Vaksin TT (tetanus toxoid) merupakan jenis vaksin yang disarankan untuk orang dewasa, terutama jika riwayat vaksinasi sebelumnya tidak diketahui, mengalami luka yang berisiko mengalami infeksi, atau sedang hamil. Mengingat pengobatan penyakit ini belum ditemukan, maka vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegahnya.
Tetanus disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini sering ditemukan di tanah, debu, dan kotoran hewan atau manusia. Biasanya, bakteri penyebab tetanus masuk ke tubuh melalui luka di kulit, seperti luka bakar dan luka tusukan atau sayatan dari benda tajam yang terkontaminasi.
Tetanus merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan bisa mengancam nyawa. Oleh sebab itu, vaksin tetanus termasuk dalam vaksin yang perlu diberikan pada orang dewasa dan vaksin wajib atau primer pada anak-anak.
Indikasi Vaksin TT untuk Dewasa
Vaksin TT untuk dewasa tersedia dalam bentuk vaksin Tdap (kombinasi vaksin tetanus, difteri, dan pertusis atau batuk rejan) atau vaksin Td (tetanus dan difteri).
Semua orang dewasa berusia 19 tahun ke atas yang belum pernah menerima vaksin tetanus perlu melakukan vaksinasi TT, terutama:
- Petugas kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien
- Pengasuh bayi di bawah 1 tahun, termasuk orang tua, kakek, nenek, dan babysitter
- Ibu hamil pada trimester ketiga (minggu ke 27–36) meskipun telah menerima vaksin Tdap
- Ibu yang baru pertama kali melahirkan dan belum pernah menerima vaksin Tdap
- Orang dewasa yang mengalami luka bersih atau kotor dan berisiko untuk mengalami tetanus
Selain itu, seseorang yang mengalami penurunan sistem imun juga masuk dalam golongan yang disarankan untuk mendapatkan vaksin TT.
Jadwal Pemberian dan Dosis Vaksin TT untuk Dewasa
Sebagai bagian dari jadwal vaksinasi rutin, vaksin TT dapat diberikan pada remaja dan orang dewasa yang berusia di atas 19 tahun. Vaksin ini diberikan sebanyak 1 kali suntikan booster dengan dosis pemberian ulang dilakukan setiap 10 tahun.
Namun, jika Anda mengalami luka tusukan atau sayatan yang dalam atau luka bakar, vaksin TT booster biasanya diberikan lebih awal, terutama jika luka bakarnya parah. Selain itu, pada kasus orang yang mengalami luka tusukan atau sayatan yang dalam, diperlukan dosis tambahan vaksin TT dengan aturan sebagai berikut:
Luka bersih dan ringan
Jika sudah lebih dari 10 tahun lalu sejak dosis terakhir vaksin yang mengandung tetanus-toksoid, vaksin TT diberikan dalam 3 dosis atau lebih.
Luka dalam dan kotor
Jika sudah lebih dari 5 tahun sejak dosis terakhir vaksin yang mengandung tetanus-toksoid diberikan, vaskin Tdap diberikan dalam 3 dosis atau lebih.
Sementara itu, pada orang yang belum pernah menerima rangkaian vaksinasi tetanus selama masa kanak-kanak atau riwayat vaksinasinya tidak diketahui, vaksin TT perlu diberikan minimal 3 dosis. Dosis kedua diberikan 4 minggu setelah dosis pertama dan dosis ketiga diberikan 6–12 bulan setelah dosis kedua.
Vaksin TT untuk ibu hamil juga penting diberikan untuk menurunkan risiko terjadinya tetanus pada ibu dan janin. Dokter biasanya akan menganjurkan ibu hamil untuk menjalani setidaknya 1 kali suntik vaksin TT di setiap kehamilan sekitar minggu ke 27–36.
Kondisi yang Mengharuskan Pemberian Vaksin TT untuk Dewasa Ditunda
Orang yang sedang sakit ringan, seperti flu, batuk, atau demam ringan masih bisa mendapatkan vaksin TT. Namun, vaksin TT untuk dewasa sebaiknya tidak diberikan atau ditunda pemberiannya pada orang-orang dengan kondisi berikut:
- Pernah mengalami reaksi alergi yang serius terhadap salah satu bahan dalam vaksin apa pun atau vaksin yang mengandung tetanus, baik DPT, Tdap, atau TT
- Pernah koma atau kejang setelah menerima vaksinasi Tdap untuk anak
- Menderita epilepsi atau masalah sistem saraf lainnya
- Pernah menderita Sindrom Guillain-Barré (gangguan sistem kekebalan)
Efek samping Vaksin TT untuk Dewasa
Sama seperti vaksin yang lain, vaksin TT untuk dewasa juga memiliki efek samping dan biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Nyeri, bengkak, atau kemerahan di tempat suntikan
- Demam dan menggigil
- Sakit kepala
- Merasa lelah
- Sakit perut, muntah, diare
Tanpa vaksinasi, seseorang akan berisiko mengalami tetanus. Saat mengalami tetanus, bakteri akan mengeluarkan racun yang merusak sistem saraf pusat. Akibatnya akan muncul kekakuan hingga ketegangan otot di berbagai bagian tubuh, termasuk rahang, saluran napas, hingga anggota gerak.
Efek berbahaya dari tetanus adalah saat terjadi kelumpuhan pada otot saluran pernapasan, yang bisa menyebabkan terjadinya gagal napas, bahkan kematian.
Pemberian vaksin TT untuk dewasa merupakan langkah sederhana dan penting agar tubuh terlindung dari penyakit tetanus. Bila Anda belum pernah mendapat vaksin tetanus, sebaiknya berkonsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan vaksin TT sesuai jadwal.