Anak susah diajak tidur siang menjadi salah satu masalah yang kerap dihadapi para orang tua. Padahal, tidur siang bisa memberikan banyak manfaat untuk anak. Nah, bila Bunda sedang kesulitan mengajak Si Kecil tidur siang, ada nih beberapa tipsnya.
Alasan utama anak menolak tidur siang biasanya karena ia masih ingin bermain. Orang tua yang menghadapi situasi ini disarankan untuk membiasakan anak tidur siang secara perlahan. Dengan tidur siang, kebutuhan tidur anak dapat tercukupi. Hal ini penting untuk meningkatkan kesehatan dan kemampuan berpikir anak.
Memenuhi Waktu Tidur Anak
Kebutuhan tidur anak bisa berbeda tergantung usianya. Anak usia 1−3 tahun memerlukan waktu tidur sekitar 11−14 jam per hari, anak usia 3−5 tahun sekitar 11−12 jam per hari, dan anak usia 5−12 tahun sekitar 10−13 jam per hari.
Kebutuhan tidur anak harus terpenuhi dan salah satu cara untuk mencukupinya adalah dengan mengajaknya tidur siang. Dengan begitu, anak bisa mendapatkan beragam manfaat tidur siang, seperti:
- Memaksimalkan perkembangan fisik dan mental
- Mengurangi risiko terjadinya obesitas
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Meningkatkan suasana hati
- Meningkatkan daya ingat
Sebagian orang tua mungkin saja menyepelekan tidur siang karena berpikir anak akan sulit tidur di malam harinya. Padahal, tidak demikia, Bun. Tidak membiasakan anak tidur siang malah bisa membuat waktu tidur anak tidak tercukupi.
Jika Si Kecil kurang tidur, ia justru akan menjadi gelisah saat tidur malam dan membuatnya mudah untuk terbangun dari tidurnya. Bahkan, kurang tidur bisa berdampak pada pola makannya. Soalnya, Si Kecil jadi terbangun lebih lama dan membutuhkan energi lebih dari makanan. Hal ini bisa berujung pada resiko terjadinya obesitas.
Cara Mengatasi Anak Susah Tidur Siang
Mengatasi anak untuk tidur siang memang tidak mudah. Sebelum membuat tidur siang menjadi sebuah kebiasaan, Bunda perlu tahu dulu waktu dan durasi tidur yang disarankan untuk anak.
Waktu tidur siang untuk anak idealnya adalah pukul 13.30−14.00, dengan durasi tidur ideal kurang dari 2 jam. Tidur terlalu sore tidak disarankan karena dapat mengganggu kualitas tidur anak di malam hari atau membuatnya jadi tidur lebih malam.
Selain mengetahui waktu dan durasi tidur yang disarankan, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi anak susah tidur siang, yaitu:
1. Mengenali tanda anak mengantuk
Tanda-tanda anak mengantuk atau lelah adalah rewel, mengusap-usap mata, dan terlihat ceroboh dalam beraktivitas. Jika tanda-tanda tersebut terlihat, segera ajak Si Kecil ke kamarnya dan bujuk ia untuk tidur.
Agar Si Kecil mudah untuk tertidur, matikan lampu atau redupkan penerangan di dalam kamar. Hindari pula hal-hal yang bisa mengganggu kenyamanan tidur, misalnya TV yang menyala.
2. Mengajak anak beraktivitas ringan di kamar
Menjelang waktu tidur siang, Bunda bisa mengajak Si Kecil untuk membaca buku, bermain, atau melakukan aktivitas ringan di kamar. Dengan melakukan aktivitas di kamar, anak bisa tidur siang dengan sendirinya. Jika Si Kecil tidak selalu bisa tidur siang, setidaknya ia bisa mendapatkan istirahat yang cukup di kamar.
3. Merutinitas sebelum tidur
Sama halnya seperti tidur di malam hari, Bunda bisa menerapkan rutinitas atau kebiasaan sebelum tidur yang sama pada siang hari. Misalnya, membacakan buku cerita atau menepuk-nepuk punggung Si Kecil. Jangan lupa juga untuk menciptakan suasana tidur senyaman mungkin ya, Bun.
4. Membuat jadwal tidur yang konsisten
Cara mengatasi anak susah tidur berikutnya adalah dengan mengatur jadwal tidur anak secara konsisten. Cobalah untuk menidurkan Si Kecil pada tempat dan jam yang sama setiap harinya, bahkan di akhir pekan sekalipun. Jadwal tidur yang sama bisa membuat anak merasa nyaman untuk tidur siang.
Terapkan tips di atas agar anak dapat terbiasa tidur siang. Namun, Bunda perlu ingat, hindari membiarkan anak tidur di kereta dorong atau kursi karena bisa membuatnya terbiasa dan sulit tidur tanpa keduanya. Jika segala cara telah dilakukan tapi Si Kecil masih juga susah tidur siang, coba konsultasikan ke dokter, ya.