Status epileptikus adalah kejang yang berlangsung lama lebih dari 5 menit atau berulang-ulang tanpa jeda sadar di antaranya. Status epileptikus adalah kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan medis secepatnya karena dapat menyebabkan kerusakan otak yang berat hingga berakibat fatal.
Status epileptikus bisa dialami oleh siapa saja yang rentan mengalami kejang, misalnya penderita epilepsi atau penyakit lain, seperti infeksi otak dan trauma kepala. Selain itu, status epileptikus juga lebih sering terjadi pada penderita epilepsi yang berusia 40 tahun ke atas atau anak-anak di bawah 15 tahun.
Ragam Penyebab Status Epileptikus
Status epileptikus bisa terjadi pada penyakit yang gejala utamanya adalah kejang, misalnya kejang demam atau epilepsi. Status epileptikus pada epilepsi biasanya terjadi karena kondisinya tidak dikontrol dengan obat-obatan.
Selain itu, ada sejumlah keadaan lain yang juga dapat menyebabkan status epilepticus, antara lain:
- Ensefalitis
- Trauma kepala
- Tumor otak
- Gangguan elektrolit darah
- Stroke
- Gula darah rendah
- Kecanduan alkohol
- Penyalahgunaan NAPZA
- HIV/AIDS
Gejala Status Epileptikus
Status epileptikus ditandai dengan kejang yang terjadi selama lebih dari 5 menit atau berulang-ulang hingga 30 menit. Selain itu, penderita umumnya juga mengalami penurunan kesadaran di antara kejang atau setelah kejang.
Kejang bisa terjadi dalam bentuk yang beragam. Ada gejala kejang yang umum dan ada juga yang tidak umum, tergantung pada bagian otak mana yang mengalami kelainan. Gejala kejang yang umum terjadi pada status epileptikus, meliputi:
- Seluruh otot tangan dan kaki kaku, lalu diikuti dengan gerakan menghentak-hentak
- Lidah tergigit
- Ngompol
- Bibir dan jari kebiruan atau sianosis akibat kekurangan oksigen bila kejang berlangsung lama
Sementara itu, gejala kejang yang tidak umum biasanya lebih sulit dikenali. Gejala yang mungkin muncul bisa berupa:
- Terlihat bingung atau sedang melamun
- Melakukan gerakan aneh yang berulang-ulang, seperti gerakan mengayuh sepeda, mengecap-ngecap, mengedipkan mata berulang-ulang, atau menjemur pakaian
- Tampak sadar tetapi tidak merespons ketika dipanggil
- Berteriak, menangis, atau tertawa
Gejala kejang bisa didahului oleh aura yang ditandai dengan perasaan pusing tiba-tiba, penglihatan kabur, melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata, atau mendengar suara dengungan. Aura biasanya menjadi pertanda bagi penderita bahwa kejang akan terjadi.
Penanganan Status Epileptikus
Kejang harus segera ditangani, terlebih bila berkembang menjadi status epileptikus. Berikut ini adalah beberapa langkah penanganan kejang yang bisa dilakukan sebelum pasien dibawa ke rumah sakit maupun penanganan di rumah sakit:
Pertolongan pertama status epileptikus
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat seseorang mengalami kejang, yaitu:
- Memindahkan penderita ke posisi yang aman
- Melindungi kepalanya dari benturan
- Melonggarkan pakaian yang bisa mengganggu pernapasan, seperti ikat pinggang dan kancing kerah
- Melepaskan benda-benda yang menempel, seperti jam tangan atau kacamata, guna mencegah cedera
- Tidak memasukkan apa pun ke dalam mulut penderita
- Meletakkan penderita secara perlahan ke posisi miring untuk memudahkannya bernapas, setelah kejang mereda
- Tidak meninggalkan penderita kejang sampai ia sadar sepenuhnya dan bisa merespons secara normal
Jika kejang masih berlangsung setelah 5 menit, segera hubungi ambulans agar penderita mendapatkan perawatan medis darurat.
Penangangan status epileptikus di rumah sakit
Sesampainya pasien di rumah sakit, dokter akan melakukan penanganan untuk menstabilkan kondisi pasien terlebih dahulu. Berikut ini adalah tindakan yang biasanya dilakukan:
- Pemberian oksigen dalam konsentrasi tinggi atau pemasangan intubasi endotrakeal
- Pemasangan infus untuk memasukkan obat antikejang, seperti diazepam atau phenytoin
- Pemberian suntikan paraldehyde jika kejang tidak juga berhenti dalam beberapa waktu
- Pemeriksaan tekanan darah, kadar oksigen darah, dan gula darah secara cepat
Setelah kejang berhenti dan pasien dalam keadaan stabil, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari tahu penyebab kejang dan ada tidaknya komplikasi akibat kejang. Selanjutnya, pengobatan akan disesuaikan dengan masalah yang ditemukan.
Status epileptikus adalah kondisi kritis yang berpotensi tinggi menyebabkan kerusakan otak, bahkan kematian. Oleh karena itu, kondisi ini harus segera ditangani. Semakin cepat penanganan, semakin sedikit kerusakan otak yang mungkin terjadi.
Apabila memiliki epilepsi, Anda dianjurkan mengonsumsi obat antikejang secara teratur sesuai anjuran dokter guna mencegah kekambuhan. Selain itu, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai persiapan menghadapi kejang atau status epileptikus yang sewaktu-waktu bisa terjadi.