Spermatozoa, atau yang dikenal juga sebagai sperma, adalah sel dari sistem reproduksi laki-laki yang dikeluarkan bersamaan dengan air mani saat pria berejakulasi. Spermatozoa yang sempurna dan berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam proses pembuahan untuk memungkinkan terjadinya kehamilan.

Fungsi spermatozoa adalah untuk membuahi sel telur dalam proses pembuahan. Dari pembuahan tersebut, nantinya tercipta embrio yang akan berkembang menjadi janin. Spermatozoa juga merupakan agen pembawa materi genetik pria yang akan menentukan jenis kelamin anak melalui kromosom X atau Y.

Spermatozoa, Sel Penentu Kesuburan Pria - Alodokter

Kenali Struktur Spermatozoa

Spermatozoa atau sel sperma terdiri dari 3 bagian, yakni:

Kepala

Kepala merupakan bagian inti spermatozoa yang berisi materi genetik berupa kromosom. Enzim hyaluronidase yang dikeluarkan dari bagian kepala spermatozoa berfungsi untuk menghancurkan asam hialuronat pada sel telur, sehingga sperma bisa dengan mudah masuk ke dalamnya.

Leher dan bagian tengah

Kedua bagian yang terletak di antara kepala dan ekor ini berfungsi sebagai penghubung kedua ujung sel sperma. Kedua bagian ini berisi mitokondria yang berfungsi untuk menghasilkan energi demi kelangsungan hidup dan pergerakan spermatozoa menuju sel telur.

Ekor

Bagian yang juga dikenal sebagai flagellum ini merupakan alat gerak spermatozoa. Bagian ini memungkinkan sperma untuk berenang cepat melalui saluran reproduksi wanita dan menuju sel telur.

Kriteria Kualitas Spermatozoa yang Sehat

Sperma yang sehat adalah sperma yang memenuhi kriteria untuk bisa membuahi sel telur. Kriteria tersebut mengacu pada 3 hal, yakni jumlah, kecepatan gerak, dan bentuk sperma. Berikut adalah penjelasan masing-masing kriteria sperma yang sehat:

Jumlah spermatozoa

Jumlah sperma normal umumnya berkisar 15–120 juta sperma per mililiter air mani yang pria keluarkan saat ejakulasi. Jika jumlah sperma berada di bawah rentang ini, peluang terjadinya pembuahan akan semakin kecil.

Kecepatan gerak spermatozoa

Kecepatan gerak atau motilitas juga dapat memengaruhi kualitas sperma. Sperma berkualitas adalah sperma yang mampu bergerak cepat menuju sel telur dan membuahinya.

Untuk memungkinkan terjadinya pembuahan pada sel telur, lebih dari 50% spermatozoa yang dikeluarkan bersama air mani harus bergerak secara normal dalam waktu 1 jam setelah ejakulasi.

Bentuk spermatozoa

Sperma normal memiliki kepala oval dengan ekor yang panjang. Sementara itu, sperma yang abnormal bisa memiliki cacat pada bagian kepala atau ekor, seperti ukuran kepalanya lebih besar atau ekornya bengkok atau berjumlah ganda.

Bentuk spermatozoa juga dapat memengaruhi tingkat keberhasilan pembuahan. Semakin banyak sperma dengan bentuk normal pada air mani, semakin mudah pula sperma-sperma tersebut berenang mencapai sel telur. Hal ini tentu dapat memperbesar tingkat kesuburan pria.

Selain kriteria-kriteria di atas, kualitas air mani juga bisa menjadi tolok ukur kualitas spermatozoa. Hal ini dilihat dari jumlah, kekentalan, pH, dan jumlah sel darah putih pada air mani. Selain itu cairan praejakulasi dengan pH basa yang dihasilkan oleh kelenjar Cowper juga penting agar sperma dapat bertahan hidup di organ reproduksi wanita yang cenderung asam setelah proses ejakulasi.

Kualitas sperma dapat diketahui melalui analisis sperma atau analisis air mani. Tes ini bisa membedakan sperma subur dan tidak. Jika hasil analisis sperma menunjukkan kelainan, pria tetap memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ayah, meskipun mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama.

Untuk meningkatkan kualitas sperma atau spermatozoa, para pria dianjurkan untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat, seperti:

Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter jika Anda mengalami kesulitan untuk memiliki anak. Dokter dapat melakukan pemeriksaan, termasuk pemeriksaan spermatozoa, dan memberikan saran sesuai dengan kondisi Anda dan pasangan.