Pingsan saat hamil tentu bisa menimbulkan rasa khawatir, apalagi jika hal ini sering terjadi. Namun, sebenarnya apa sih penyebab sering pingsan saat hamil? Apakah kondisi ini berbahaya?
Pingsan saat hamil adalah kondisi ketika ibu hamil hilang kesadaraan secara tiba-tiba selama beberapa detik hingga beberapa menit. Kondisi ini bisa dialami oleh ibu hamil sejak awal kehamilan sampai saat menjelang persalinan.
Penyebab Pingsan Saat Hamil
Sebelum pingsan, umumnya Bumil bisa merasakan sensasi seperti melayang dan berputar, pusing, lemah, atau mual. Setelah itu, suara-suara di sekeliling Bumil akan berangsur-angsur terdengar menjauh, hingga akhirnya Bumil jatuh pingsan.
Pingsan saat hamil bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Perubahan hormon
Saat hamil, Bumil akan mengalami perubahan kadar hormon dalam tubuh. Sejak awal kehamilan, hormon progesteron akan meningkat dan membuat pembuluh darah Bumil melebar. Hal ini kemudian menyebabkan tekanan darah Bumil menjadi lebih rendah dari biasanya.
Bila Bumil mengubah posisi secara tiba-tiba, tekanan darah Bumil juga akan menurun dengan cepat. Secara bersamaan, aliran darah ke otak pun akan mendadak berkurang dan pada akhirnya membuat Bumil jatuh pingsan.
2. Kurangnya pasokan oksigen
Pingsan juga bisa terjadi ketika otak kekurangan oksigen. Salah satu penyebabnya adalah anemia. Anemia atau kurang hemoglobin merupakan gangguan kesehatan yang sering dialami ibu hamil. Padahal, hemoglobin sangat dibutuhkan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
3. Terlalu lama tidur dengan posisi telentang
Pada trimester kedua dan ketiga, rahim Bumil menjadi semakin besar. Jika Bumil tidur telentang, tekanan dari rahim akan menghambat aliran darah dari tubuh bagian bawah yang seharusnya kembali ke jantung. Jika ini terjadi, darah yang dipompa jantung menjadi berkurang dan menyebabkan tekanan darah Bumil semakin rendah.
Bila tekanan darah semakin rendah, aliran darah ke otak pun bisa berkurang. Inilah yang membuat Bumil kerap merasakan pusing dan mual jika tidur telentang. Bila gejala ini dibiarkan, lama-kelamaan Bumil bisa pingsan. Oleh karena itu, Bumil sebaiknya tidur dalam posisi miring kiri. Posisi ini merupakan posisi tidur trimester tiga yang paling disarankan.
4. Dehidrasi
Kurang minum selama hamil bisa menyebabkan Bumil mengalami dehidrasi. Kondisi ini ditandai dengan rasa haus yang berlebihan, urine berwarna lebih pekat, mulut kering, dan pusing.
Pada dehidrasi yang berat, cairan dalam pembuluh darah juga akan berkurang, sehingga tekanan darah menjadi rendah. Inilah yang dapat menyebabkan Bumil mengalami pingsan.
Selain penyebab di atas, Bumil yang mengalami diabetes, gangguan kecemasan, dan yang melakukan olahraga atau aktivitas berat juga memiliki risiko lebih besar untuk mengalami pingsan.
Tips Mengurangi Risiko Pingsan Saat Hamil
Untuk mengurangi risiko Bumil mengalami pingsan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
- Hindari berdiri dalam waktu yang lama. Selain itu, usahakan untuk tidak langsung berdiri setelah duduk atau berbaring.
- Hindari berlama-lama mandi air hangat karena bisa memicu turunnya tekanan darah dan membuat Bumil pusing lalu pingsan.
- Hindari tidur dengan posisi telentang, khususnya ketika perut Bumil sudah besar. Bumil lebih dianjurkan berbaring dengan posisi miring ke kiri.
- Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman agar sirkulasi darah tidak terhambat.
- Cukupi kebutuhan cairan dengan minum setidaknya 8–12 gelas atau setara dengan 1,9–2,8 liter per hari.
- Cukupi konsumsi makanan bergizi dengan porsi yang kecil tapi sering untuk mencegah gula darah rendah.
- Lakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, yoga, atau berenang untuk melancarkan peredaran darah.
Pingsan saat hamil memang tidak selalu berbahaya. Namun, Bumil perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika hal ini sering terjadi, khususnya bila disertai dengan penglihatan kabur, sesak napas, perut bawah terasa sakit, atau perdarahan.