Masturbasi sebenarnya merupakan aktivitas seksual yang aman untuk dilakukan. Masturbasi bahkan bisa memberikan beragam manfaat bagi kesehatan. Namun, masih banyak anggapan negatif tentang aktivitas satu ini. Agar tidak salah, pahami dulu berbagai manfaat juga risiko melakukan masturbasi.
Masturbasi atau onani adalah tindakan memberikan rangsangan seksual pada diri sendiri dengan cara menyentuh, meraba, atau memijat alat kelamin. Aktivitas ini dilakukan dengan tujuan mencapai orgasme atau klimaks, layaknya berhubungan intim dengan pasangan.
Pria biasanya melakukan masturbasi dengan menyentuh dan memijat penisnya, sedangkan wanita melakukan masturbasi dengan menyentuh serta memainkan area sensitifnya, seperti klitoris, vagina, dan puting payudara.
Berbagai riset menyebutkan bahwa sekitar 27–40% wanita dan 41–65% pria pernah melakukan masturbasi. Hal ini menunjukkan bahwa masturbasi merupakan aktivitas seksual yang umum dilakukan.
Manfaat Masturbasi bagi Kesehatan
Walau penelitian mengenai manfaat masturbasi bagi kesehatan masih sangat terbatas, aktivitas seksual ini terbukti mampu membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks.
Ada beberapa manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari melakukan masturbasi, antara lain:
1. Meredakan stres dan memperbaiki suasana hati
Orgasme melalui masturbasi atau berhubungan intim bisa menjadi salah satu cara untuk melepas stres. Saat mencapai orgasme, tubuh akan melepaskan hormon dopamin dan endorfin yang bisa menimbulkan perasaan senang, nyaman, dan rileks.
2. Mengurangi nyeri
Selain mengatasi stres dan memperbaiki suasana hati, masturbasi juga bermanfaat untuk mengurangi nyeri. Ketika mencapai orgasme, tubuh akan menghasilkan hormon oksitosin, dopamin, dan endorfin.
Selain bisa menimbulkan rasa tenang dan nyaman, hormon tersebut juga bisa meredakan rasa nyeri.
3. Memperbaiki kualitas tidur
Keluhan susah tidur atau insomnia bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk stres dan rasa cemas berlebihan.
Banyak orang yang kemudian melakukan masturbasi agar mudah mengantuk. Alasannya adalah tubuh akan lebih rileks setelah masturbasi dan mencapai orgasme, sehingga biasanya jadi mudah mengantuk.
Manfaat masturbasi ini masih berasal dari hormon oksitosin dan endorfin yang dilepaskan saat mencapai orgasme.
4. Meningkatkan gairah seksual
Tak hanya bisa dilakukan sebagai cara mencapai orgasme secara mandiri, masturbasi juga bisa dilakukan debagai salah satu teknik foreplay. Dengan melakukan masturbasi, Anda dan pasangan bisa merasa lebih bergairah saat berhubungan intim.
Tak hanya itu, masturbasi juga bisa dilakukan bersama pasangan ketika Anda atau pasangan sedang bosan dengan aktivitas seks yang melibatkan penetrasi.
5. Mengatasi ejakulasi dini
Pria yang mengalami keluhan ejakulasi dini bisa mencoba lebih sering masturbasi untuk mengatasi keluhan tersebut.
Saat sedang melakukan masturbasi, cobalah cara stop-squeeze, yaitu dengan menahan ejakulasi saat akan mencapai orgasme. Caranya, ketika Anda merasa sudah akan ejakulasi, hentikan meremas batang penis lalu biarkan ereksi mereda.
Setelah ereksi reda, Anda dapat kembali merangsanga penis, lalu berhenti lagi saat keinginan untuk ejakulasi muncul. Ulangi siklus ini sebanyak 3 kali hingga akhirnya Anda ejakulasi.
Selain itu, masturbasi pun bisa dicoba sebagai salah satu cara mendapatkan orgasme bagi wanita.
