SGPT tinggi dapat diketahui dari tes darah. Kadar Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase (SGPT) yang lebih tinggi dari normal sering kali tidak berbahaya dan tidak perlu penanganan medis. Namun, kadar SGPT tinggi juga bisa dikaitkan dengan gangguan fungsi hati sehingga penting untuk diwaspadai gejalanya.
Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase (SGPT) adalah enzim yang banyak ditemukan pada organ hati. Enzim ini mendukung fungsi organ hati dalam memecah protein supaya lebih mudah diserap tubuh dan diolah menjadi energi.
Peningkatan kadar SGPT juga bisa disebabkan oleh kondisi yang tidak berbahaya, tetapi juga bisa dikaitkan dengan adanya masalah pada fungsi hati karena ditemukan pada pemeriksaan fungsi hati. Nah, supaya bisa tahu kapan harus waspada saat SGPT tinggi, ada tanda gejala yang perlu dikenali.
Penyebab SGPT Tinggi
Kadar SGPT normal berkisar antara 7–56 unit per liter. Kadar enzim ini biasanya akan lebih rendah pada orang lanjut usia. Nilai SGPT tinggi bisa bersifat sementara atau menetap tergantung pada penyebabnya.
Berikut ini adalah berbagai penyebab SGPT tinggi mulai dari yang membahayakan hingga bersifat sementara:
1. Gangguan fungsi hati
Beberapa kondisi gangguan fungsi hati, seperti hepatitis, sirosis hati, perlemakan hati, atau kanker hati, akan ditandai dengan kadar SGPT tinggi.
Peradangan pada organ hati dapat memicu kerusakan sel-sel di dalamnya sampai membuat fungsi hati pun terganggu. Kondisi ini membuat enzim SGPT masuk ke aliran darah lebih banyak. Bila diakibatkan oleh gangguan fungsi hati, kadar SGPT akan meningkat mencapai 7–50 kali lipat dari batas normal.
2. Obesitas
Obesitas dapat memicu kerusakan organ hati akibat penumpukan lemak berlebih. Kondisi ini membuat hati menyimpan asam lemak lebih banyak sehingga lebih rentan mengalami peradangan. Ketika organ hati mulai mengalami masalah, hasil pemeriksaan fungsi hati bisa menunjukkan nilai SGPT tinggi.
3. Diabetes
Kadar gula darah tinggi yang dialami oleh penderita diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, jaringan, maupun organ-organ tubuh, termasuk organ hati yang berperan dalam produksi dan penyimpanan glukosa.
Ketika diabetes sudah merusak hati, fungsi hati akan menurun dan memicu penyakit hati kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar SGPT.
4. Konsumsi obat tertentu
Beberapa obat dapat memicu gangguan fungsi hati, seperti hepatitis. Terlebih, jika obat dikonsumsi jangka panjang atau secara berlebihan. Organ hati juga berperan dalam memecah obat, tetapi proses ini bisa terjadi lebih lambat pada sebagian orang sampai memicu kerusakan hati.
Adapun berbagai obat yang memicu nilai SGPT tinggi, yaitu statin, eritromisin, atau pereda nyeri.
5. Olahraga berat
Olahraga berat, seperti lari maraton, akan menurunkan aliran darah dan oksigen menuju organ hati. Kondisi ini membuat kadar enzim hati meningkat sehingga membuat nilai SGPT tinggi. Akan tetapi, peningkatan SGPT akibat olahraga tidak melebihi batas normal dan akan kembali ke kadar semula setelah 7 hari istirahat.
Meski begitu, kadar SGPT tinggi juga bisa berlangsung lebih lama atau menetap pada atlet yang terus-menerus berolahraga berat.
6. Siklus haid
Peningkatan SGPT dapat terjadi selama siklus menstruasi. Nilai SGPT tinggi sering ditemukan pada fase folikular, yaitu fase pertama dari siklus haid sampai ovulasi terjadi. Perubahan nilai SGPT ini dipicu oleh perubahan kadar hormon selama siklus haid.
Ketika kadar progesteron meningkat di fase luteal, yaitu fase setelah ovulasi hingga menstruasi berikutnya, nilai SGPT cenderung menurun dan kembali normal menjelang menstruasi.
Gejala SGPT Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Kadar SGPT tinggi sering kali baru diketahui saat pemeriksaan fungsi hati atau tes darah rutin. Pada penyebab yang tidak berbahaya, peningkatan SGPT sebanyak 2–3 kali lipat umumnya tidak menunjukkan gejala khas.
Namun, SGPT tinggi yang berhubungan dengan kerusakan organ hati akan menimbulkan gejala berikut:
- Mual dan muntah
- Nafsu makan berkurang
- Mudah lelah
- Kulit dan mata kuning
- Perut bengkak dan terkadang disertai nyeri
- Pergelangan kaki dan tungkai bengkak
- Urine berwarna gelap
- Tinja berwarna terang
- Kulit gatal terus-menerus
Kadar SGPT tinggi bisa diturunkan dengan konsumsi makanan rendah karbohidrat dan lemak jenuh, serta banyak mengonsumsi makanan yang mengandung folat, seperti bayam, pisang, pepaya, dan buah bit. Konsumsi makanan sehat ini perlu diimbangi dengan cek darah rutin ke dokter guna memantau kesehatan fungsi hati.
Apabila gejala SGPT tinggi akibat gangguan fungsi hati muncul, terutama bila Anda memiliki riwayat obesitas, diabetes, hepatitis, dan kecanduan alkohol, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab dari gejala yang Anda rasakan. Dengan begitu, penanganan yang diberikan akan lebih tepat dan sesuai.