Meningkatnya penggunaan gadget, baik untuk kebutuhan kerja atau hiburan, menyebabkan banyak orang terpapar oleh sinar biru yang dihasilkan layar gadget. Hal ini membuat banyak orang berpikir untuk menggunakan kacamata penghalau sinar biru.
Paparan sinar biru gelombang pendek dengan panjang gelombang antara 415–455 nanometer dapat menyebabkan mata kering, kerusakan retina, meningkatkan risiko katarak, serta dapat mengubah regulasi hormon tubuh yang berdampak pada terganggunya kualitas tidur.
Pro dan Kontra Penggunaan Kacamata Penghalau Sinar Biru
Kacamata penghalau sinar biru dilengkapi dengan lensa khusus yang memiliki sejumlah manfaat, di antaranya meningkatkan kualitas tidur, mengurangi gejala mata lelah, serta mencegah penyakit akibat paparan dari sinar biru.
Meskipun memiliki sejumlah manfaat, tidak sedikit penelitian yang menilai kacamata penghalau sinar biru tidak sepenuhnya diperlukan. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu:
- Sinar biru dari layar gadget tidak akan menyebabkan penyakit pada mata karena jumlah paparan sinar biru yang dihasilkan gadget masih terbilang wajar. Sinar biru dapat menyebabkan penyakit jika paparannya berlebihan.
- Keluhan mata lelah bukan disebabkan oleh sinar biru, melainkan kebiasaan seseorang menggunakan gadget. Kebiasaan yang buruk dalam melihat layar gadget menyebabkan mata buram atau mata menjadi cepat lelah maupun sakit kepala sebelah kiri sampai ke mata.
- Kualitas tidur dapat ditingkatkan dengan cara sederhana, misalnya tidak berlama-lama menatap layar gadget menjelang waktu tidur atau mengatur gadget dengan mode malam.
Menurut penelitan, kacamata dengan lensa khusus yang dapat menghalau sinar biru sebaiknya digunakan jika memang sering terpapar sinar biru.
Menerapkan Kebiasaan yang Baik
Terlepas adanya perbedaan pendapat dalam penelitian terkait penggunaan kacamata lensa khusus penghalau sinar biru, penggunaan kacamata ini sebaiknya diimbangi dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang baik untuk menjaga kesehatan mata. Kebiasaan yang baik tersebut antara lain:
- Mengurangi kebiasaan melihat layar gadget sebelum tidur
- Mengatur jarak antara wajah dengan layar gadget minimal 60 cm (sepanjang lengan)
- Menerapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit melihat benda sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik
- Mengatur kecerahan layar gadget dengan baik, yaitu tidak lebih terang atau lebih gelap daripada lingkungan sekitar
- Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung antioksidan
- Mengurangi paparan cahaya di malam hari
- Berolahraga secara rutin
Dengan menerapkan kebiasaan yang baik, Anda tetap dapat menjaga kesehatan mata dengan atau tanpa kacamata penghalau sinar biru, kacamata antiradiasi, kacamata ion nano, maupun kacamata terapi lainnya. Jika Anda masih ragu, konsultasikan langsung ke dokter spesialis mata.
Ditulis oleh:
dr. Dian Hadiany Rahim, SpM
(Dokter Spesialis Mata)