SIRS (systemic inflammatory response syndrome) adalah respons tubuh ketika terjadi peradangan berat di seluruh tubuh. Kondisi ini harus segera ditangani oleh dokter karena berisiko tinggi menyebabkan kerusakan organ atau bahkan kematian.
Inflamasi atau peradangan merupakan respons tubuh dalam melindungi diri dari infeksi virus, bakteri, parasit, maupun jamur. Namun, pada kondisi SIRS, respons tubuh untuk melawan infeksi terjadi secara berlebihan sehingga merusak organ dan jaringan tubuh yang normal.
Hal tersebut bisa menyebabkan fungsi organ dan jaringan tubuh terganggu. Jika tidak segera ditangani, SIRS bahkan dapat menyebabkan komplikasi yang fatal.
Tak hanya dipicu oleh infeksi, SIRS terkadang juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti alergi berat, komplikasi operasi, badai sitokin, dan cedera parah.
Penyebab SIRS
Ketika benda asing, seperti kuman, virus, atau zat beracun, masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan mendeteksi dan menghancurkannya agar tidak terjadi kerusakan atau gangguan pada tubuh. Proses perlawanan sistem kekebalan tubuh terhadap benda asing inilah yang dinamakan peradangan.
Saat peradangan terjadi, sel-sel darah putih akan melepaskan berbagai zat kimia (sitokin) guna menghancurkan benda asing yang dianggap berbahaya pada tubuh.
Reaksi peradangan umumnya hanya terjadi pada satu bagian tubuh atau bagian yang terpengaruh, dan segera mereda ketika benda asing pemicunya telah dihancurkan.
Namun, reaksi peradangan terkadang bisa menjadi berlebihan dan tidak terkendali. Kondisi inilah yang disebut sebagai SIRS. Beberapa hal yang bisa menjadi pemicu SIRS adalah:
- Infeksi berat (sepsis)
- Cedera berat
- Luka bakar parah
- Reaksi alergi
- Toxic shock syndrome
- Kurangnya pasokan darah ke bagian tubuh tertentu (iskemia)
- Komplikasi operasi
- Reaksi transfusi darah
Selain itu, SIRS juga bisa lebih berisiko terjadi pada orang yang menderita penyakit kronis tertentu, seperti diabetes yang tidak terkontrol, sirosis, penyakit autoimun, dan vaskulitis.
Jika tidak segera ditangani dengan tepat, peradangan akibat SIRS bisa menyebabkan kerusakan organ permanen, kegagalan fungsi organ, atau bahkan kematian.
Gejala SIRS
Peradangan yang normal umumnya hanya menimbulkan gejala ringan, seperti demam, nyeri, bengkak, dan ruam di kulit. Namun, pada kondisi SIRS, reaksi peradangan yang muncul bisa begitu hebat dan menimbulkan gejala yang parah dan memperburuk kondisi dalam waktu cepat.
Orang yang mengalami SIRS biasanya akan mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Demam lebih dari 38°C
- Suhu tubuh kurang dari 36°C (hipotermia)
- Detak jantung meningkat
- Sesak napas atau napas cepat
- Penurunan kesadaran atau koma
- Pucat dan keringat dingin
- Kejang
- Tampak sangat lemas
- Bibir dan kuku tampak kebiruan (sianosis)
Selain itu, penderita SIRS juga bisa mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah (hipoksia). Kondisi ini bisa diketahui melalui pemeriksaan dengan alat yang disebut oximeter.
Gejala SIRS bisa terjadi dalam waktu cepat bahkan mungkin tidak disadari oleh penderitanya. Ketika gejala SIRS muncul, penderitanya perlu segera ditangani oleh dokter agar tidak mengalami komplikasi.
Penanganan SIRS
SIRS yang mendapatkan penanganan sesegera mungkin dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi yang membahayakan nyawa, seperti kerusakan jaringan, kerusakan organ, dan syok yang bisa berujung kematian.
Berikut ini adalah beberapa penanganan medis yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi SIRS:
Obat-obatan
Jenis obat-obatan yang diberikan berdasarkan penyebabnya. Pada kondisi SIRS yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Selain itu, dokter juga dapat memberikan antikoagulan untuk menguangi gejala pembekuan darah dan obat-obatan untuk mengurangi reaksi peradangan di dalam tubuh.
Terapi cairan dan oksigen
Pada kebanyakan kasus, pasien SIRS perlu dirawat di rumah sakit dan mendapatkan pemantauan ketat, sehingga perlu dirawat di ICU. Selama menjalani perawatan rumah sakit, pasien akan mendapatkan terapi cairan melalui infus dan oksigen.
Sementara itu, jika SIRS sudah mengakibatkan kerusakan organ bahkan kegagalan fungsi organ, kondisi ini ditangani melalui operasi. Operasi jika bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi berat di dalam tubuh, misalnya abses atau peritonitis.
Makin cepat ditangani oleh dokter, makin rendah peluang SIRS untuk menimbulkan kerusakan organ permanen atau kematian. Oleh karena itu, jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala SIRS dan faktor risiko untuk mengalami kondisi ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.