Sofosbuvir adalah obat untuk mengobati hepatitis C jangka panjang (kronis). Obat ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah virus hepatitis C dalam tubuh sehingga membantu sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
Sofosbuvir harus diberikan bersama dengan obat antivirus lain, seperti ribavirin, peginterferon alfa, atau daclatasvir. Sofosbuvir terkadang digunakan pada penderita kanker hati yang akan mendapatkan donor hati.
Meski dapat menurunkan jumlah virus dalam tubuh, sofosbuvir tidak bisa mencegah penularan hepatitis C kepada orang lain. Pencegahan hepatitis C dilakukan dengan menghindari donor darah, berbagi jarum suntik, atau berbagi alat kesehatan maupun barang pribadi yang mungkin terkena darah.
Merek dagang sofosbuvir: Epclusa, Harvoni, Hepcinat, Myhep, Myhep All, Sobuvir, Sofohep, Sofosvie, Lisof
Apa itu Sofosbuvir
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antivirus |
Manfaat | Mengobati hepatitis C kronis |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia usia ≥3 tahun |
Sofosbuvir untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori N: Pengobatan yang melibatkan sofosbuvir umumnya berisiko menyebabkan cacat janin pada ibu hamil.Oleh karena itu, obat ini tidak boleh digunakan ibu hamil tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Belum diketahui apakah sofosbuvir dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan gunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet salut selaput dan kaplet salut selaput |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Sofosbuvir
Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi sofosbuvir:
- Jangan mengonsumsi sofosbuvir jika memiliki riwayat alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver lain, terutama infeksi hepatitis B.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes, penyakit ginjal, HIV/AIDS, atau gangguan irama jantung (aritmia).
- Beri tahu dokter jika Anda pernah menjalani prosedur transplantasi hati atau sedang menjalani cuci darah.
- Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Jika Anda laki-laki, beri tahu dokter jika pasangan Anda sedang hamil atau mungkin hamil.
- Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan selama Anda atau pasangan Anda menjalani pengobatan dengan sofosbuvir hingga 6 bulan sesudahnya. Konsultasikan ke dokter mengenai alat kontrasepsi yang paling efektif bagi Anda.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, terutama warfarin atau amiodarone. Beri tahu juga jika sedang menggunakan produk herbalatau suplemen. Hal ini untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping seriussetelah menggunakan obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Sofosbuvir
Dosis sofosbuvir berbeda-beda pada tiap pasien. Berikut ini adalah pembagian dosis sofosbuvir guna mengobati hepatitis C:
- Dewasa: 400 mg,1 kali sehar
- Anak usia ≥3 tahun, berat badan <17 kg: 150 mg, 1 kali sehari
- Anak usia ≥3 tahun, berat badan 17–35 kg: 200 mg, 1 kali sehari
- Anak usia ≥3 tahun, berat badan ≥35 kg: 400 mg, 1 kali sehari
Cara Mengonsumsi Sofosbuvir dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan sofosbuvir. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Sofosbuvir dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Minum sofosbuvir dalam keadaan utuh dengan air putih dan jangan menggigit atau mengunyah obat. Usahakan untuk minum obat pada jam yang sama setiap harinya agar obat dapat bekerja dengan efektif.
Jika Anda lupa mengonsumsi sofosbuvir, segera konsumsi jika masih ada jeda waktu ≥18 jam dengan jadwal berikutnya. Bila jadwal berikutnya ≤18 jam, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Jangan berhenti mengonsumsi sofosbuvir yang sudah diresepkan dokter. Berhenti mengonsumsi obat ini secara tiba-tiba dapat membuat hepatitis C lebih sulit untuk diobati.
Pastikan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin sesuai petunjuk dokter. Anda perlu menjalani tes darah untuk memeriksa fungsi hati selama menjalani pengobatan dengan sofosbuvir.
Simpan sofosbuvir di tempat yang kering dan sejuk. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak.
Interaksi Sofosbuvir dengan Obat Lain
Sofosbuvir dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan dengan obat-obatan tertentu, antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya bradikardia yang berpotensi membahayakan nyawa jika digunakan bersama amiodarone
- Peningkatan risiko terjadinya kadar gula darah rendah (hipoglikemia) jika digunakan dengan obat antidiabetes, seperti metformin atau glimepiride
- Penurunan efektivitas sofosbuvir jika digunakan bersama carbamazepine, phenobarbital, rifapentine, rifampicin, rifabutin, phenytoin, atau suplemen St. John’s Wort
- Penurunan efek antikoagulan dari warfarin
Efek Samping dan Bahaya Sofosbuvir
Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi sofosbuvir meliputi:
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung mereda atau malah memberat. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping berupa:
- Anemia, yang bisa ditandai dengan kelelahan yang tidak normal, napas cepat, kulit pucat, atau jantung berdebar
- Gangguan hati, yang bisa ditandai sakit perut bagian atas, muntah, hilang selera makan, penyakit kuning, atau urine berwarna gelap