Obat sakit tenggorokan tersedia dalam beberapa pilihan, mulai dari obat antiinflamasi nonsteroid hingga antibiotik. Obat-obatan ini harus digunakan sesuai penyebab sakit tenggorokan agar efektif mengatasi keluhan yang terjadi.
Sakit tenggorokan dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi virus, termasuk infeksi COVID-19, radang tenggorokan, infeksi bakteri di tenggorokan, alergi, amandel, penyakit asam lambung, hingga paparan asap rokok.
Selain itu, sakit tenggorokan terkadang juga bisa disebabkan oleh tenggorokan kering, cedera leher atau tenggorokan, dan terlalu sering berteriak, tertawa, atau berbicara terlalu keras.
Sakit tenggorokan bisa diatasi dengan beberapa jenis obat. Akan tetapi, obat sakit tenggorokan tersebut harus digunakan sesuai penyebab sakit tenggorokan agar dapat bekerja dengan lebih efektif.
Beberapa Pilihan Obat Sakit Tenggorokan dan Kegunaannya
Sakit tenggorokan akibat iritasi atau infeksi virus umumnya bisa sembuh sendiri dalam waktu 5–7 hari. Namun, keluhan sakit tenggorokan terkadang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Guna meredakan keluhan sakit tenggorokan, ada beberapa jenis obat sakit tenggorokan yang bisa digunakan, di antaranya:
1. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Untuk meredakan nyeri tenggorokan akibat iritasi dan peradangan, Anda bisa menggunakan obat pereda nyeri golongan OAINS, seperti ibuprofen atau paracetamol.
Tak hanya meredakan nyeri, obat tersebut juga bisa mengatasi keluhan demam yang terkadang muncul bersamaan dengan sakit tenggorokan. Obat ini umumnya bisa dibeli bebas tanpa resep dokter.
Akan tetapi, bila sakit tenggorokan tak kunjung sembuh meski sudah menggunakan obat tersebut sesuai petunjuk penggunaan, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
2. Tablet isap (lozenges)
Tablet isap atau permen pelega tenggorokan banyak dijual di apotek dan toko obat. Obat sakit tenggorokan ini umumnya mengandung bahan alami, seperti menthol dan licorice, yang dapat meredakan rasa nyeri dan gatal di tenggorokan.
Meski demikian, efek pelega tenggorokan dari obat sakit tenggorokan ini bersifat sementara saja dan tidak dapat menyembuhkan sakit tenggorokan sepenuhnya.
3. Obat batuk
Sakit tenggorokan kerap muncul disertai batuk, baik batuk kering maupun batuk berdahak. Batuk yang tak kunjung hilang ini bisa memperparah keluhan nyeri tenggorokan dan membuatnya lebih sulit sembuh.
Oleh karena itu, obat batuk juga bisa digunakan sebagai obat sakit tenggorokan. Obat batuk ini ada yang bisa dibeli bebas, tetapi ada juga yang perlu diperoleh melalui resep dokter.
4. Antibiotik
Antibiotik dapat digunakan untuk mengatasi sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Meski demikian, antibiotik harus dikonsumsi sesuai resep dan petunjuk dokter.
Jika digunakan secara sembarang atau tidak tepat, antibiotik tidak akan efektif dan justru berisiko menyebabkan terjadinya resistensi atau kekebalan bakteri terhadap antibiotik.
5. Obat kumur
Beberapa jenis obat kumur, misalnya obat kumur yang mengandung hidrogen peroksida, dapat diresepkan dokter untuk mengobati sakit tenggorokan yang Anda alami.
Obat sakit tenggorokan tersebut tak hanya mampu membersihkan mulut, melainkan juga menghambat pertumbuhan bakteri di mulut dan tenggorokan, serta meredakan rasa sakit di tenggorokan.
6. Obat pereda asam lambung
Penyakit asam lambung atau GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Naiknya asam lambung ini terkadang bisa membuat Anda merasakan nyeri tenggorokan.
Untuk mengobati sakit tenggorokan akibat GERD, Anda dapat menggunakan obat pereda asam lambung yang dijual bebas seperti antasida.
Selain antasida, GERD biasanya juga perlu diobati dengan obat-obatan sesuai resep dokter, misalnya obat golongan PPI dan antagonis H-2 yang berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung.
Meringankan Sakit Tenggorokan dengan Perawatan Rumah
Selain menggunakan obat sakit tenggorokan, ada beberapa tips yang juga dapat Anda lakukan untuk meredakan keluhan sakit tenggorokan, di antaranya:
1. Kumur dengan air garam hangat
Anda bisa berkumur dengan air garam hangat untuk meredakan keluhan sakit tenggorokan. Cara membuatnya cukup mudah, Anda hanya perlu mencampurkan ½ sendok teh garam dengan 1 gelas air hangat. Aduk air hingga garam larut, lalu berkumurlah selama beberapa menit.
Anda bisa berkumur dengan air garam setiap 3 jam sekali hingga keluhan sakit tenggorokan terasa membaik.
2. Minum air hangat
Untuk meredakan iritasi dan sakit tenggorokan, Anda bisa minum air putih lebih banyak. Selain itu, Anda juga bisa mencoba minuman lain, seperti air atau teh hangat yang dicampur madu atau air perasan lemon.
Minuman-minuman tersebut dapat meringankan keluhan sakit tenggorokan dan mencegah terjadinya dehidrasi.
3. Jaga kualitas udara
Jagalah ruangan rumah tetap bersih dan bebas dari sumber polusi, seperti asap rokok, debu, pewangi ruangan, atau produk pembersih yang bisa menyebabkan iritasi tenggorokan.
Bila udara di dalam rumah terlalu kering, misalnya karena penggunaan AC, Anda bisa menggunakan humidifier untuk meningkatkan kualitas dan tingkat kelembapan udara. Hal ini dapat membantu mempercepat penyembuhan sakit tenggorokan yang Anda alami dan mencegahnya terulang kembali.
4. Kurangi bicara
Agar lebih cepat pulih dari sakit tenggorokan, Anda perlu memperbanyak istirahat dan mengurangi berbicara. Anda dapat kembali berbicara seperti biasa ketika tenggorokan dirasa sudah membaik dan tidak lagi terasa sakit.
Meski umumnya bukan merupakan penyakit serius, Anda tetap perlu berhati-hati jika sakit tenggorokan tidak kunjung sembuh atau disertai gejala berikut:
- Sulit menelan atau bernapas
- Sulit menggerakkan mulut atau rahang
- Dahak berwarna kekuningan atau kehijauan
- Batuk berdarah
- Demam
- Nyeri telinga
- Ruam kulit
- Suara serak lebih dari 2 minggu
Jika Anda mengalami sakit tenggorokan disertai beberapa gejala di atas, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan. Setelah penyebabnya diketahui, dokter dapat memberikan obat sakit tenggorokan yang sesuai dengan penyebab tersebut.