Dokter spesialis kanker adalah dokter yang memiliki keahlian khusus dalam mendiagnosis, menangani, dan mengobati penyakit yang diakibatkan oleh kanker. Dalam istilah umum, dokter ini disebut juga dengan dokter spesialis onkologi.
Kanker merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), tercatat hampir 10 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun 2020.
Di Indonesia sendiri, jumlah penderita kanker terus bertambah setiap tahunnya. Banyak faktor yang dapat memicu munculnya penyakit kanker, mulai dari pola hidup tidak sehat, faktor lingkungan, hingga hingga faktor keturunan atau genetik.
Kenali Bidang Kerja Onkologi
Onkologi merupakan bidang kedokteran yang khusus menangani pengobatan dan pencegahan penyakit kanker, sedangkan dokter yang secara khusus menangani bidang onkologi disebut onkolog.
Secara klinis, bidang onkologi terbagi menjadi tiga bidang utama, yaitu:
- Bedah onkologi, fokus pada penanganan kanker dengan cara pembedahan, seperti pengangkatan jaringan tumor dan biopsi
- Onkologi–hematologi, fokus pada pengobatan kanker darah, seperti lifoma, mieloma, dan leukemia
- Radiasi onkologi, fokus pada penanganan kanker dengan metode terapi radiasi atau radioterapi
Selain memberikan pengobatan, dokter spesialis kanker juga bertanggung jawab dalam memberikan rekomendasi penanganan medis sesuai dengan kebutuhan pasien, mengevaluasi hasil pengobatan, dan merawat kondisi pasien setelah pengobatan.
Apabila pasien kanker memerlukan pengobatan khusus, dokter onkologi akan bekerja sama dengan beberapa dokter dari bidang lain untuk membantu proses pengobatan.
Berbagai Penyakit yang Dapat Ditangani Dokter Spesialis Kanker
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit kanker yang umum ditangani dokter onkologi atau dokter spesialis kanker:
1. Kanker payudara
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita. Wanita yang menderita kanker payudara biasanya mengalami gejala khas, seperti adanya benjolan di payudara, nyeri di bagian puting, puting payudara tertarik ke dalam, keluar cairan dari payudara, dan perubahan warna kulit di payudara.
2. Kanker paru
Kanker paru biasanya lebih sering diderita oleh para perokok aktif dan pasif. Penderita kanker paru akan mengalami gejala berupa batuk yang tak kunjung sembuh, batuk berdarah, sesak napas, suara berubah menjadi serak, dan nyeri di bagian dada.
3. Kanker kolorektal
Kanker kolorektal merupakan jenis kanker yang terjadi di usus besar. Sebagian besar kasus kanker ini diawali dari benjolan atau polip di usus besar yang lama-kelamaan berubah menjadi kanker.
Gejala yang sering dialami penderita kanker kolorektal meliputi diare, konstipasi, darah pada tinja, sering merasa mual dan kembung, hingga penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
4. Kanker ovarium
Wanita yang menderita kanker ovarium terkadang tidak menunjukkan gejala yang spesifik. Namun, kondisi ini dapat dicurigai dari adanya gejala seperti pembengkakan perut, perut sering terasa kembung, dan sakit ketika berhubungan seksual.
5. Leukemia
Leukemia merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang produksi dan fungsi sel darah putih. Seseorang yang menderita kanker jenis ini memiliki gejala mudah lelah, berkeringat banyak di malam hari, sering mengalami perdarahan atau lebam tanpa sebab yang jelas, nyeri sendi, dan pembengkakan di kelenjar getah bening.
6. Melanoma
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang sangat berbahaya, tetapi jarang terjadi. Gejala kanker ini sering kali ditandai dengan munculnya tahi lalat baru atau terjadi perubahan bentuk dari tahi lalat yang lama.
Tindakan Medis yang Dapat Dilakukan Dokter Spesialis Kanker
Secara umum, beberapa tumor ganas atau kanker tidak memiliki gejala yang khas, bahkan gejala yang muncul sangat mirip dengan gangguan kesehatan lain. Oleh karena itu, penting bagi seorang dokter spesialis onkologi untuk mengetahui riwayat medis pasien secara lengkap.
Untuk memastikannya, dokter onkologi akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti CT scan, USG, MRI, PET scan, foto Rontgen, tes darah, endoskopi, dan biopsi.
Setelah positif terdiagnosis menderita kanker, dokter onkologi akan memberikan tindakan medis sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Tindakan medis yang dapat dilakukan dokter spesialis onkologi, yaitu:
1. Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan dengan menyuntikkan berbagai obat-obatan ke dalam tubuh untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker dan mencegah sel tersebut muncul kembali.
2. Radioterapi
Terapi radiasi atau radioterapi adalah metode pengobatan dengan menggunakan sinar radiasi berfrekuensi tinggi untuk membunuh sel kanker.
3. Transplantasi sumsum tulang
Prosedur medis ini dilakukan untuk memperbarui sumsum tulang yang rusak akibat pertumbuhan sel kanker. Prosedur ini umumnya dilakukan dalam penanganan kanker darah, seperti limfoma, mieloma, dan leukemia.
4. Operasi
Pembedahan menjadi salah satu prosedur medis yang sering digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit kanker. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker pada bagian tubuh tertentu.
Waktu yang Tepat untuk Mengunjungi Dokter Spesialis Kanker
Umumnya, pemeriksaan ke dokter onkologi dilakukan berdasarkan rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis lain ketika menemukan adanya tanda dan gejala klinis yang mengacu pada kanker.
Anda disarankan segera berkonsultasi ke dokter onkologi jika terdapat gejala-gejala yang dapat mengarah pada kanker, seperti:
- Batuk yang tak kunjung sembuh hingga keluar darah
- Perubahan frekuensi buang air besar dan air kecil
- Terdapat darah pada tinja
- Anemia tanpa sebab yang jelas
- Benjolan di payudara, testis, atau tempat lain
- Perubahan bentuk tahi lalat
- Kesulitan untuk menelan
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Nyeri di sekitar punggung dan panggul
Hal-Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Bertemu Dokter Spesialis Kanker
Sebelum bertemu dengan dokter spesialis kanker, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memudahkan dokter dalam menentukan perawatan yang tepat, seperti:
- Buatlah catatan terkait riwayat keluhan dan gejala yang diderita secara detail. Jika terdapat benjolan di bagian tubuh tertentu, rincikan ukuran dan letak benjolan pada tubuh.
- Bawalah hasil pemeriksaan sebelumnya, seperti pemeriksaan darah, foto Rontgen, CT scan, atau biopsi jika ada.
- Apabila sudah terdiagnosis kanker sebelumnya, informasikan tingkat keparahan kanker yang diderita.
- Bawalah anggota keluarga saat melakukan pemeriksaan ke dokter onkologi.
- Tanyakan opsi perawatan yang tersedia dan tingkat keberhasilan serta risiko dari masing-masing perawatan.
Jika Anda masih bingung menentukan dokter yang tepat, Anda bisa minta rekomendasi beberapa dokter spesialis kanker dari dokter umum yang memeriksa Anda. Semakin cepat kanker terdiagnosis dan tertangani, semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pengobatan kanker.