Penyakit sel plasma adalah kumpulan beberapa penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan abnormal sel plasma di dalam tubuh. Kondisi ini ditandai dengan berbagai gejala, seperti kelelahan, sulit menelan, diare, pusing, sakit kepala, hingga penurunan berat badan.
Sel plasma adalah salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi untuk membangun daya tahan tubuh dengan cara menghasilkan antibodi dalam jumlah besar. Setiap sel plasma mampu melepaskan ribuan molekul antibodi ketika dibutuhkan.
Setelah dilepaskan ke darah dan saluran getah bening, molekul antibodi yang dihasilkan sel plasma akan mengikat dan menghancurkan zat berbahaya atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh, seperti kuman, virus, atau zat beracun.
Mengenali Jenis-Jenis Penyakit Sel Plasma
Penyakit sel plasma terjadi ketika sel plasma tumbuh dan berubah secara abnormal. Hal ini bisa menimbulkan terbentuknya tumor atau neoplasma sel plasma. Saat mengalami gangguan ini, sel-sel plasma di dalam tubuh akan berkembang biak secara berlebihan dan tidak terkendali.
Neoplasma sel plasma dapat bersifat jinak atau ganas. Selain itu, penyakit sel plasma juga bisa menyebabkan gangguan pada sumsum tulang dan ginjal.
Neoplasma sel plasma lebih sering terjadi pada pria paruh baya. Selain itu, penyakit sel plasma yang satu ini cenderung lebih sering terjadi pada orang yang sering terpapar radiasi atau bahan kimia beracun dan orang yang memiliki riwayat penyakit sel plasma di keluarganya.
Ada beberapa jenis neoplasma pada sel plasma, yaitu:
MGUS (monoclonal gammopathy of undetermined significance)
Kondisi ini bukan tergolong sebagai kanker, tetapi memiliki potensi untuk menjadi kanker. MGUS terjadi ketika sel plasma yang abnormal menghasilkan antibodi yang disebut protein M secara berlebihan.
Timbulnya MGUS biasanya tidak berbahaya. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti gangguan pada saraf, jantung, atau ginjal. MGUS juga bisa menimbulkan komplikasi berupa amiloidosis, multiple myeloma, leukemia, dan limfoma.
Plasmasitoma
Plasmacytoma terjadi ketika pertumbuhan abnormal sel plasma membentuk sebuah tumor di bagian tubuh tertentu. Plasmasitoma dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu plasmasitoma yang terisolasi dalam tulang dan plasmasitoma ekstramedular.
Pada plasmasitoma yang terisolasi di dalam tulang, kurang dari 10% sumsum tulang terdiri dari sel-sel plasma, tetapi tidak ada yang menimbulkan gejala kanker. Plasmasitoma dalam tulang dapat menyebabkan rasa sakit pada tulang dan membuat tulang menjadi mudah patah.
Sementara itu, plasmasitoma ekstramedular muncul di dalam jaringan lunak, bukan di dalam tulang maupun sumsum tulang. Tumor ini dapat menekan dan menimbulkan rasa sakit atau gangguan lain pada area tumbuhnya tumor. Misalnya, tumor pada tenggorokan bisa membuat penderitanya sulit menelan makanan (disfagia).
Multiple myeloma
Multiple myeloma adalah suatu jenis kanker sumsum tulang. Penyakit ini biasanya tidak berbentuk tumor atau benjolan. Sel-sel myeloma berkembang dan menyebar di dalam sumsum tulang sehingga mengganggu produksi sel darah yang sehat.
Umumnya, kondisi ini menyerang berbagai bagian tubuh, seperti tulang tengkorak, iga, dan panggul. Kondisi ini dapat membawa dampak buruk jika telah mencapai tahap lanjut, yaitu:
- Kelelahan dan sesak napas akibat anemia
- Masalah pada ginjal
- Tulang retak dengan mudah
- Memar, gusi berdarah, dan perdarahan tidak normal
- Infeksi yang berulang secara terus-menerus
Sebagian penyakit sel plasma akibat neoplasma tidak menimbulkan keluhan yang jelas. Namun, pada beberapa kasus, penyakit ini bisa menimbulkan gejala tertentu, seperti mudah lelah, lidah bengkak, bintik keunguan pada kulit, sering muncul memar, diare, atau tubuh bengkak-bengkak. Karena bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, penyakit sel plasma perlu diperiksakan ke dokter.
Untuk menentukan diagnosis penyakit sel plasma dan jenisnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang, seperti pemeriksaan darah, biopsi,dan tes urine, serta pemeriksaan radiologi, termasuk MRI atau CT scan.
Penanganan neoplasma sel plasma juga bisa bermacam-macam. Untuk menangani kondisi ini, dokter dapat memberikan penanganan berupa pemberian obat-obatan, seperti kemoterapi, terapi radiasi, transplantasi sel punca, dan tindakan operasi.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang penyakit sel plasma, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Melalui konsultasi ini, dokter akan memberikan informasi yang lebih detail mengenai penyakit sel plasma.