Sperma encer adalah air mani yang memiliki tekstur lebih berair dan tidak kental. Sperma encer bisa menjadi tanda dari ketidaksuburan, tetapi kondisi ini masih dapat ditangani dengan beberapa cara. 

Air mani mengandung jutaan sel sperma yang dihasilkan oleh sistem reproduksi pria. Air mani dan sperma normalnya memiliki tekstur yang kental seperti gel, tetapi akan berubah tekstur menjadi lebih encer dalam waktu 15–30 menit setelah dikeluarkan.

Sperma Encer

Meski tergolong kondisi yang normal, sperma encer juga bisa menandakan kondisi lain, salah satunya oligospermia. Pada oligospermia, tubuh memproduksi kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani.

Penyebab Sperma Encer

Sperma encer merupakan gejala dari suatu kondisi atau penyakit. Berikut adalah kondisi atau penyakit yang bisa menyebabkan sperma encer:

  • Oligospermia, yang bisadisebabkan oleh banyak hal, seperti varikokel, infeksi, atau hormon yang tidak seimbang
  • Kekurangan zinc
  • Ejakulasi yang terlalu sering
  • Ejakulasi retrograde (kondisi sperma masuk ke kandung kemih)

Selain kondisi tersebut, sperma encer juga bisa dipicu oleh beberapa faktor di bawah ini: 

  • Kebiasaan merokok 
  • Konsumsi minuman beralkohol
  • Penggunaan narkoba
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Stres atau depresi
  • Cedera pada testis
  • Kondisi kesehatan tertentu, termasuk tumor dan penyakit jangka panjang
  • Kriptokismus

Gejala Sperma Encer 

Sperma encer bisa muncul dengan gejala lain, yang tergantung pada penyakit atau kondisi yang mendasarinya. Berikut adalah gejala yang umum menyertai sperma encer: 

  • Gairah seksual menurun
  • Nyeri, bengkak, atau benjolan di area testis
  • Disfungsi ereksi 
  • Bulu rambut di wajah dan tubuh tipis

Kapan harus ke dokter

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila mengalami gejala sperma encer. Untuk mendapatkan jawaban yang cepat dan tepat, konsultasi bisa dilakukan melalui Chat Bersama Dokter. Dokter akan menanyakan gejala yang dialami kemudian memberikan penanganan yang tepat. 

Bila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter akan menyarankan pasien ke rumah sakit. Pemeriksaan lebih lanjut umumnya direkomendasikan ketika pasien mengalami sperma encer yang disertai dengan kondisi berikut ini: 

  • Penurunan libido
  • Sedang merencanakan kehamilan
  • Ejakulasi dini
  • Air mani berwarna kuning, hijau, atau merah
  • Testis bengkak atau ada benjolan di sekitar testis
  • Ada riwayat penyakit pada prostat atau penyakit seksual lain
  • Pernah menjalani operasi pada testis, penis, atau kantung buah zakar (skrotum)

Diagnosis Sperma Encer

Guna mencari tahu penyebab dari sperma encer, dokter akan terlebih dahulu bertanya kepada pasien terkait hal-hal berikut:

  • Riwayat kesehatan
  • Keluhan yang dirasakan dan berapa lama kondisi tersebut dialami
  • Gaya hidup yang dijalani, seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
  • Seberapa cepat sperma menjadi encer setelah ejakulasi
  • Penyakit yang pernah atau sedang diderita
  • Kebiasaan atau aktivitas seksual yang biasa dilakukan
  • Riwayat penyakit turunan, seperti penyakit kriptorkismus pada keluarga
  • Obat atau suplemen yang sedang dikonsumsi 

Setelah itu, dokter akan memeriksa kondisi penis dan testis pasien. Dokter juga akan meminta sampel air mani sehingga pasien akan diminta untuk tidak berhubungan seksual selama 2–7 hari. 

Selanjutnya, pasien akan diminta untuk masturbasi agar air mani bisa dikeluarkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan. Penting untuk diingat bahwa pasien tidak boleh menggunakan pelumas ketika masturbasi. Masturbasi dapat dilakukan di rumah atau ruangan khusus di klinik atau rumah sakit tempat memeriksakan diri.  

Guna memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, yang meliputi:

  • Tes air mani untuk melihat jumlah sperma, lama waktu air mani menjadi encer, tingkat keasaman, ukuran sperma, dan pergerakan sperma
  • USG skrotum, yaitu pemindaian untuk melihat kondisi skrotum
  • Tes darah, untuk memeriksa kadar hormon yang diproduksi kelenjar pituitari dan testis
  • Urinalisis, yang dilakukan setelah ejakulasi
  • Tes DNA atau tes genetik 
  • Biopsi testis

Pengobatan Sperma Encer

Pengobatan sperma encer akan disesuaikan dengan penyebabnya. Metode yang dilakukan dapat berupa penanganan mandiri, pemberian obat, terapi, atau operasi. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing metode tersebut:

Penanganan mandiri

Bila sperma encer dipengaruhi oleh gaya hidup, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pola hidup yang sehat, yaitu dengan: 

  • Mengurangi intensitas masturbasi, karena tubuh membutuhkan waktu beberapa jam untuk menghasilkan jumlah air mani dan sperma yang normal dan sehat
  • Mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan zinc, seperti kacang tanah, kacang polong, kedelai, kentang, jagung, markisa, ubi jalar, sayuran berdaun hijau, grapefruit, dan kiwi 
  • Tidak merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan menggunakan narkoba
  • Menjaga berat badan tetap ideal, misalnya dengan berolahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
  • Beristirahat atau tidur yang cukup, minimal 7 jam setiap malamnya
  • Mencegah atau mengendalikan stres dengan melakukan kegiatan yang disukai

Pemberian obat-obatan

Dokter akan meresepkan obat-obatan jika perawatan mandiri tidak efektif dalam mengatasi sperma encer. Obat-obatan yang diresepkan meliputi:

  • Antibiotik minum, untuk mengatasi sperma encer yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada testis atau saluran reproduksi
  • Obat hormonal, jika sperma encer disebabkan oleh kadar hormon yang tidak seimbang
  • Obat oral seperti sildenafil, vardenafil, tadalafil, atau avanafil, jika sperma encer terjadi akibat disfungsi ereksi 

Konseling

Pada kasus sperma encer akibat disfungsi ereksi, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan konseling. Terapi ini juga bisa digunakan untuk mengatasi sperma encer yang disertai dengan keluhan ejakulasi dini

Operasi 

Operasi dapat menjadi pilihan pengobatan sperma encer yang disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti pelebaran pembuluh darah vena di buah zakar (varikokel). Operasi ini dilakukan dengan mengarahkan aliran darah pada vena yang bermasalah ke vena yang masih normal. Operasi untuk mengatasi varikokel ini disebut varikokelektomi. 

Komplikasi Sperma Encer

Sperma encer bisa membuat pria menjadi tidak subur sehingga sulit membuat pasangannya hamil. Tidak tertutup kemungkinan kondisi ini juga menyebabkan penderitanya mengalami stres. 

Pencegahan Sperma Encer

Sperma encer bisa dicegah dengan menghindari kondisi atau penyakit yang menjadi penyebabnya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah sperma encer adalah:

  • Berhenti merokok
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol 
  • Menjauhi penggunaan narkoba
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Mencegah stres 
  • Beristirahat yang cukup, minimal 7 jam per malam
  • Berolahraga secara rutin
  • Mengonsumsi makanan sehat
  • Menghindari paparan zat kimia, seperti pestisida atau zat beracun lainnya