Stop Cold adalah obat yang digunakan untuk meringankan gejala flu, seperti batuk pilek, hidung tersumbat, demam, hingga sakit kepala. Obat ini dapat digunakan sejak awal gejala flu muncul.
Stop Cold mengandung 500 mg paracetamol, 30 mg pseudoephedrine, 2 mg chlorphenamine, dan 50 mg guaifenesin pada setiap tabletnya. Paracetamol bekerja langsung pada pusat pengaturan rasa sakit dan suhu tubuh di otak untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.
Pseudoephedrine dan chlorpheniramine maleate di dalam obat ini berguna untuk meringankan hidung tersumbat dan mengurangi hidung meler atau mata berair. Sementara itu, guaifenesin berguna untuk mengencerkan dahak yang kental dan sulit dikeluarkan.
Apa Itu Stop Cold
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Analgesik-antipiretik, dekongestan, dan antihistamin |
Manfaat | Meringankan gejala flu |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Stop Cold untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping dari kandungan guaifenesin terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Stop Cold dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Stop Cold
Stop Cold tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum meminum obat ini, yaitu:
- Jangan mengonsumsi Stop Cold jika Anda alergi terhadap kandungan dalam obat ini. Konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit jantung, hipertensi, gangguan pernapasan kronis, gangguan berkemih, epilepsi, glaukoma, atau penyakit tiroid
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Stop Cold, karena obat ini dapat menyebabkan pusing, kantuk, dan penglihatan buram.
- Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Stop Cold jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Stop Cold jika Anda sedang mengonsumsi obat rutin tertentu, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Stop Cold.
Dosis dan Aturan Pakai Stop Cold
Untuk meredakan gejala flu, seperti sakit kepala, demam, batuk pilek, hingga gatal pada mata, hidung, atau tenggorokan, dosis Stop Cold adalah 1 tablet, 3 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Stop Cold dengan Benar
Baca aturan pakai pada kemasan atau ikuti anjuran dokter sebelum mengonsumsi Stop Cold. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Telan tablet Stop Cold bersama air putih tanpa dikunyah, dibelah, atau dihancurkan terlebih dahulu. Obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Jika Anda menderita sakit maag, sebaiknya minum obat ini setelah makan.
Jika lupa mengonsumsi Stop Cold, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Anda dapat menghentikan konsumsi obat ini jika gejala sudah reda. Periksakan diri ke dokter jika gejala flu tidak kunjung mereda sesudah 3 hari mengonsumsi Stop Cold.
Simpan Stop Cold di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Stop Cold dengan Obat Lain
Kandungan paracetamol, pseudoephedrine, guaifenesin, dan chlorpheniramine maleate di dalam Stop Cold dapat berinteraksi dengan obat tertentu. Interaksi yang bisa terjadi antara lain:
- Penurunan efektivitas paracetamol jika dikonsumsi bersama colestyramine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang berbahaya jika Stop Cold dikonsumsi bersama isocarboxazid atau tranylcypromine
- Peningkatan efek kantuk jika digunakan dengan obat antipsikotik, obat tidur, atau obat antikonvulsan
- Penurun efektivitas obat hipertensi
- Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah tinggi jika digunakan dengan ergotamine atau linezolid
Untuk mencegah efek interaksi yang tidak diinginkan, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi Stop Cold bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Stop Cold
Beberapa efek samping yang mungkin Anda alami setelah mengonsumsi Stop Cold adalah:
- Kantuk
- Mual atau muntah
- Diare atau malah sembelit
- Hidung, mulut, atau tenggorokan kering
- Sulit tidur pada malam hari
Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Jantung berbedar atau berdetak secara tidak teratur
- Cemas, gugup, atau linglung
- Sulit buang air kecil
- Kejang
- Tremor atau gemetar
- Gangguan penglihatan