Sindrom geriatri adalah kumpulan masalah kesehatan yang kerap dialami oleh orang lanjut usia akibat penuaan. Sindrom geriatri meliputi masalah pada kesehatan fisik dan mental, yang harus ditangani dengan serius.
Memasuki usia lanjut, fungsi-fungsi tubuh akan mengalami penurunan sehingga lansia tidak bisa beraktivitas atau berpikir sebaik biasanya. Hal ini dapat memicu timbulnya berbagai masalah kesehatan yang disebut dengan sindrom geriatri.
Keluhan-keluhan akibat sindrom geriatri sebetulnya masih wajar terjadi. Namun, bila tidak ditangani dengan baik, sindrom ini dapat menurunkan kualitas hidup lansia. Sindrom geriatri bisa membuat lansia memerlukan bantuan orang lain sepanjang hari untuk merawat diri, seperti untuk mandi, makan, atau mengenakan pakaian.
Penyebab Sindrom Geriatri
Sindrom geriatri tidak hanya terjadi karena proses penuaan. Kondisi ini dapat timbul akibat berbagai faktor, baik dari kondisi penderitanya maupun lingkungan tempat lansia tinggal dan beraktivitas. Berikut adalah penjelasannya:
Faktor internal
Sindrom geriatri dipicu oleh pola hidup semasa muda dan kondisi kesehatan lansia. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom geriatri:
- Pola makan yang kurang sehat
- Tidak rutin berolahraga dan tidak banyak bergerak sehari-harinya
- Memiliki berat badan atau indeks massa tubuh (IMT) berlebih
- Merokok
- Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
- Pernah mengalami cedera kepala
- Memiliki pengalaman yang traumatis
- Menderita penyakit kronis, seperti GERD, penyakit Parkinson, diabetes, pembesaran prostat, radang sendi, penyakit jantung, penyakit paru, atau kanker
- Mengalami tirah baring (bed rest) yang terlalu lama
Faktor eksternal
Sindrom geriatri juga dapat terjadi akibat faktor lingkungan di sekitar lansia, seperti:
- Tinggal di lingkungan tempat tinggal yang tidak mendukung aktivitas fisik atau rawan kecelakaan
- Tinggal sendirian atau tidak memiliki kegiatan sosial di lingkungan
- Mengalami kekerasan fisik, verbal, maupun seksual
- Memiliki beban finansial yang belum selesai
Gejala Sindrom Geriatri
Umumnya, sindrom geriatri menyebabkan penderitanya mengalami satu atau lebih dari keluhan berikut:
- Lebih lambat dalam beraktivitas, termasuk saat berjalan
- Tubuh tidak seimbang sehingga sering jatuh
- Mudah lupa
- Kurang mampu menahan buang air kecil atau buang air besar
- Gangguan penglihatan, misalnya pandangan buram atau katarak
- Sering nyeri punggung, leher, atau persendian
- Lebih mudah lelah
- Tidak nafsu makan
- Berat badan menurun atau malah berlebih
- Sulit tidur atau justru terlalu sering tidur
- Penurunan kemampuan mendengar (presbiskusis)
- Mengonsumsi banyak obat untuk mengatasi keluhan-keluhannya
Lansia dengan sindrom geriatri juga umumnya menunjukkan gejala gangguan psikologis, di antaranya:
- Merasa cemas terus-menerus
- Mudah putus asa
- Mudah marah atau gelisah
- Sering linglung
- Merasa kesepian
- Hilang minat pada sesuatu yang dulu disukai
Kapan harus ke dokter
Seorang lansia dianjurkan untuk selalu rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter meski belum muncul keluhan yang mengganggu kesehariannya.
Pemeriksaan dapat dilakukan melalui konsultasi online, terutama jika tidak ada keluhan yang spesifik. Lewat konsultasi online, dokter dapat menyarankan tes darah, skirining, atau vaksinasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan lansia.
