Ada beragam penyebab susah buang air besar, mulai dari gaya hidup tidak sehat hingga konsumsi obat-obatan tertentu. Nah, karena penyebabnya beragam, penting untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat memicu sembelit agar dapat mengatasinya dengan tepat.
Susah buang air besar atau sembelit dalam bahasa medis disebut konstipasi. Kondisi ini terjadi ketika frekuensi buang air besar (BAB) berkurang. Sebenarnya, frekuensi BAB pada setiap orang bisa berbeda-beda, sehingga tidak ada patokan mengenai berapa kali normalnya buang air besar dalam sehari atau seminggu.
Namun, tidak buang air besar selama lebih dari 3 hari atau frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu telah menjadi tanda bahwa Anda mengalami susah buang air besar. Ini merupakan tanda peringatan bahwa Anda perlu mencari solusi tepat untuk mengatasi sembelit.
Berbagai Penyebab Susah Buang Air Besar
Ada beberapa kondisi umum yang menjadi penyebab susah buang air besar, di antaranya:
1. Gaya hidup tidak sehat
Pola makan tidak sehat, seperti kurang mengonsumsi serat atau cairan, dapat memicu terjadinya konstipasi. Selain itu, perubahan pola makan dan terlalu banyak mengonsumsi produk olahan susu juga bisa menjadi penyebab susah buang air besar.
Tak hanya konsumsi makanan tertentu, gangguan makan, malas berolahraga, atau kurang aktif bergerak juga ikut berkontribusi dalam menyebabkan konstipasi.
2. Kehamilan
Sekitar 40 persen wanita hamil mengalami konstipasi selama hamil, terutama pada trimester awal kehamilan. Kondisi ini terjadi karena tubuh memproduksi lebih banyak hormon progesteron saat hamil yang berdampak pada melemahnya otot tubuh, termasuk otot usus, sehingga sulit untuk berkontraksi.
Susah buang air besar saat hamil biasanya tidak berbahaya. Namun, Anda dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter bila susah buang air besar disertai gejala nyeri perut atau keluar darah saat BAB.
3. Kebiasaan menunda buang air besar
Beberapa orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, sering kali menunda pergi ke toilet ketika terasa ingin buang air besar. Perilaku menunda ini dapat menjadi salah satu penyebab susah buang air besar. Oleh karena itu, jangan lagi menunda bila Anda sudah mendapat ‘panggilan alam’ ini, ya.
4. Pengaruh obat-obatan
Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menimbulkan efek samping berupa susah buang air besar. Obat-obatan tersebut bisa berupa suplemen kalsium dan zat besi, obat antiepilepsi dan antidepresan, obat diare, obat diuretik, serta obat pereda nyeri golongan narkotik, seperti morfin.
Selain itu, obat untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti antasida, dan kebiasaan menggunakan obat laksatif juga bisa menjadi penyebab susah buang air besar.
5. Kondisi medis tertentu
Meski jarang terjadi, susah buang air besar bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sindrom iritasi usus besar, hiperkalsemia atau kelebihan kalsium dalam darah, dan kelenjar tiroid yang kurang aktif.
Selain itu, konstipasi juga bisa terjadi ketika seseorang mengalami penyakit radang usus, kanker usus besar, hingga kelainan saraf, seperti multiple sclerosis, stroke, penyakit Parkinson, atau cedera saraf tulang belakang.
6. Faktor psikologis
Gangguan psikis juga dapat menjadi penyebab susah buang air besar. Gangguan psikis ini meliputi stres, kecemasan, depresi, trauma kekerasan, atau pelecehan seksual.
Cara Mengatasi Susah Buang Air Besar
Karena penyebab buang air besar berbeda-beda pada setiap orang, cara untuk mengatasinya juga berbeda, ya. Namun, konstipasi umumnya bisa ditangani dengan mengubah gaya hidup. Caranya adalah sebagai berikut:
- Penuhi kebutuhan air putih guna mencegah dehidrasi dan melunakkan tekstur tinja.
- Perbanyak konsumsi makanan berserat, seperti buah-buahan, sayuran, sereal, dan kacang-kacangan.
- Perbanyak aktivitas fisik dan olahraga, misalnya berjalan kaki selama minimal 15 menit secara rutin.
- Jangan pernah menunda buang air besar dan segera ke toilet bila Anda mulai merasakan keinginan untuk BAB.
Selain dengan cara-cara di atas, Anda juga bisa mengonsumsi minuman alami yang mengandung serat plantago dan daun senna untuk mengatasi susah BAB. Minuman ekstra herbal seperti ini mampu melancarkan pencernaan dan mengatasi susah BAB atau sembelit tanpa sakit berlebihan di perut.
Dengan begitu, Anda bisa BAB dengan lancar tanpa rasa mulas dan perut terasa lebih lega sehingga tidak begah lagi. Dibandingkan dengan obat pelancar BAB, minuman alami ekstra herbal dan tinggi serat seperti ini dianggap lebih aman untuk mengatasi keluhan sembelit, lho.
Selain itu, obat pelancar BAB jika dikonsumsi dalam jangka lama justru bisa menyebabkan usus tersumbat dan menurunkan fungsi usus sehingga organ ini tidak bekerja dengan maksimal.
Jika Anda ingin mengonsumsi suplemen serat, pastikan Anda mengonsumsinya saat malam hari, ya. Selama Anda tidur, serat alami di dalam suplemen ini akan bekerja dengan cara menyerap air di saluran pencernaan sehingga kotoran jadi lebih padat, lunak, dan mudah dikeluarkan keesokan harinya.
Itulah informasi tentang penyebab susah buang air besar dan cara tepat mengatasinya yang perlu Anda ketahui. Pada dasarnya, sembelit sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Oleh karena itu, terapkan pola hidup sehat agar pencernaan selalu lancar dan kesehatan tubuh tetap terjaga.
Jika beberapa cara di atas tidak juga berhasil mengatasi susah buang air besar atau sembelit sudah berlangsung cukup lama, berkonsultasilah dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan diketahui penyebabnya. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.