Sporetik adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi tenggorokan dan amandel, bronkitis, atau infeksi telinga. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan sirop kering.

Sporetik mengandung cefixime trihydrate, yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel-sel bakteri. Dengan begitu, pertumbuhan bakteri dapat ditekan sehingga infeksi mereda.

Sporetik

Sporetik dapat digunakan untuk mengatasi otitis media, faringitis, infeksi saluran pernapasan akut, gonore, dan sifilis.

Varian Sporetik

Terdapat 3 varian Sporetik dengan dosis maupun sediaan yang berbeda, yaitu:

1. Sporetik 100 mg, yang mengandung 100 mg cefixime. 

2. Sporetik 200 mg, dengan kandungan 200 mg cefixime.

3. Sporetik Sirup Kering, yang mengandung 100 mg cefixime dalam setiap 5 ml sirop kering yang sudah dilarutkan.

Apa Itu Sporetik

Bahan aktif Cefixime trihydrate
Golongan  Obat resep
Kategori  Antibiotik sefalosporin
Manfaat Mengatasi infeksi bakteri pada infeksi saluran kemih (ISK), infeksi saluran napas atas, dan bronkitis akut atau kronis dengan eksaserbasi akut
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥6 bulan
Sporetik untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi hal ini tidak terkonfirmasi dengan data yang didapatkan dari studi terkontrol pada ibu hamil. Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini.
Diskusikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan Sporetik pada ibu hamil
Sporetik untuk ibu menyusui Sporetik dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui selama mengikuti aturan pakai dan anjuran dokter. Namun, awasi kemungkinan efek samping berupa diare atau jamur mulut pada bayi yang menyusu.
Bentuk obat Tablet, kapsul, dan sirop kering

Peringatan sebelum Menggunakan Sporetik 

Sporetik harus dikonsumsi mengikuti saran atau resep dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Sporetik tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap cefixime atau obat antibiotik lain dari golongan sefalosporin, misalnya penisilin, cefaclor, atau cefadroxil.
  • Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, penyakit hati, gangguan nutrisi (malnutrisi), penyakit sistem pencernaan terutama kolitis, diabetes, dan fenilketonuria.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, merencanakan kehamilan, atau menunda kehamilan.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan cefixime jika direncanakan menjalani vaksinasi.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Sporetik. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok selama menjalani terapi dengan Sporetik. Hal tersebut dapat meningkatkan efek samping.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Sporetik. 

Dosis dan Aturan Pakai Sporetik  

Dosis dan aturan pakai Sporetik ditentukan oleh dokter sesuai usia, berat badan, kondisi pasien, serta tujuan pengobatan. Secara umum, berikut ini adalah dosis pemberian Sporetik:

  • Dewasa: 50–100 mg, 2 kali per hari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg, 2 kali per hari, untuk infeksi berat.
  • Anak usia ≥12 tahun atau berat badan ≥30 kg: 50–100 mg, 2 kali per hari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg, 2 kali per hari, untuk infeksi berat.

Untuk mengobati gonore tanpa komplikasi, berikut adalah dosis pemberian Sporetik:

  •  Dewasa: 400 mg, 1 kali per hari

Cara Menggunakan Sporetik dengan Benar 

Bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat dan ikutilah anjuran dokter sebelum mengonsumsi Sporetik. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. 

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikuti cara menggunakan Sporetik berikut ini:

  • Konsumsilah Sporetik bersama dengan makanan atau segera setelah makan. Telan Sporetik dengan air putih.
  • Tetaplah mengonsumsi Sporetik sesuai dosis dan jangka waktu yang diresepkan dokter meskipun keluhan sudah membaik. Berhenti minum obat ini terlalu awal dapat mengurangi efektivitasnya sehingga tubuh berisiko menjadi kebal terhadap antibiotik.
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Jika Anda menggunakan Sporetik dalam jangka panjang, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan fungsi ginjal dan hati.
  • Jika muncul keluhan diare, jangan minum obat mencret sebelum berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu karena dapat memperparah kondisi diare.
  • Simpan Sporetik di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak. 

Bila mendapatkan Sporetik sediaan sirop kering, ikutilah cara berikut ini:

  • Tuang 10 ml air minum ke dalam botol obat, kemudian kocok selama 30 detik.
  • Tuang 10 ml air minum lagi ke dalam botol obat, lalu kocok hingga obat tercampur rata.
  • Kocok botol obat sebelum diminum.
  • Simpan Sporetik di tempat bersuhu ruangan atau kulkas, tetapi jangan menaruhnya di dalam freezer.
  • Sporetik dapat dikonsumsi sampai 7 hari. Segera buang obat yang tersisa setelah 7 hari dicampur dengan air.

Interaksi Sporetik dengan Obat Lain 

Kandungan cefixime di dalam Sporetik dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obatan tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan bila digunakan bersama antikoagulan, misalnya warfarin.
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari carbamazepine
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Sporetik bila digunakan bersama probenecid
  • Penurunan efektivitas obat yang mengandung estradiol, seperti pil KB

Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Sporetik bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Sporetik 

Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Sporetik meliputi:

Periksakan diri ke dokter atau lakukan konsultasi online dengan dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, meliputi:

  • Reaksi alergi hebat, seperti ruam, biduran, gatal, sesak napas, mengi, atau bengkak pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, maupun mata
  • Tanda infeksi baru, seperti demam dan sakit tenggorokan, yang tidak kunjung membaik
  • Nyeri perut hebat
  • Mata dan kulit menguning
  • Urine berwarna gelap
  • Diare berair atau BAB berdarah, kram perut, dan demam selama pengobatan atau dalam 2 bulan setelah berhenti minum Sporetik
  • Mudah lebam atau berdarah
  • Linglung