Sleep training bayi adalah latihan untuk mengajari bayi agar bisa tidur sendiri dengan nyenyak tanpa bantuan orang tua atau pengasuh. Sleep training bayi bisa dimulai pada bayi usia 4–6 bulan. Salah satu hasilnya adalah bayi dan orang tua bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik setiap malam.
Bila sleep training bayi berhasil, ada banyak manfaat yang bisa didapat, baik untuk bayi maupun orang tua. Manfaat yang utama adalah nantinya bayi bisa tidur secara mandiri, lebih cepat, lebih pulas, dan jarang terbangun di malam hari. Beberapa bayi bahkan bisa belajar untuk menenangkan diri sendiri ketika sewaktu-waktu terbangun.
Beragam Metode Sleep Training Bayi
Untuk melakukan sleep training, ada berbagai pilihan metode yang bisa Bunda pilih dan coba. Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa metodenya:
1. Cry it out atau membiarkan bayi menangis
Metode cry it out dilakukan dengan mengajak bayi menjalani rutinitas sebelum tidur, misalnya berpelukan, membacakan buku cerita, menyanyikan lagu, atau memberikan ciuman selamat malam, lalu meninggalkan bayi tertidur sendiri.
Jika Si Kecil terbangun dan menangis, Bunda dianjurkan untuk tetap membiarkannya menangis dan tidak menggendong atau melakukan apa pun untuk menenangkannya.
Melalui metode ini, diharapkan bayi bisa belajar untuk menenangkan diri sendiri dan kembali tidur. Namun, perlu diingat, saat melakuan metode ini, Bunda harus memastikan bahwa Si Kecil sudah kenyang, popoknya kering, dan tidak sedang sakit, ya.
Metode ini mengklaim bisa membuat bayi tidur sendiri dengan lebih cepat. Akan tetapi, salah satu kesulitan yang sering dirasakan oleh orang tua adalah kekhawatiran akan timbulnya trauma pada bayi karena dibiarkan menangis.
2. Metode Ferber
Bila metode cry it out dirasa kurang nyaman atau tidak berhasil diterapkan, Bunda bisa mencoba pilihan sleep training bayi yang disebut metode Ferber. Metode ini tetap akan membiarkan bayi menangis saat terbangun, tetapi dilakukan secara bertahap.
Artinya, saat melakukan metode ini, orang tua tetap melakukan rutinitas yang sama sebelum tidur, lalu meninggalkan bayi tidur. Namun, selama beberapa malam pertama, orang tua segera kembali setiap kali bayinya menangis, menepuk-nepuknya, dan memastikan bayi tidur kembali sebelum meninggalkannya.
Setelah beberapa malam, orang tua secara bertahap meningkatkan jangka waktu untuk membiarkan bayi menangis. Seiring berjalannya waktu, bayi pelahan-lahan akan terbiasa tidur sendiri dan menenangkan dirinya sendiri.
3. The chair
Untuk memulai sleep training bayi dengan metode the chair, Bunda tetap perlu menjalani rutinitas malam sebelum tidur dengan Si Kecil, lalu meletakkannya di tempat tidurnya dalam keadaan mengantuk tetapi ia masih terjaga.
Nah, sesuai dengan nama metodenya, yaitu the chair, Bunda kemudian duduk di kursi di sebelah tempat tidur Si Kecil. Jika Si Kecil menangis, tepuk-tepuklah punggunggunya sambil mengucapkan kata-kata yang menenangkan tanpa perlu mengangkatnya.
Secara bertahap, pindahkan kursi menjauhi tempat tidur bayi setiap malam, sampai akhirnya Si Kecil bisa tertidur sendiri dan bisa menenangkan diri tanpa kehadiran Bunda. Tujuan metode the chair pada dasarnya adalah memberikan waktu bagi bayi untuk menenangkan diri sendiri.
4. Metode fading
Metode sleep training bayi yang juga patut untuk dicoba adalah metode fading. Metode ini bertujuan untuk membantu bayi terbiasa dengan waktu tidur dan bangun yang teratur di jam yang sama setiap hari.
Misalnya, Bunda terbiasa menidurkan Si Kecil pada jam 8 malam, tetapi ia baru benar-benar terlelap sekitar jam 8.30. Nah, bila Bunda ingin Si Kecil tidur tepat jam 8 malam, mulailah dengan menidurkannya sekitar 15 menit lebih awal.
Metode ini sering kali digunakan bersamaan dengan metode sleep training bayi lainnya agar Si Kecil tidur nyenyak dan jarang terbangun.
5. Gentle sleep training
Jika Bunda tidak tahan mendengar tangisan Si Kecil, metode gentle sleep training bisa menjadi pilihan yang cocok. Pada metode ini, Bunda boleh langsung menenangkan Si Kecil saat ia terbangun dan menangis, misalnya dengan menggendong.
Namun, kunci dari metode gentle sleep training adalah Bunda tidak boleh terlalu lama menenangkan Si Kecil dan harus segera mengembalikannya ke tempat tidur setelah ia tenang. Metode sleep training bayi ini mungkin membutuhkan waktu yang tidak sebentar hingga Si Kecil berhasil tidur sendiri dengan nyenyak.
Tips Menerapkan Sleep Training Bayi
Apa pun metode sleep training bayi yang Bunda pilih, kuncinya adalah tetap konsisten dan sabar dalam menerapkannya. Agar pelatihan tidurnya berjalan sukses, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Bunda lakukan selama sleep training bayi:
- Usahakan bayi tidur terpisah dari orang tuanya. Tidak harus beda kamar tidur, yang penting bayi tidur di tempat tidur yang berbeda agar ia belajar menenangkan dirinya sendiri.
- Tetapkan jam tidur malam yang konsisten dan usahakan untuk menaatinya setiap malam.
- Kenali tanda-tanda bayi lelah dan ingin tidur, misalnya mengucek mata, menguap, atau rewel.
- Bawa bayi ke tempat tidur saat sudah mengantuk untuk membuatnya mengenali waktu tidur.
- Ciptakan suasana tidur yang aman dan nyaman bagi bayi, misalnya meredupkan lampu kamar dan memastikan tempat tidur bayi bersih dan rapi.
- Jika bayi terbangun di malam hari dan mulai mengoceh, rewel, atau menangis, tidak apa-apa bila Bunda memberinya kesempatan untuk menenangkan diri daripada langsung buru-buru mengangkat dan menggendongnya.
- Jika Si Kecil belum menunjukkan tanda-tanda mengantuk, beri tahu dengan lembut bahwa ini adalah saatnya tidur.
Jika Bunda baru saja memulai metode sleep training bayi, lihatlah reaksi Si Kecil selama seminggu pertama. Bila dirasa tidak berhasil, beri jeda 1 minggu sebelum memulai metode yang baru.
Saat menerapkan jenis metode sleep training mana pun, walaupun terkadang berat dan emosi menjadi naik turun, yakinkan diri bahwa ini untuk Si Kecil dan tetap lakukan secara konsisten.
Namun, jika setelah menerapkan metode sleep training selama 2 minggu, Si Kecil tetap tidak bisa tidur sendiri, terus-menerus rewel, atau malah terjaga sepanjang malam, yang akhirnya malah membuat Bunda kewalahan, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.
Si Kecil mungkin memiliki kondisi tertentu yang membuatnya susah tidur di malam hari, misalnya sleep apnea, kolik, atau asam lambung.