Vaksin MMR untuk dewasa diberikan guna mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella. Pemberian vaksin ini terbilang penting, terutama bagi orang yang tinggal di daerah endemis ketiga penyakit tersebut, termasuk Indonesia.
Vaksin MMR untuk dewasa sangat disarankan. Hal ini karena campak, gondongan, dan rubella termasuk dalam jenis penyakit yang mudah menular melalui air liur. Saat penderita ketiga penyakit tersebut batuk atau bersin, dahak atau percikan air liur yang keluar bisa saja terhirup oleh siapa pun yang berada di dekatnya.
Orang Dewasa yang Perlu Mendapatkan Vaksin MMR
Orang dewasa yang belum pernah atau tidak diketahui riwayat vaksinasinya dianjurkan untuk mendapatkan setidaknya 1 dosis vaksin MMR.
Sementara itu, orang dewasa yang berisiko tinggi terkena campak atau gondongan perlu mendapatkan 2 dosis vaksin MMR dengan jarak 4 minggu. Kondisi yang membuat seseorang berisiko tinggi tertular campak atau gondongan, yaitu:
- Pernah terpapar campak atau gondongan
- Tinggal di daerah terjadinya wabah campak atau gondongan
- Tinggal atau kontak erat dengan penderita campak atau gondongan
- Akan berkunjung atau berwisata ke daerah yang sedang atau pernah mengalami wabah campak atau gondongan
- Bekerja sebagai petugas kesehatan
Wanita yang berencana hamil juga dianjurkan untuk menjalani vaksin MMR minimal 1 bulan sebelum hamil. Hal ini karena infeksi rubella pada ibu hamil berisiko tinggi menyebabkan gangguan kehamilan, mulai dari kecacatan janin hingga keguguran.
Peringatan Pemberian Vaksin MMR untuk Dewasa
Meski vaksin MMR untuk dewasa penting diberikan, pemberiannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pasalnya, pada beberapa kondisi, pemberian vaksin MMR tidak disarankan atau perlu ditunda jika Anda memiliki kondisi berikut:
- Sedang hamil
- Pernah mengalami reaksi alergi berat setelah diberikan vaksin MMR
- Memiliki riwayat alergi terhadap gelatin atau neomisin
- Sedang menjalani pengobatan tertentu, seperti terapi radiasi, imunoterapi, konsumsi kortikosteroid, atau kemoterapi
- Memiliki riwayat gangguan atau kelemahan sistem imun dalam keluarga
- Menderita tuberkulosis (TBC)
- Mendapat vaksin lain dalam 4 minggu terakhir
- Memiliki jumlah trombosit yang rendah (trombositopenia)
- Baru saja menjalani transfusi darah, baik sebagai penerima maupun pemberi
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit tertentu, seperti kanker atau HIV/AIDS
Efek Samping Vaksin MMR
Secara umum, vaksin MMR untuk dewasa tidak berbahaya. Meski begitu, beberapa orang mungkin akan mengalami efek samping ringan yang bersifat sementara setelah menjalani vaksinasi.
Efek samping yang biasanya muncul setelah pemberian vaksin MMR, antara lain:
- Demam
- Kelelahan
- Nyeri sendi
- Nyeri atau ruam di lokasi suntikan
- Kelenjar ludah bengkak
Selain keluhan di atas, vaksin MMR juga bisa saja menimbulkan reaksi alergi pada orang yang alergi terhadap bahan dalam vaksin ini.
Oleh sebab itu, jika setelah vaksinasi MMR Anda merasakan gejala alergi yang serius, seperti sulit bernapas, pusing, gatal-gatal, atau lemas, segera periksakan diri ke dokter. Jika Anda belum pernah mendapatkan vaksin MMR hingga dewasa, berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan jadwal vaksinasi.
Dengan melakukan vaksinasi MMR, Anda tidak hanya terlindungi dari campak, gondongan, dan rubella, tetapi juga mencegah penularan ketiga penyakit tersebut kepada orang lain.