Serotonin memiliki banyak peran untuk kesehatan, termasuk mencegah depresi maupun mengatur suasana hati, nafsu makan, dan kualitas tidur. Manfaat ini bisa didapatkan jika kadar serotonin dalam darah tergolong normal, tidak lebih maupun tidak kurang.

Serotonin merupakan salah satu senyawa kimia yang bertugas untuk mengirimkan sinyal antar sel saraf. Senyawa kimia ini juga merupakan hormon yang bisa ditemukan di beberapa bagian tubuh, seperti sistem pencernaan, darah, dan otak.

Serotonin, Kenali Perannya di dalam Tubuh - Alodokter

Di otak yang berfungsi sebagai sistem saraf pusat, serotonin berperan sebagai neurotransmitter, yakni membawa pesan dari satu sel saraf ke sel, otot, dan jaringan di tubuh. Sementara di usus, senyawa ini bekerja sebagai hormon yang membantu sistem pencernaan.

Semua kondisi tersebut dapat terjadi jika kadar serotonin berada dalam jumlah normal. Kekurangan atau kelebihan serotonin dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Fungsi Serotonin dalam Tubuh

Serotonin mampu mengatur suasana hati, membantuu proses pembekuan, darah, hingga menjaga kesehatan tulang. Berikut ini adalah beberapa peran serotonin dalam tubuh dan penjelasannya:

1. Mengatur suasana hati (mood)

Saat Anda merasa senang, terjadi peningkatan kadar serotonin di otak. Selain itu, kadar serotonin yang normal juga akan membuat Anda merasa lebih tenang, fokus, bahagia, dan stabil secara emosional. Sebaliknya, saat jumlah serotonin dalam tubuh rendah, Anda akan merasakan sedih, cemas, hingga depresi.

2. Mengendalikan gairah seksual

Bersama dengan neurotransmitter lain, seperti dopamin dan okstitosin, serotonin juga dapat memengaruhi gairah atau hasrat seksual Anda. Jika kadar serotonin Anda rendah, libido atau hasrat seksual akan meningkat. Sebaliknya, kadar serotonin yang tinggi dapat menurunkan gairah seksual.

3. Membuat tidur menjadi lebih nyenyak

Fungsi serotonin yang selanjutnya adalah mengatur dan menjaga kualitas tidur. Otak memerlukan serotonin untuk memproduksi melatonin yang mengatur pola tidur dan bangun tidur. Oleh karena itu, kadar serotonin yang normal sangat dibutuhkan agar Anda bisa tidur dengan nyenyak.

4. Membantu proses pembekuan darah

Saat Anda cedera, sel-sel trombosit dalam darah akan melepaskan serotonin guna membantu proses menyembuhkan luka. Ketika serotonin meningkat, pembuluh darah arteri akan menyempit. Kondisi tersebut membuat aliran darah melambat, sehingga darah membeku dan mempercepat penyembuhan luka.

5. Membantu sistem pencernaan

Serotonin dapat ditemukan di organ pencernaan. Hormon ini akan membantu sistem pencernaan memberikan sinyal bahwa tubuh sudah kenyang setelah Anda makan.

Selain itu, serotonin juga akan mengatur nafsu makan, menjaga berat badan ideal, dan menjaga kesehatan usus. Jika Anda mengalami keracunan makanan, usus akan merespon dengan cara meningkatkan produksi serotonin.

Peningkatan kadar serotonin ini kemudian akan mempercepat pergerakan usus, sehingga makanan yang terkontaminasi akan lebih cepat dikeluarkan dari tubuh. Kondisi inilah yang membuat Anda mual dan muntah saat keracunan makanan.

6. Menjaga kesehatan tulang

Kadar serotonin harus seimbang, tidak kurang dan tidak lebih. Hal ini bertujuan agar tulang tetap sehat, padat, dan kuat. Jika tubuh memproduksi serotonin terlalu tinggi, kondisi tersebut justru akan memperlambat pembentukan tulang.

