Jangan anggap remeh ketika Anda mengalami luka. Sekecil apa pun, luka harus dirawat dengan baik. Yang tidak kalah penting, Anda harus mengetahui cara penanganan luka yang tepat agar luka tidak bertambah parah atau malah terinfeksi.
Hampir setiap orang pernah mengalami luka pada tubuhnya. Luka ada yang kecil dan dangkal, hingga cukup dalam dan meluas (misalnya ulkus kulit). Luka dapat terjadi kapan saja, misalnya saat berolahraga, atau saat melakukan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari atau setelah prosedur tertentu, misalnya sulam alis. Apalagi jika Anda tidak berhati-hati melakukannya.
Beragam Cara yang Dapat Dilakukan
Saat Anda mengalami luka, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menangani luka tersebut. Jika luka menyebabkan perdarahan yang parah dan berlangsung lebih dari 20 menit, Anda disarankan untuk segera mencari perawatan medis terdekat untuk mendapatkan penanganan sesegera mungkin.
Namun apabila luka tergolong ringan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan sendiri untuk membersihkan dan merawat luka, sekaligus mencegah terjadinya infeksi pada luka:
-
Cuci tangan sebelum membersihkan luka
Sebelum menyentuh atau membersihkan luka, pastikan tangan dalam kondisi yang bersih dan steril. Cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, agar luka tidak terkontaminasi oleh kuman dan kotoran dari tangan. -
Hentikan perdarahan
Jika luka masih mengeluarkan darah, hentikan perdarahan dengan cara menekan luka dengan kain kasa atau kain bersih secara perlahan. Tekan selama beberapa menit hingga perdarahan berhenti. -
Bersihkan luka
Setelah perdarahan berhenti, bersihkan luka dengan cairan steril yang bersifat isotonis, seperti larutan saline (NaCl 0,9%), atau air steril (aqua bidest) yang dialirkan secara perlahan. Apabila pada luka terdapat kotoran yang menempel, bersihkan secara perlahan menggunakan pinset yang sudah disterilkan. Penggunaan sabun hanya untuk area sekitar luka, karena berisiko menyebabkan iritasi apabila mengenai luka. -
Cermat memilih antiseptik
Pemakaian antiseptik yang mengandung alkohol, hidrogen peroksida, atau iodine tidak disarankan untuk membersihkan luka, karena dapat menyebabkan iritasi dan rasa perih, serta memperlambat proses penyembuhan. Sebagai gantinya, larutan antiseptik yang mengandung polyhexamethylene biguanide (PHMB) dapat menjadi pilihan. Antiseptik jenis ini dapat digunakan sebagai pembersih luka dan aman untuk jaringan kulit, sehingga tidak mengiritasi dan menghambat penyembuhan luka. Selain itu, PHMB juga tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak perih saat digunakan. -
Gunakan perban dengan tepat
Untuk membantu proses penyembuhan, balutlah luka dengan perban menggunakan ukuran yang sesuai. Hal ini bermanfaat untuk menjaga kelembapan dan menjaga luka dari penyebab infeksi. -
Ganti perban secara rutin
Untuk luka yang dibalut perban, perhatikan kebersihannya dengan baik. Anda disarankan untuk mengganti perban secara rutin, terutama saat kondisi perban telah kotor atau basah.
Lakukan cara perawatan luka di atas, sambil tetap menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter. Jika cara-cara tersebut telah diterapkan namun luka tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter. Terlebih jika area sekitar luka mengalami memar, pembengkakan, rasa sakit yang semakin parah, atau luka menjadi berair, karena hal-hal tersebut bisa menjadi pertanda bahwa luka mengalami infeksi.