6. Menurunkan risiko terjadinya kanker prostat
Ada sebuah riset yang menyebutkan bahwa ejakulasi secara rutin, baik melalui masturbasi atau hubungan seks, bisa menurunkan risiko terjadinya kanker prostat.
Riset tersebut menyebutkan bahwa rutin ejakulasi setidaknya 21 kali dalam 1 bulan dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat.
Meski bermanfaat, masturbasi tidak disarankan untuk dilakukan terlalu sering karena bisa membuat Anda mengalami kecanduan masturbasi.
7. Meredakan keluhan saat hamil
Perubahan hormon selama kehamilan menyebabkan beberapa wanita hamil merasakan gairah seksual yang meningkat, tetapi takut atau tidak nyaman untuk berhubungan intim dengan pasangannya.
Oleh karena itu, masturbasi saat hamil dapat bisa menjadi alternatif aman untuk melepaskan ketegangan seksual selama kehamilan.
Aktivitas seksual ini juga dapat meringankan gejala kehamilan, seperti nyeri punggung bawah. Meski demikian, selama dan beberapa saat setelah orgasme, sebagian wanita hamil umumnya akan merasakan kram ringan.
Risiko Masturbasi yang Perlu Diketahui
Walau dapat memberikan beberapa manfaat, masturbasi juga bisa berisiko, terutama jika dilakukan terlalu sering, kasar, atau dengan cara yang salah. Berikut ini adalah beberapa risiko masturbasi yang penting Anda ketahui:
Luka pada organ intim
Pada pria, masturbasi yang dilakukan terlalu sering atau kencang bisa menyebabkan penis mengalami cedera atau terluka, bahkan menyebabkan penis patah. Sedangkan pada wanita, masturbasi terlalu sering atau kasar bisa menyebabkan vagina atau klitoris terluka, bengkak, dan iritasi.
Penularan penyakit menular seksual
Meski tergolong aman, masturbasi tetap berisiko menimbulkan dampak negatif, termasuk risiko terkena penyakit menular seksual. Hal ini bisa terjadi ketika melakukan masturbasi setelah menyentuh kelamin, air mani, atau cairan penderita penyakit tersebut.
Selain itu, penyakit menular seksual juga bisa menular melalui pemakaian sex toys, seperti vibrator atau dildo, yang digunakan bergantian dengan orang lain.
Kecanduan masturbasi
Masturbasi yang dilakukan sesekali untuk melepas hasrat seksual adalah hal yang normal dilakukan. Namun, masturbasi terkadang bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi.
Seseorang bisa dikatakan mengalami kecanduan masturbasi bila kesulitan atau bahkan tidak bisa berhenti melakukannya setiap hari dan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk masturbasi hingga mengganggu aktivitas dan interaksi dengan orang lain.
Selain itu, terlalu sering melakukan aktivitas masturbasi juga dapat menimbulkan masalah lain, seperti sulit mencapai orgasme saat berhubungan intim. Namun, masturbasi tidak akan menyebabkan lutut kopong.
Tips agar Masturbasi Tetap Aman dan Sehat
Agar tetap nyaman dan aman saat masturbasi, Anda disarankan untuk mengikuti beberapa tips berikut ini:
- Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan masturbasi.
- Gunakan pelumas sesuai kebutuhan, misalnya untuk kondisi vagina kering atau penis yang kurang sensitif.
- Coba gunakan sex toys saat masturbasi, tetapi pastikan alat yang digunakan bersih dan tidak digunakan bergantian dengan orang lain.
Masturbasi adalah aktivitas seksual yang normal dan alami untuk dilakukan. Selain bisa membuat Anda mencapai orgasme saat sedang jauh dari pasangan, aktivitas ini juga bisa membuat hubungan intim Anda dan pasangan semakin bergairah.
Namun, Anda perlu waspada bila masturbasi membuat Anda sulit mencapai orgasme saat berhubungan intim dengan pasangan, menimbulkan kecanduan, atau merasakan keluhan tertentu setelah masturbasi, seperti nyeri atau perdarahan di organ intim.
Bila masturbasi yang dilakukan sampai menimbulkan masalah, bahkan mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.