Cedera lutut dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, baik akibat terjatuh atau kondisi medis tertentu. Kondisi ini bisa membuat penderitanya sulit berjalan, sehingga menghambat aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat perlu dilakukan.
Lutut merupakan salah satu poros pergerakan tubuh sekaligus berperan penting dalam menopang bobot tubuh. Tak terbayang bila lutut mengalami cedera dan fungsinya terganggu. Tentu sangat menyiksa siapa pun yang mengalaminya.
Cedera lutut umumnya terjadi saat olahraga, tetapi bisa juga disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang dipengaruhi pertambahan usia. Penanganan terhadap cedera lutut pun tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan cedera lutut yang dialami.
Keluhan yang Dialami Saat Cedera Lutut
Lutut yang mengalami cedera bisa menimbulkan rasa nyeri, memar, atau bengkak. Ketiga hal tersebut dapat muncul beberapa menit setelah seseorang mengalami cedera lutut.
Terjepitnya jaringan saraf, pergeseran atau retaknya tulang lutut, hingga robekan pada urat di dalam lutut, adalah kondisi yang umum terjadi dan menjadi penyebab rasa sakit.
Cedera lutut yang terjadi secara tiba-tiba atau disebut cedera akut, bisa disebabkan oleh benturan langsung pada lutut, baik saat terjatuh atau terhantam benda keras.
Beragam Jenis Cedera Lutut
Lutut terdiri atas susunan yang kompleks, meliputi tulang, otot, dan jaringan ligamen. Berdasarkan jaringan yang mengalami kerusakan, cedera lutut terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
1. Keseleo
Keseleo merupakan cedera pada ligamen lutut. Ligamen sendiri adalah jaringan ikat yang berfungsi menyatukan semua bagian lutut. Berdasarkan tingkat kerusakan ligamen, cedera lutut akibat keseleo terbagi menjadi tiga jenis, yaitu.
- Keseleo tingkat 1: Ligamen di dalam lutut meregang dan menimbulkan nyeri. Namun, lutut masih stabil dan tidak ada robekan pada ligamen.
- Keseleo tingkat 2: Ada ketidakstabilan pada lutut,karena sebagian serat ligamen mengalami robek
- Keseleo tingkat 3: Terdapat robekan yang parah pada ligamen.
2. Bursitis
Jenis cedera lutut lainnya adalah bursitis, yaitu peradangan akibat iritasi atau infeksi pada kantung berisi cairan lutut yang disebut bursa.
Bursa sendiri berfungsi sebagai peredam tekanan untuk meminimalkan gesekan antara jaringan yang membentuk lutut, seperti otot dan tendon di sekitar sendi. Ada dua bursa di lutut, yaitu di atas tempurung lutut dan di ujung tulang kering atau tibia.
3. Kerusakan meniskus (meniscal tears)
Meniskus adalah cakram berbentuk bulan sabit dari tulang rawan yang memiliki fungsi untuk meredam gesekan.
Selain sebagai peredam, bagian ini juga berfungsi sebagai bantalan halus bagi tulang paha atau femur. Cedera lutut jenis ini bisa terjadi karena aktivitas berat atau akibat proses alami seiring bertambahnya usia.
4. Ketegangan otot lutut
Ketegangan pada lutut terjadi ketika otot dan tendon di sekitar lutut cedera akibat menekuk terlalu dalam atau terlalu lebar saat peregangan. Selain menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, kondisi ini juga bisa menyebabkan terganggunya fungsi dan kelenturan lutut.
5. Dislokasi tempurung lutut
Tempurung lutut atau patella bisa berpindah lokasi ke sisi lutut. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh cedera akibat kecelakaan atau olahraga.
Meski dapat menyebabkan rasa nyeri hebat, tetapi dislokasi tempurung lutut tidak mengancam nyawa. Untuk mengatasinya, Anda bisa berkonsultasi ke dokter dan melakukan fisioterapi.
6. Dislokasi sendi
Pergeseran atau dislokasi sendi bisa saja terjadi, terutama saat lutut mengalami hantaman kuat. Benturan tersebut bisa terjadi saat Anda melakukan olahraga seperti muay Thai atau ketika mengalami kecelakaan.
Cedera lutut jenis ini diketahui dapat menyebabkan kerusakan parah pada semua komponen penyusun lutut. Kerusakan juga bisa menimpa sistem saraf dan pembuluh darah pada lutut.
7. Fraktur lutut
Fraktur atau patah tulang pada lutut biasanya diakibatkan oleh hantaman langsung ke tulang lutut. Misalnya, terjatuh dengan posisi lutut lebih dulu. Fraktur juga bisa terjadi pada tulang kering karena tekanan mendadak ke lutut, terutama pada penderita osteoporosis.
Cedera lain yang bisa menimpa lutut adalah sindrom nyeri patellofemoral atau biasa disebut dengan penyakit lutut pelari dan chondromalacia patella.
Penyebab kedua jenis gangguan pada lutut ini adalah kerusakan berulang pada struktur lutut yang didasari oleh faktor genetik atau salah bergerak saat beraktivitas.
Penanganan Cedera Lutut
Bila Anda mengalami cedera lutut ringan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai langkah awal penanganan, yaitu:
- Segera hentikan aktivitas fisik yang sedang dijalani dan istirahatkan lutut yang mengalami cedera
- Kompres dingin lutut menggunakan air es selama 20 menit untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan.
- Berbaring dengan posisi lutut lebih tinggi dari tubuh.
- Gunakan perban di bagian lutut yang cedera agar tidak terlalu banyak mengalami guncangan.
Jika cedera yang Anda alami bersifat berat dan tidak kunjung sembuh, jangan ragu untuk memeriksakan kondisi lutut Anda ke dokter. Dokter akan menyarankan beberapa penanganan sesuai dengan kondisi yang Anda alami, seperti:
Menisektomi
Prosedur penanganan ini dilakukan dengan mengangkat sebagian tulang rawan meniskus yang terdapat pada sendi lutut. Meniskus adalah bagian tulang rawan yang berfungsi untuk meredam guncangan di antara ujung tulang.
Transplantasi meniskus
Proses transplantasi dilakukan untuk kondisi meniskus yang rusak total dan tidak mungkin lagi diperbaiki. Meniskus biasanya berasal dari donor yang sudah meninggal untuk kemudian diberikan pada orang yang membutuhkan.
Mikrofraktur
Mikrofaktur adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengatasi area kerusakan tulang rawan di dalam sendi lutut. Prosedur ini akan merangsang tubuh untuk membentuk kartilago atau tulang rawan baru pada lutut.
Fisioterapi
Metode ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dan kekuatan lutut yang mengalami cedera. Cara ini juga digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri akibat cedera.
Cedera lutut bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Untuk mengurangi risiko cedera, jangan membawa barang atau memberikan beban terlalu berat pada lutut, lakukan pemanasan sebelum berolahraga, dan gunakan alas kaki yang nyaman setiap kali beraktivitas.
Jika cedera lutut tidak kunjung sembuh atau justru menimbulkan nyeri luar biasa dan membuat Anda tidak mampu berjalan, segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.