Namun, sebaiknya lakukan pemeriksaan langsung ke dokter bila ada anggota keluarga yang telah menunjukkan gejala sindrom geriatri dengan tanda-tanda di bawah ini:
- Tidak bisa melakukan kegiatan sederhana secara mandiri, misalnya untuk mandi
- Sering cedera atau mengalami kecelakaan
- Sering melupakan hal-hal yang penting, misalnya tersesat di tempat yang sering dikunjungi atau meninggalkan kompor menyala
- Tidak mau berkomunikasi dengan siapa pun
Diagnosis Sindrom Geriatri
Sindrom geriatri dapat didiagnosis dari tanya jawab mengenai keluhan dan keseharian lansia. Untuk menilai tingkat keparahan sindrom geriatri, dokter dapat memberikan kuesioner khusus yang memuat beberapa pertanyaan berikut:
- Keluhan yang dialami
- Riwayat kesehatan pasien
- Frekuensi jatuh atau cedera akibat jalan yang tidak seimbang
- Fungsi berpikir dan mengingat, pendengaran, serta penglihatan
- Kemampuan melakukan aktivitas harian, seperti makan, mengenakan pakaian, atau menggunakan toilet
- Daftar obat-obatan yang dikonsumsi
- Kondisi suasana hati atau mental
- Interaksi sosial lansia dengan lingkungan sekitar
- Beban finansial yang ditanggung oleh lansia
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk bagian yang mengalami keluhan, serta indeks massa tubuh lansia. Bila diperlukan, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang dengan tes darah atau Rontgen untuk mendiagnosis penyakit yang mungkin memicu keluhan pada sindrom geriatri.
Pengobatan Sindrom Geriatri
Penanganan sindrom geriatri perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan keluhan yang dialami pasien. Perawatan bertujuan agar lansia dapat beraktivitas tanpa hambatan secara mandiri, serta terhindar dari komplikasi yang serius. Perawatan juga dimaksudkan agar lansia lebih nyaman saat menjalani aktivitas.
Perawatan utama pada sindrom geriatri adalah pola hidup yang sehat dan dukungan mental maupun fisik. Berbagai perawatan yang dilakukan meliputi:
- Memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama dengan makanan yang tinggi energi, protein, kalsium, dan vitamin D
- Memilih olahraga yang cocok untuk lansia, misalnya tai chi atau latihan kekuatan (strength training) yang ringan
- Mendukung lansia untuk bergabung dengan komunitas seusianya
- Menyediakan pegangan tangan (handrail) di tempat yang rawan mengakibatkan cedera, misalnya toilet atau tangga
- Mengajak lansia untuk rutin memeriksakan kesehatan ke dokter
Pada sindrom geriatri dengan masalah kesehatan tertentu, dokter juga dapat memberikan pengobatan khusus. Beberapa penanganannya adalah:
- Pemberian obat sesuai penyakit yang dialami, misalnya obat pereda nyeri, obat hipertensi, antidepresan, atau obat untuk gangguan tidur
- Pemberian alat bantu jalan, misalnya kursi roda, tongkat, atau walker
- Psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif
- Pendampingan untuk menjaga kebersihan tubuh atau melakukan aktivitas harian, jika tidak bisa melakukannya secara mandiri
Komplikasi Sindrom Geriatri
Sindrom geriatri tidak boleh dianggap sepele karena dapat bertambah parah dan menurunkan kualitas hidup lansia, serta meningkatkan risiko terjadinya penyakit serius. Sindrom geriatri yang berat dapat menyebabkan:
- Gangguan nutrisi (malnutrisi)
- Disabilitas fisik sehingga tidak mampu beraktivitas mandiri sama sekali
- Susah tidur (insomnia) berbulan-bulan
- Kecelakaan atau cedera berat
Keluhan pada sindrom geriatri juga bisa menjadi tanda dari penyakit serius lain. Bila dibiarkan tanpa penanganan, penyakit dapat bertambah parah atau terlambat ditangani. Contoh penyakit antara lain:
- Kanker
- Osteoporosis dan patah tulang
- Gagal jantung
- Gagal ginjal
- Alzheimer atau demensia
Sindrom geriatri juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan mental di bawah ini:
- Skizofrenia
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Pemikiran untuk mengakhiri hidup
Pencegahan Sindrom Geriatri
Sindrom geriatri tidak bisa dicegah mengingat kondisi ini terjadi akibat penuaan. Meski begitu, keluhan yang parah dapat dicegah dengan pola hidup sehat berikut:
- Mengonsumsi buah, sayur, serta makanan tinggi protein
- Membatasi asupan makanan atau minuman yang tinggi gula dan lemak jenuh
- Membatasi minuman yang mengandung kafein, alkohol, soda, serta rasa asam
- Berhenti merokok
- Berolahraga secara rutin, terutama yang melatih ketahanan stamina, seperti bersepeda, berenang, atau aerobik intensitas rendah
- Tidak menunda saat akan pergi ke toilet untuk buang air kecil dan buang air besar
- Berkonsultasi ke dokter sebelum akan menggunakan obat apa pun, agar dosisnya tepat
- Mengenakan kacamata pelindung dan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan yang terik
- Memakai earplug saat berada di tempat bising
- Memeriksakan diri ke dokter secara berkala, terutama bila memiliki kondisi medis tertentu