Gangguan Kadar Serotonin

Normalnya kadar serotonin berkisar antara 50–200 nanogram per milliliter darah (ng/mL). Namun, hasil ini bisa berbeda-beda, tergantung alat pemeriksaan pada tiap laboratorium. Kadar serotonin pun dapat berfluktuasi, baik karena kondisi yang normal maupun karena beberapa kondisi medis.

Kekurangan serotonin

Salah satu kondisi yang menyebabkan rendahnya serotonin adalah pertambahan usia sehingga fungsi sel saraf yang menghasilkan senyawa ini juga menurun. Kadar serotonin yang rendah bisa menyebabkan beberapa kondisi berikut ini:

Kelebihan serotonin

Sementara itu, tingginya kadar serotonin dalam darah bisa disebabkan oleh konsumsi obat atau suplemen tertentu, seperti yang mengandung St. John’s wort, amfetamin, kokain, dan ekstasi. Tingginya kadar serotonin juga bisa memicu terjadinya sindrom serotonin yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti:

  • Tremor
  • Keringat berlebih
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala

 Tips Menjaga Kadar Serotonin Tetap Stabil

Mengingat pentingnya peran serotonin dalam tubuh, sudah selayaknya Anda menjaga keseimbangan kadar senyawa tersebut. Untuk menjaga kadar serotonin tetap normal, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini:

1. Terpapar sinar matahari

Kekurangan paparan sinar matahari dapat menurunkan kadar serotonin. Untuk meningkatkan kadar senyawa ini, Anda bisa berjemur sebentar di bawah siar matahari atau melakukan aktivitas di luar ruangan. Sinar matahari akan memberi sinyal yang memicu otak untuk meningkatkan produksi serotonin.

2. Mengonsumsi makanan tertentu

Jika kadar serotonin rendah, Anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung triptofan. Selain itu, makanan yang mengandung vitamin B6, vitamin D, dan asam lemak omega-3 juga bisa membantu tubuh menghasilkan serotonin.

Berbagai nutrisi tersebut bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan berikut ini:

  • Pisang
  • Telur
  • Cocoa dan cokelat hitam
  • Kacang-kacangan, seperti buncis dan kacang hitam
  • Susu dan produk olahannya, seperti keju
  • Sayuran hijau, seperti bayam dan kangkung
  • Ikan salmon, tuna, dan mackerel
  • Makanan yang mengandung probiotik atau difermentasi, seperti yoghurt, susu kefir, dan tahu

3. Berolahraga

Selain mengonsumsi makanan, Anda juga bisa berolahraga secara rutin, setidaknya 150 menit dalam seminggu, untuk menjaga kadar serotonin tetap seimbang. Aerobik merupakan salah contoh olahraga yang bisa dilakukan untuk menjaga kadar senyawa ini.

Selain meningkatkan kadar serotonin, olahraga juga dapat membantu Anda mengelola stres, menghindarkan Anda dari gangguan kesehatan mental, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga membuat Anda menjadi lebih bahagia.

4. Mengonsumsi obat-obatan

Selain berbagai cara tersebut, penggunaan obat antidepresan (SSRI) dan suplemen dapat membantu untuk meningkatkan kadar serotonin. Namun, penggunaan obat dan suplemen hanya akan diresepkan oleh dokter jika benar-benar dibutuhkan.

Sementara itu, untuk mengatasi kelebihan serotonin, dokter akan menghentikan peresepan obat. Dokter juga bisa memberikan obat untuk mengurangi tremor, IV atau infus untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang akibat muntah, hingga obat untuk mengendalikan detak jantung dan tekanan darah.

Agar tubuh tetap berfungsi dengan baik, jagalah agar kadar serotonin berada dalam kondisi normal. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang terkait dengan kekurangan atau kelebihan serotonin, Anda dapat pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.