Skizon krim adalah obat oles yang digunakan untuk mengatasi gejala peradangan pada kulit, seperti gatal, kemerahan, atau bengkak. Obat ini dapat diandalkan untuk meringankan berbagai kondisi kulit, seperti eksim, alergi, atau psoriasis, saat pengobatan lain kurang efektif.
Skizon krim mengandung betametason. Kandungan ini bekerja dengan cara menghambat produksi senyawa peradangan, seperti prostaglandin dan histamin, yang menimbulkan gejala gatal, kemerahan, maupun bengkak di kulit.
Betametason di dalam Skizon krim merupakan kortikosteroid yang kuat. Oleh karena itu, obat ini dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi kulit akibat peradangan, mulai dari reaksi alergi atau eksim berat, psoriasis, sarkoidosis, lichen planus atau lichen sclerosus, vitiligo, sampai lupus.
Skizon krim hadir dalam 2 sediaan, yaitu Skizon Krim 5 gr dan Skizon Krim 10 gr
Apa Itu Skizon Krim
Bahan aktif | Betametason dipropionate 0,05% |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Kortikosteroid topikal |
Manfaat | Mengobati kondisi kulit akibat peradangan, seperti eksim, psoriasis, atau lichen planus |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia >2 tahun |
Skizon krim untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Skizon krim hanya boleh digunakan untuk pengobatan jangka pendek dan bila area kulit yang ingin diobati kecil. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat yang mengandung betametason saat hamil. | |
Skizon krim untuk ibu menyusui | Skizon krim umumnya aman digunakan selama mengikuti anjuran dokter dan tidak menimbulkan efek samping pada bayi yang menyusu. Namun, pastikan kulit bayi tidak bersentuhan dengan area yang diolesi obat ini. |
Bila Skizon krim perlu digunakan pada area payudara, oleskan setelah jadwal menyusui agar obat tidak kontak dengan bayi. Pastikan untuk membersihkan payudara sebelum kembali menyusui bayi. | |
Bentuk obat | Krim |
Peringatan sebelum Menggunakan Skizon Krim
Skizon krim harus digunakan sesuai aturan pakai dan saran dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Skizon rim tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap betametason atau kortikosteroid lain, seperti hydrocortisone atau prednison.
- Skizon krim tidak boleh digunakan untuk jerawat, gatal pada area kelamin atau dubur, sunburn, kulit kering, rosacea, atau dermatitis di area mulut (dermatitis perioral).
- Beri tahu dokter jika sedang mengalami infeksi kulit, seperti tuberkulosis kulit, herpes simplex, cacar air, impetigo, atau ruam popok pada bayi. Skizon krim tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
- Konsultasikan dengan dokter jika pernah maupun sedang menderita katarak atau glaukoma, diabetes, gangguan sistem imun, atau gangguan pada fungsi hati maupun kelenjar adrenal.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Informasikan kepada dokter bila akan direncanakan untuk menjalani tes alergi. Betametason dalam Skizon krim dapat mengganggu hasil pemeriksaan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Skizon krim.
Dosis dan Aturan Pakai Skizon Krim
Dosis dan aturan pakai Skizon krim ditentukan oleh dokter sesuai kondisi pasien dan keparahan kondisi kulit. Secara umum, berikut dosis pemakaian Skizon krim:
- Dewasa dan anak-anak: 1–2 kali sehari, pagi dan malam hari. Oleskan tipis-tipis ke kulit setelah mandi.
Lama pengobatan dengan Skizon krim adalah maksimal 2 minggu untuk orang dewasa, dan 5 hari untuk anak-anak.
Cara Menggunakan Skizon Krim dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum memakai Skizon krim. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Skizon krim berikut ini:
- Cucilah tangan sebelum dan setelah mengoleskan Skizon krim ke kulit. Oleskan obat secukupnya atau sekitar 1–2 ruas jari, tipis-tipis ke kulit.
- Jangan mengoleskan Skizon krim pada kulit yang mengalami luka terbuka, sunburn, kering, atau iritasi.
- Bila hendak menggunakan pelembap atau krim lain, oleskan sekitar 30 menit setelah menggunakan Skizon krim.
- Jangan menggunakan perban pada area kulit yang diobati dengan Skizon krim. Namun, bila perlu menggunakan perban, gunakan sekitar 10 menit setelah mengoleskan Skizon krim.
- Gunakan Skizon krim pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa memakai obat ini, tidak perlu mengoleskan lebih banyak krim pada waktu pemakaian berikutnya.
- Jangan sampai Skizon krim mengenai mata, hidung, atau bagian dalam mulut. Jika area tersebut terkena obat, segera bersihkan dengan air mengalir.
- Jika kondisi kulit tidak kunjung membaik dalam 2 minggu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
- Segera hentikan penggunaan Skizon krim jika muncul iritasi kulit.
- Simpanlah Skizon krim di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Skizon Krim dengan Obat Lain
Skizon krim hanya untuk penggunaan luar. Oleh karena itu, kecil kemungkinan betametason di dalam obat ini berinteraksi dengan obat-obat yang diminum.
Meski begitu, untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika akan menggunakan Skizon krim bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Skizon Krim
Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan Skizon krim antara lain:
- Kulit kering
- Sensasi terbakar pada kulit
- Gatal
- Kemerahan
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut.
Betametason dapat menyebabkan efek samping serius jika digunakan terlalu lama pada area kulit yang luas. Efek samping yang mungkin muncul meliputi:
- Biang keringat
- Kulit menipis atau berubah warna
- Benjolan kecil kemerahan di kulit (folikulitis)
- Mudah lebam atau timbul jerawat
- Stretch mark
- Pandangan kabur dan nyeri mata
- Luka sulit sembuh