Banyak orang bertanya-tanya, sering sakit kepala pertanda apa. Pasalnya, keluhan ini bisa terjadi hingga berhari-hari dan mengganggu aktivitas sehingga banyak orang yang mengalaminya merasa khawatir, apakah kondisi tersebut disebabkan oleh masalah kesehatan yang perlu penanganan oleh dokter atau masih bisa ditangani sendiri.
Hampir setiap orang pernah merasakan sakit kepala di sepanjang hidupnya. Keluhan ini biasanya muncul sesekali dan berlangsung dalam waktu singkat atau kurang dari 1 jam.
Meski demikian, nyeri yang terasa tajam, tumpul, atau berdenyut, juga bisa berlangsung selama berjam-jam atau terus-menerus hingga beberapa hari. Jika hal ini terjadi, Anda mungkin menjadi bertanya-tanya, sering sakit kepala pertanda apa, dan kondisi ini disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius atau tidak.
Sering Sakit Kepala Pertanda Apa?
Sakit kepala yang terjadi terus-menerus dalam waktu lama bisa menjadi tanda dari kondisi atau masalah kesehatan tertentu. Berikut ini adalah kondisi yang bisa menjawab sering sakit kepala pertanda apa, yang Anda pertanyakan:
1. Ukuran kacamata yang tidak sesuai
Anda yang memiliki mata minus atau plus bisa saja sering mengalami sakit kepala karena ukuran lensa kacamata yang digunakan sudah tidak sesuai.
Ukuran lensa yang tidak sesuai dapat membuat otot-otot mata bekerja lebih keras untuk membantu Anda melihat dengan jelas. Akibatnya, otot mata menjadi tegang dan menyebabkan sakit kepala di bagian depan.
Selain ukuran lensa, bingkai kacamata yang terlalu pas hingga memberikan tekanan berlebih di hidung dan belakang telinga juga dapat menjadi salah satu penyebab kenapa Anda sering merasakan sakit kepala.
2. Sinusitis
Bila nyeri yang Anda rasakan muncul di area dahi, hidung, pipi, atau mata, sering sakit kepala bisa menjadi pertanda bahwa Anda mengalami sinusitis. Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang melapisi sinus menjadi bengkak dan meradang akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur.
Sakit kepala jenis ini biasanya dirasakan sebagai nyeri tumpul yang makin parah ketika Anda menunduk atau membungkuk. Selain sakit kepala, sinusitis juga dapat menyebabkan pilek, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan.
3. Dehidrasi
Jika serangan sakit kepala sering muncul saat cuaca sedang panas dan terik, bisa jadi kondisi ini menandakan bahwa tubuh sedang kepanasan. Saat kepanasan, tubuh akan mengeluarkan banyak keringat sehingga tubuh berisiko mengalami dehidrasi, terutama ketika cairan yang hilang dari dalam tubuh lebih banyak daripada yang dikonsumsi.
Ketika dehidrasi terjadi, jaringan tubuh, termasuk otak, akan menekan saraf. Akibatnya, Anda akan merasakan sakit kepala, yang disertai dengan mulut kering, mudah haus, pusing, dan jarang buang air kecil.
4. Migrain kronis
Bila Anda memiliki riwayat migrain, sering sakit kepala mungkin menjadi pertanda bahwa migrain yang diderita berubah menjadi migrain kronis. Namun, migrain kronis baru bisa ditegakkan bila serangan sakit kepala dialami lebih dari 15 hari per bulan dan terjadi selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.
Migrain kronis biasanya ditandai dengan rasa berdenyut di salah satu sisi kepala yang bertahan hingga lebih dari 24 jam serta makin parah ketika Anda melihat cahaya terang atau mendengar suara bising.
5. Sakit kepala cluster
Jika serangan sakit kepala sering muncul di malam hari, bahkan hingga membuat Anda terbangun dari tidur, kondisi ini bisa menjadi pertanda bahwa Anda mengalami sakit kepala cluster.
Nyeri pada sakit kepala cluster biasanya berupa nyeri tajam yang menusuk, yang terjadi di belakang mata atau area sekitar mata, termasuk alis atau pelipis. Rasa nyeri tersebut bisa menyebar ke area lain di wajah, kepala, dan leher.
Sakit kepala cluster bisa berlangsung dalam hitungan minggu atau bulan, kemudian akan hilang selama beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum kembali kambuh.
6. Sakit kepala tegang kronis
Apabila Anda memiliki riwayat sakit kepala tegang dan serangan nyeri berlangsung selama berjam-jam atau terus-menerus hingga lebih dari 15 hari, sering sakit kepala bisa menjadi pertanda bahwa kondisi yang Anda alami berubah menjadi kronis.
Sakit kepala tegang kronis biasanya terasa seakan kepala sedang diremas atau ditekan. Rasa nyeri ini bisa timbul di area dahi, kedua sisi kepala, atau di belakang kepala.
Sakit kepala jenis ini biasanya disebabkan oleh postur duduk yang salah atau leher yang kaku akibat menatap layar terlalu lama, baik itu layar laptop, komputer, maupun ponsel.
7. Infeksi otak
Jika Anda tinggal di dekat peternakan hewan dan memiliki daya tahan tubuh yang lemah, sering sakit kepala bisa menjadi pertanda bahwa Anda menderita infeksi atau radang otak.
Salah satu penyebab radang otak adalah karena infeksi, termasuk infeksi virus Japanese encephalitis yang menginfeksi melalui gigitan nyamuk Culex tritaeniorhynchus. Sakit kepala akibat radang otak biasanya disertai dengan demam, mual, muntah, tubuh terasa lelah, serta nyeri otot dan sendi.
8. Tumor otak
Sering sakit kepala dapat menjadi salah satu gejala dari tumor otak. Risiko tumor otak meningkat pada orang yang bekerja di industri kimia atau sering terpapar bahan kimia, misalnya petani yang menggunakan pestisida kimia.
Sakit kepala bisa terjadi ketika tumor yang tumbuh menekan sel-sel sehat di sekitarnya dan menyebabkan pembengkakan di otak sehingga tekanan di dalam kepala meningkat. Rasa nyeri akibat kondisi ini biasanya akan memburuk saat Anda batuk atau mengejan.
Cara Mengatasi Sering Sakit Kepala
Sering sakit kepala yang tidak disertai dengan gejala lain dapat diatasi dengan melakukan perawatan rumahan. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi sering sakit kepala yang bisa Anda lakukan secara mandiri di rumah:
- Pijat area kepala yang sakit selama beberapa menit.
- Kompres area kepala selama 15 menit menggunakan handuk yang telah direndam dalam air hangat, untuk melemaskan otot-otot yang tegang.
- Hirup atau oleskan minyak atsiri, seperti lavender, rosemary, peppermint, chamomile, eukaliptus, ke area kepala dan pijat dengan lembut.
- Minum air putih setidaknya 2 liter atau 8 gelas per hari.
- Minum teh herbal hangat, seperti, jahe, kunyit, atau green tea.
- Minum obat pereda nyeri yang bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter, seperti paracetamol dan ibuprofen.
Jika sakit kepala yang Anda alami terjadi lebih dari 3 kali dalam seminggu dan keluhan tidak membaik dengan penanganan mandiri di atas, bahkan disertai dengan mati rasa, gangguan penglihatan mendadak, serta kesulitan berbicara dan berjalan, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Dengan begitu dokter dapat mengetahui penyebab di balik keluhan sering sakit kepala pertanda apa, yang menjadi pertanyaan Anda, dan memberikan penanganan yang sesuai.