Bolak-balik ke kamar mandi untuk pipis memang bikin repot ya, Bumil. Apalagi, kalau Bumil sedang beraktivitas di luar rumah. Nah, supaya tidak terus-menerus ke kamar mandi untuk buang air kecil, yuk ketahui trik mudah mengatasinya di artikel ini.
Sering pipis adalah hal yang umum terjadi pada wanita hamil. Kondisi ini lebih sering terjadi pada awal kehamilan dan saat kehamilan memasuki trimester ketiga. Selain bikin repot, sering pipis juga dapat mengganggu istirahat ibu hamil di malam hari.
Penyebab Sering Pipis Saat Hamil
Sebelum tahu cara mengatasinya, Bumil perlu paham dulu nih kenapa selama hamil jadi sering pipis. Sebenarnya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu hamil sering buang air kecil. Salah satunya adalah perubahan hormon selama kehamilan.
Perubahan hormon ini membuat aliran darah dan cairan ke ginjal menjadi lebih cepat, sehingga ibu hamil akan lebih sering pipis.
Selain itu, pertumbuhan janin di dalam kandungan dapat menekan kandung kemih. Kondisi ini juga menyebabkan ibu hamil jadi sering buang air kecil.
Trik Mudah Mengatasi Sering Pipis Saat Hamil
Kalau Bumil sering buang air kecil, tidak perlu resah, ya. Ada trik mudah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu:
- Kurangi minum sebelum tidur untuk mengurangi frekuensi berkemih di malam hari. Namun, tetap cukupi kebutuhan cairan di siang hari untuk mencegah terjadinya dehidrasi, ya.
- Hindari konsumsi minuman berkafein, seperti teh, kopi, atau minuman bersoda, karena jenis minuman ini bisa meningkatkan frekuensi berkemih.
- Condongkan tubuh agak ke depan saat buang air kecil. Cara ini akan membantu kandung kemih Bumil benar-benar kosong.
- Lakukan senam Kegel untuk melatih dan menguatkan otot panggul. Latihan ini bisa membantu Bumil mengontrol kandung kemih dan mengurangi frekuensi buang air kecil.
Meski sering pipis saat hamil adalah kondisi yang umum terjadi, Bumil tetap perlu waspada. Dalam beberapa kasus, sering buang air kecil bisa menjadi gejala diabetes atau infeksi saluran kemih (ISK).
Jika keluhan sering buang air kecil yang Bumil alami disertai dengan nyeri saat buang air kecil atau anyang-anyangan, urine beraroma tidak sedap, terdapat darah pada urine atau warnanya menjadi keruh, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.