Sotalol adalah obat untuk mengobati takikardia ventrikular atau takikardia supraventrikular. Obat ini juga bisa digunakan dalam pengobatan atrial fibrilasi yang menimbulkan gejala berat, seperti sulit bernapas. Obat ini hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.
Sotalol termasuk dalam obat golongan penghambat beta yang memiliki efek antiaritmia. Dalam dosis yang rendah, obat ini akan bekerja dengan cara menghambat reseptor beta di jantung dan pembuluh darah. Dengan demikian, denyut jantung akan melambat.
Dalam dosis yang lebih tinggi, sotalol memiliki efek antiaritmia kelas III dan bekerja dengan cara menghambat kanal kalium untuk menormalkan kembali irama detak jantung.
Merek dagang sotalol: Sotalol Hydrochloride
Apa Itu Sotalol
Golongan | Obat resep |
Kategori | Penghambat beta |
Manfaat | Mengatasi beberapa kondisi aritmia, seperti ventrikel takikardi atau takikardia supraventrikular |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak usia di atas 12 tahun |
Sotalol untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Sotalol dapat terserap ke dalam ASI, tidak boleh digunakan selama menyusui. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Sotalol
Sotalol hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi sotalol:
- Jangan mengonsumsi sotalol jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita long QT syndrome atau gangguan irama jantung yang berbahaya lain, seperti bradikardia berat atau AV blok. Sotalol tidak boleh diberikan pada pasien yang sedang menderita kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau baru saja mengalami serangan jantung.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, diare berat, penyakit hati, tekanan darah rendah, penyakit paru-paru, penyakit jantung, hipertiroidisme, diabetes, sindrom Raynaud, rendahnya kadar kalium dalam darah, atau asidosis
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk obat herbal dan suplemen.
- Jika berencana untuk menjalani operasi atau tindakan medis tertentu, beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi sotalol.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi sotalol.
Dosis dan Aturan Pakai Sotalol
Dosis sotalol yang diberikan oleh dokter tergantung pada kondisi kesehatan dan usia pasien. Berikut adalah penjelasannya:
Kondisi: Penanganan takikardia ventrikular pada kondisi gawat darurat
- Dewasa: Dosis awal 80 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan setiap 3 hari menjadi 240–320 mg per hari. Dosis pemeliharaan 160–320 mg per hari dalam dosis terbagi. Dosis maksimal 480–640 mg per hari.
Kondisi: Takikardia supraventrikular atau takikardia ventrikular
- Dewasa: Dosis awal 80 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan setiap 2–3 hari. Dosis pemeliharaan 160–320 mg per hari dalam dosis terbagi.
Dosis untuk anak-anak akan ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan dan usia anak.
Cara Mengonsumsi Sotalol dengan Benar
Konsumsi sotalol sesuai anjuran dokter dan selalu baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Sotalol dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Jika lupa mengonsumsi sotalol, segera minum ketika Anda ingat. Jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis sotalol untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Pada awal pengobatan, Anda akan diminta untuk berada di rumah sakit untuk memantau kondisi, respon terapi, dan efek samping yang dapat muncul akibat mengonsumsi sotalol.
Selama menjalani pengobatan dengan sotalol, Anda akan diminta untuk melakukan pemeriksaan rekam jantung atau EKG secara berkala.
Simpan sotalol pada suhu ruangan dan letakkan di dalam wadah tertutup. Hindarkan obat ini dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Sotalol dengan Obat Lain
Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika sotalol dikonsumsi bersamaan dengan obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya bradikardia jika dikonsumsi dengan digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika dikonsumsi dengan diuretik, haloperidol, antibiotik makrolid, atau quinolone
- Peningkatan risiko terjadinya hipertensi jika dikonsumsi dengan clonidine
- Penurunan efektivitas insulin atau obat antidiabetes
- Perpanjangan interval QT jika dikonsumsi dengan phenothiazine, terfenadine, atau astemizole
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika dikonsumsi dengan diltiazem
Efek Samping dan Bahaya Sotalol
Ada beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi sotalol, di antaranya:
- Pusing atau sakit kepala
- Lelah yang tidak biasa
- Diare
- Denyut jantung lambat
- Gairah seksual yang menurun
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung reda atau semakin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:
- Nyeri dada
- Pusing seperti ingin pingsan
- Denyut jantung melambat, semakin cepat, atau tidak teratur
- Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
- Bengkak pada kaki
- Sesak napas