Sistem limbik adalah bagian otak yang bertanggung jawab atas pengaturan emosi, perilaku, dan ingatan. Sistem ini juga berperan dalam mengendalikan fungsi dasar tubuh yang berhubungan dengan kelangsungan hidup.

Sistem limbik terletak di dalam otak besar yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia, tepatnya di bawah lobus temporal. Sistem ini terdiri dari beberapa bagian yang bekerja sama untuk mengatur respons emosional, memori, motivasi, reaksi terhadap stres atau ancaman, dan kemampuan belajar. 

Sistem Limbik, Inilah Bagian dan Perannya - Alodokter

Bagian Sistem Limbik dan Perannya

Sistem limbik memproses informasi yang diterima dari lingkungan sekitar dan mempelajarinya, kemudian menentukan respons atau reaksi yang sesuai berdasarkan informasi tersebut.

Jadi, sistem ini bertanggung jawab untuk mengolah peristiwa yang dialami, belajar darinya, serta memengaruhi cara seseorang untuk bertindak dan merasakannya.

Setiap bagian dari sistem limbik memiliki peran yang berbeda dalam mengatur emosi, memori, dan respons tubuh terhadap situasi tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah bagian sistem limbik beserta fungsinya:

1. Hipokampus

Hipokampus berperan dalam pembentukan, pengolahan, dan penyimpanan memori, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Bagian sistem limbik ini yang membuat Anda mampu mengingat arah dan lokasi serta mengaitkan bau tertentu dengan memori, misalnya aroma makanan yang dimasak oleh nenek saat masih kecil.

Selain itu, hipokampus juga berperan dalam proses pembentukan sel saraf baru (neurogenesis), yang mendukung kemampuan belajar dan ingatan. Kerusakan pada bagian sistem limbik ini dapat menyebabkan gangguan memori, seperti penyakit Alzheimer.

2. Amigdala

Amigdala adalah sistem limbik berperan dalam pengaturan emosi serta respons perilaku. Amigdala mengendalikan reaksi emosional, seperti rasa takut, marah, cemas, dan bahagia, serta memproses ingatan emosional. Dengan begitu, kita akan mampu mengingat peristiwa yang berkaitan dengan emosi. 

Amigdala juga berperan dalam pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh kondisi emosional. Masalah pada sistem limbik ini dikaitkan dengan adanya gangguan kecemasan, PTSD, gangguan panik, dan fobia.

3. Hipotalamus

Hipotalamus adalah bagian sistem limbik yang mengatur pelepasan hormon untuk mengendalikan berbagai fungsi tubuh, seperti suhu tubuh, rasa haus dan lapar, siklus tidur, gairah seksual, serta respons terhadap stres. Bagian otak ini juga berperan dalam mengontrol tekanan darah dan detak jantung.

Kerusakan pada hipotalamus dapat menyebabkan perubahan berat badan yang tidak jelas, insomnia, keterlambatan pubertas, stres, kelelahan, serta dorongan seks yang berlebihan.

4. Ganglia basal

Ganglia basal terletak di bawah korteks serebral yang berperan dalam mengontrol gerakan, pembelajaran motorik, serta perilaku dan emosi. Memastikan gerakan yang dilakukan terkoordinasi dan mencegah gerakan yang tidak diinginkan adalah tugas ganglia basal.

Ganglia basal pun membantu Anda merasakan kepuasan saat melakukan sesuatu yang menyenangkan serta menilai seberapa penting dan risikonya suatu tujuan. Hal ini nantinya akan memengaruhi keputusan Anda. Selain itu, ganglia basal juga membantu Anda dalam mengingat tindakan yang menghasilkan hal positif dan mengulangi tindakan tersebut sebagai kebiasaan.

Gangguan pada ganglia basal, seperti pada penyakit Parkinson, penyakit Huntington, sindrom Tourette, penyakit Wilson, dan stroke, dapat menyebabkan masalah motorik, seperti tremor, kekakuan otot, serta gangguan keseimbangan tubuh.

Fungsi sistem limbik begitu penting bagi kelangsungan hidup. Oleh karena itu, bagian otak ini perlu dijaga kesehatannya dengan baik. Ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk menjaga kesehatan sistem limbik dan fungsi otak secara keseluruhan, yaitu:

  • Konsumsi makanan yang baik untuk otak, seperti ikan, telur, kacang-kacangan, bayam, brokoli, kangkung, alpukat, stroberi, apel, jamur, kentang, dan kunyit.
  • Olahraga secara teratur, seperti berjalan, berlari, atau yoga, meningkatkan aliran darah ke otak dan merangsang produksi hormon yang baik untuk otak, termasuk yang mendukung fungsi sistem limbik.
  • Atasi stres dengan baik, seperti meditasi atau latihan mindfulness, untuk menjaga keseimbangan hormon.
  • Pastikan tidur selama 7–9 jam setiap hari dan istirahatlah ketika sudah merasa kelelahan.
  • Aktif pada kegiatan sosial atau aktivitas yang Anda sukai untuk merangsang fungsi kognitif, meningkatkan suasana hati, dan mengurangi risiko penurunan kemampuan otak seiring bertambahnya usia.
  • Hindari narkoba karena dapat merusak fungsi otak.

Itulah bagian-bagian dari sistem limbik serta perannya masing-masing. Mengingat gangguan pada sistem limbik dapat memengaruhi kualitas hidup, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter untuk memantau pola hidup yang mendukung kesehatan otak secara keseluruhan.