirkan oleh kompres membuat pembuluh darah melebar. Hal ini melancarkan aliran darah, oksigen, dan nutrisi ke sendi yang meradang. Hasilnya, kaku pada sendi pun berkurang.
Namun, perlu diingat bahwa kompres panas tidak dianjurkan untuk mengatasi sendi kaku yang disebabkan oleh cedera parah.
Terapi fisik atau olahraga teratur
Dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani terapi fisik atau olahraga teratur jika sendi kaku disebabkan oleh cedera ringan, kurang gerak, atau osteoarthritis. Dengan aktif bergerak, sendi kaku yang disebabkan oleh kondisi tersebut bisa berkurang.
Proses pemulihan pun bisa berjalan lebih cepat dan pasien bisa lebih terlatih dalam menggerakkan sendinya secara maksimal. Dengan berolahraga secara rutin, berat badan akan menjadi lebih terkontrol sehingga keluhan nyeri dan kaku pada sendi bisa berkurang.
Obat pereda nyeri
Ketika keluhan sendi kaku disertai dengan nyeri sendi, dokter umumnya akan memberikan pasien obat pereda nyeri atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen (Dolofen-F), aspirin (Cardio Aspirin), dan naproxen (Xenifar).
Selain obat minum, dokter juga mungkin untuk meresepkan obat pereda nyeri topikal yang mengandung capcaisin guna meredakan sendi kaku dan nyeri.
Suntik steroid
Pengobatan sendi kaku lainnya adalah suntik steroid. Suntik steroid diberikan untuk mengurangi peradangan sekaligus pembengkakan sehingga sendi kaku tertangani. Suntik steroid bisa diberikan kepada pasien penyakit radang sendi atau arthitis, tetapi tidak untuk arthritis yang sudah parah.
Obat tertentu
Dokter umumnya juga akan meresepkan obat tertentu sesuai dengan penyebab sendi kaku yang diderita pasien. Pada kasus sendi kaku yang disebabkan oleh penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus, dokter mungkin meresepkan obat DMARD (Disease Modifying Antirheumatic Drugs).
DMARD berperan sebagai imunosupresan yang menekan sistem imun agar berhenti merusak jaringan tubuh yang sehat, termasuk tulang dan sendi. Obat ini juga berguna untuk mempertahankan fungsi sendi. Contoh obat DMARD antara lain:
- Azathioprine
- Hidroksiklorokuin
- Sulfasalazine
- Lazafin.
Operasi
Tindakan operasi direkomendasikan dokter ketika keluhan sendi kaku dan nyeri sendi sudah terjadi dalam waktu yang lama dan tidak membaik meski telah menjalani sejumlah pengobatan.
Ada beberapa pilihan operasi, salah satunya adalah osteotomi. Tindakan ini bertujuan untuk memperbaiki sendi yang rusak sehingga sendi kaku teratasi. Dengan demikian, sendi bisa kembali digerakkan.
Selain pengobatan di atas, pasien yang menderita sendi kaku juga disarankan untuk mengubah pola makan. Caranya adalah dengan membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan utuh, seperti buah, sayur, ikan, kacang-kacangan. Konsumsi makanan olahan dan yang mengandung lemak jenuh harus dihindari.
Komplikasi Sendi Kaku
Sendi kaku yang tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan kerusakan sendi yang serius dan terkadang bersifat permanen atau menyebabkan kecacatan. Pada sendi kaku yang disebabkan oleh rheumatoid arthritis misalnya, sendi kaku yang tidak tertangani bisa mengakibatkan kerusakan tulang, termasuk tulang rawan di dekat sendi yang meradang.
Kerusakan pada tendon yang ada di dekatnya juga dapat terjadi dan hal ini bisa menyebabkan patah tulang.
Pencegahan Sendi Kaku
Pertambahan usia memang bisa menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena sendi kaku. Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko terserang sendi kaku.
Berikut adalah beberapa caranya:
- Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara rutin, selama 60 menit setiap harinya. Olahraga yang dipilih sebaiknya yang tidak membebani sendi, misalnya jogging, bersepeda, dan berenang
- Melakukan peregangan atau pemanasan sebelum berolahraga, serta pendinginan setelah berolahraga untuk mencegah terjadinya cedera
- Mengenakan decker atau sepatu yang berukuran pas selama berolahraga agar terhindar dari cedera
- Beristirahat yang cukup setelah melakukan aktivitas atau olahraga yang intens
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Berhenti merokok karena kebiasaan ini dapat menurunkan kepadatan tulang dan meningkatkan peluang terkena rheumatoid arthritis yang memicu sendi kaku.
- Mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kekuatan atau kesehatan sendi, seperti makanan yang mengandung omega 3, aneka jenis sayur dan buah, kacang-kacangan, serta biji-bijian utuh
Sendi kaku perlu ditangani agar penderitanya bisa beraktivitas lebih nyaman. Segera konsultasikan kepada dokter ketika mengalami gejala sendi kaku, apalagi jika kondisi ini terjadi terus-menerus.
Konsultasi seputar sendi kaku bisa dilakukan secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dengan berkonsultasi, pasien bisa tahu penyebab keluhan sendi kaku yang diderita sehingga bisa memperoleh penanganan yang tepat.