Menerapkan kedisiplinan pada anak remaja memang butuh taktik khusus. Jika orang tua salah bicara dan bersikap, bisa-bisa anak malah enggan mendengarkan atau bahkan melawan orang tua, lho. Lantas, bagaimana ya cara yang tepat untuk membuat anak menjadi disiplin?
Masa remaja merupakan fase seorang anak mencari jati diri dan menunjukkan eksistensinya. Di masa ini, akan ada banyak sekali perubahan yang terjadi, mulai dari fisik, emosi, perilaku, hingga kehidupan sosialnya. Mereka juga cenderung akan mencoba hal-hal baru dan mencari lingkungan yang cocok untuknya.
Dari banyaknya perubahan ini, tidak heran jika akhirnya muncul perilaku baru anak yang mungkin sulit dipahami oleh orang tua. Mereka pun mungkin kerap mendebatkan atau membangkang aturan-aturan lama yang dibuat oleh orang tuanya, termasuk kedisiplinan.
Cara Menerapkan Kedisiplinan pada Anak Remaja
Menerapkan kedisiplinan pada anak remaja bertujuan untuk membuat batasan agar anak terhindar dari perilaku menyimpang. Hal ini juga membantu anak untuk bisa lebih mandiri, bertanggung jawab, serta meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
Supaya anak remaja Bunda dan Ayah bisa menjadi lebih disiplin, berikut ini adalah cara yang bisa kalian lakukan:
1. Tetapkan batasan dan konsekuensi dengan jelas
Ajaklah anak berdiskusi tentang hal-hal apa saja yang perlu dibatasi dan jelaskan juga alasan realistis mengapa itu perlu dilakukan. Misalnya, jelaskan tentang bahaya merokok, konsumsi minuman beralkohol, atau seks bebas. Jadi, nggak asal buat aturan saja ya, tapi jelaskan juga alasannya.
Bunda dan Ayah juga perlu membuat konsekuensi jikalau anak melanggar aturan. Sebagai contoh, ketika anak melanggar aturan jam malam maka harus digantikan dengan membantu Bunda membereskan rumah di akhir pekan. Pastikan aturan dan konsekuensi yang dibuat telah disepakati Bunda, Ayah, dan anak.
2. Tegas dan konsisten
Anak remaja kerap kali menegosiasikan sesuatu agar bisa melakukan apa yang mereka inginkan dan melanggar aturan. Nah, Bunda dan Ayah jangan sampai terkecoh, ya. Kalian harus tegas dan konsisten dalam menerapkan aturan agar anak menjadi disiplin.
Konsekuensi tetap harus dijalani ketika anak membuat kesalahan. Agar lebih adil, Bunda dan Ayah juga bisa memberikan apresiasi berupa pujian atau hadiah jika anak bisa menaati aturan.
3. Bina hubungan baik dengan anak
Coba deh bangun kepercayaan dan kedekatan dengan anak remaja Bunda dan Ayah. Perlu diketahui nih, memiliki hubungan yang baik memungkinkan anak lebih disiplin dan menaati aturan yang telah disepakati, lho.
Buatlah jadwal rutin untuk melakukan family time. Ada banyak kok kegiatan yang bisa dilakukan untuk mempererat hubungan orang tua dengan anak, seperti menonton film bersama, memasak bersama, berolahraga, atau bercocok tanam di halaman rumah.
4. Hargai privasi anak
Anak remaja cenderung menginginkan lebih banyak privasi. Nah, Bunda dan Ayah harus mengerti itu, ya. Jangan sampai, Bunda dan Ayah terlalu protektif (pola asuh helikopter) dan membuat aturan yang mengganggu “zona pribadi” anak remaja kalian.
Bukannya menjadi anak yang disiplin, terlalu mengekang anak justru memungkinkan ia membangkang dan melakukan hal yang tidak baik, lho.
5. Beri contoh yang baik
Disiplin menjadi salah satu perilaku baik yang bisa ditiru anak. Anak cenderung meniru kebiasaan yang dilakukan orang tuanya dibandingkan mendengarkan apa yang diperintahkan. Jadi, kalau Bunda dan Ayah ingin anak remaja kalian menjadi seorang yang disiplin, kalian juga harus melakukan hal yang sama, ya.
Memang bukan hal yang mudah untuk menerapkan kedisiplinan pada anak remaja. Namun, Bunda dan Ayah perlu bersabar, ya. Jangan sampai terbawa emosi yang bisa membuat hubungan dengan anak remaja kalian menjadi kurang baik.
Kalau Bunda dan Ayah masih memiliki pertanyaan atau merasa kesulitan dalam menerapkan kedisiplinan pada anak remaja kalian, coba deh konsultasikan masalah ini dengan psikolog untuk mendapatkan solusi yang tepat.