Suntik putih mungkin menjadi salah satu cara yang dipilih oleh sebagian orang untuk mencerahkan dan memperbaiki warna kulit. Namun, metode ini tidak sepenuhnya aman, lho.
Suntik putih maupun infus whitening yang diklaim dapat mencerahkan kulit sejauh ini belum dapat dipastikan tingkat keamanannya. Bahkan, jika produk yang digunakan atau cara penyuntikannya tidak tepat atau bukan oleh dokter yang ahli di bidang kecantikan, hal ini justru berisiko menyebabkan masalah kesehatan.
Menelaah Komposisi Cairan yang Digunakan untuk Suntik Putih
Sebelum mengetahui bahaya suntik putih dan cara menghindarinya, Anda perlu mengenali dulu apa saja komposisi atau bahan yang biasanya digunakan untuk suntik putih, yaitu:
Vitamin C
Vitamin C merupakan salah satu jenis antioksidan yang baik untuk kulit. Selain itu, vitamin C juga diketahui memiliki sifat antiaging.
Berkat efeknya tersebut, vitamin C berfungsi untuk membantu menyamarkan garis-garis halus, bekas luka, dan kerutan di kulit wajah. Selain itu, nutrisi ini juga kaya akan antioksidan yang dapat membantu meningkatkan produksi kolagen.
Glutathione
Glutathione merupakan antioksidan yang dapat menghambat produksi melanin atau zat warna alami di kulit. Berkat efek tersebut, glutathione bisa membuat kulit tampak lebih cerah. Selain itu, glutathione juga dinilai memiliki efek antiaging yang baik.
Kolagen
Pada cairan suntik putih, fungsi kolagen bukanlah untuk memutihkan, melainkan untuk menjaga kekenyalan wajah. Sama seperti glutathione, kolagen juga diproduksi oleh tubuh, tetapi jumlahnya bisa menurun seiring pertambahan usia. Akibatnya, elastisitas kulit menurun dan memunculkan jejak garis halus di wajah.
Suntik putih yang mengandung kolagen biasanya digunakan bersama bahan lain, seperti hyaluronic acid.
Bahaya Suntik Putih Dalam Dosis yang Terlalu Tinggi
Pada dasarnya, ketiga zat yang dipakai untuk suntik putih di atas memiliki manfaat tersendiri untuk kuli. Namun, dosis penggunaan yang terlalu tinggi bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Contohnya, tubuh orang dewasa umumnya hanya memerlukan asupan vitamin C sebanyak 65–90 mg per hari. Sementara itu, dalam suntik putih biasanya dosis vitamin C yang diberikan bisa lebih dari 1000 mg. Pemberian dosis yang terlalu tinggi inilah yang bisa memberikan beberapa efek samping, seperti:
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Mual
- Insomnia
- Diare
- Maag
Itulah sebabnya, sebelum mendapatkan suntik vitamin C dosis tinggi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Cara Menghindari Bahaya Suntik Putih
Jika Anda ingin mencerahkan kulit dengan suntik putih, sebaiknya lakukanlah dengan cara yang aman. Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut saat hendak mencoba suntik putih:
Pilih dokter yang terpercaya dan kompeten
Untuk melakukan suntik putih, sebaiknya pilih dokter yang terpercaya, profesional, dan kompeten di bidangnya. Sebaliknya, hindari mempercayakan tubuh Anda disuntik oleh pekerja salon kecantikan yang kerap menyediakan paket suntik putih, terlebih dengan harga murah.
Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi risiko efek samping dan memastikan keamanan produk yang digunakan.
Lakukan tes alergi
Sebelum mendapatkan suntik putih, sebaiknya Anda melakukan tes kulit terlebih dahulu untuk mengetahui apakah tubuh Anda cocok dengan bahan yang akan digunakan. Setelah itu, Anda bisa menunggu untuk melihat apakah ada reaksi alergi pada kulit Anda.
Dokter juga mungkin akan mengecek riwayat kesehatan Anda sebelum melakukan tindakan medis apa pun. Jika Anda sedang hamil, menyusui, menderita penyakit ginjal, diabetes, atau penyakit kronis lainnya, dokter akan memperingatkan Anda tentang risiko yang bisa terjadi.
Dibandingkan metode pemutihan kulit lainnya, seperti menggunakan krim pemutih, suntik putih memang diklaim bisa lebih cepat mencerahkan kulit. Namun, pertimbangkan juga risikonya, mengingat bahan yang disuntikkan ke dalam tubuh Anda mungkin akan berdosis tinggi.
Oleh karena itu, pastikan Anda memahami prosedur dan anjuran yang diberikan oleh dokter, agar suntik putih tetap aman dilakukan.