Strongyloidiasis adalah penyakit infeksi akibat cacing gelang jenis Strongyloides stercoralis. Cacing ini dapat hidup sebagai parasit di dalam tubuh manusia dan mengambil nutrisi yang diperoleh manusia melalui makanan.
Cacing Strongyloides umumnya hidup di daerah dengan iklim tropis dan subtropis, seperti Indonesia. Selain cacing jenis Strongyloides stercoralis, strongyloidiasis juga dapat disebabkan oleh cacing jenis Strongyloides fulleborni. Namun, infeksi strongyloidiasis oleh cacing jenis tersebut jarang terjadi.
Penyebab Strongyloidiasis
Strongyloidiasis disebabkan oleh cacing Strongyloides, yaitu S. stercoralis dan S. fulleborni. Pada sebagian besar kasus, cacingan terjadi ketika kulit kontak dengan cacing yang kecil di dalam tanah.
Berikut ini adalah siklus hidup cacing Strongyloides di dalam tubuh manusia setelah cacing menembus kulit dan masuk ke aliran darah:
- Cacing bergerak melalui aliran darah dan masuk ke dalam paru-paru
- Cacing naik dari paru-paru melalui kerongkongan hingga ke dalam mulut dan tertelan masuk ke dalam perut
- Cacing bergerak menuju usus halus
- Cacing bertelur di usus halus yang kemudian menetas menjadi larva
- Larva cacing dibuang bersama feses dan menjadi cacing dewasa yang dapat menginfeksi orang lain
- Larva cacing juga dapat masuk kembali dengan menembus kulit di sekitar anus (autoinfeksi)
Selain kontak langsung dengan tanah, strongyloidiasis juga bisa menular antarmanusia, tetapi hal ini cukup jarang. Penularan tersebut bisa terjadi akibat terpapar cairan tubuh penderita, seperti dahak, tinja, atau muntah, misalnya dalam kondisi berikut:
- Menjalani transplantasi organ
- Tinggal di pusat perawatan, seperti pusat perawatan untuk lansia dan penyandang disabilitas
- Bermain di tempat penitipan anak
Gejala Strongyloidiasis
Strongyloidiasis umumnya tidak menimbulkan gejala sama sekali (asimtomatik). Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat memunculkan gejala, tetapi bisa berbeda antara satu penderita dengan yang lain.
Pada jenis strongyloidiasis akut (yang berlangsung mendadak), gejala yang ditimbulkan meliputi:
- Gatal ringan dan ruam pada kulit, biasanya pada kaki, bokong dan pinggul
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Diare
- Tidak nafsu makan
- Demam
- Batuk
- Sesak napas dengan mengi
Sedangkan pada strongyloidiasis kronis (yang berlangsung dalam jangka panjang), gejala yang dapat timbul berupa:
- Rasa tidak nyaman di perut
- Gatal dan ruam pada kulit yang berulang
- Diare berdarah yang terkadang diselingi dengan konstipasi
- Penurunan berat badan
- Perut buncit.
- Pucat
Kapan harus ke dokter
Anda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala strongyloidiasis seperti yang disebutkan di atas.
Selain gejala akut dan kronis, stongyloidiasis juga dapat ditandai dengan gejala yang lebih serius yang menandakan terjadinya sindrom hiperinfeksi. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala sindrom hiperinfeksi berikut:
- Menggigil
- Kebingungan
- Leher kaku
- Diare disertai darah
- Sesak napas
- Batuk darah
Diagnosis Strongyloidiasis
Diagnosis strongyloidiasis diawali dengan tanya jawab terkait gejala yang dialami dan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, untuk memastikan apakah pasien terkena infeksi cacing Strongyloides atau tidak, dokter dapat melakukan pemeriksaan berikut ini:
-
Tes darah
Pemeriksaan hitung darah lengkap dilakukan untuk menghitung kadar sel darah putih, terutama jenis eosinofil, yang meningkat pada penderita strongy -
Kultur darah
Pemeriksaan kultur darah dilakukan untuk memeriksa apakah terjadi infeksi gabungan dengan bakteri, seperti coli dan Klebsiella. -
Tes antigen
Tes antigen yang diambil dari darah dapat menunjukkan apabila terjadi infeksi cacing Strongyloides pada pasien. -
Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses dilakukan untuk mengamati keberadaan larva atau telur cacing di bawah mikroskop, dan membiakkannya pada medium khusus hingga cacing terdeteksi.
Pengobatan Strongyloidiasis
Setiap jenis strongyloidiasis memerlukan penanganan, baik yang menimbulkan gejala maupun tidak, guna mencegah komplikasi. Tujuan pengobatan strongyloidiasis yang paling utama adalah menghilangkan cacing di dalam tubuh.
Pengobatannya adalah dengan menggunakan obat cacing, seperti ivermectin, yang berfungsi membunuh cacing Strongyloides dewasa. Selain itu, obat albendazole dan tiabendazole juga dapat digunakan sebagai alternatif.
Pengobatan lain juga dilakukan sesuai dengan gejala yang timbul. Obat antihistamin dapat digunakan untuk menangani gatal dan ruam pada kulit. Pada penderita dengan sistem imun yang lemah, penanganan dan perawatan di rumah sakit perlu dilakukan.
Komplikasi Strongyloidiasis
Strongyloidiasis yang tidak ditangani, baik akut maupun kronis, dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah atau sindrom hiperinfeksi. Sindrom hiperinfeksi terjadi jika jumlah cacing di dalam usus halus terlalu banyak dan menyebar ke organ lain yang tidak biasanya ada pada siklus hidup cacing, seperti liver dan otak.
Kondisi yang berpotensi menyebabkan sindrom hiperinfeksi adalah penggunaan obat kortikosteroid, transplantasi organ, dan kelainan darah. Komplikasi ini dapat berakibat fatal jika terlambat ditangani.
Pencegahan Strongyloidiasis
Pencegahan strongyloidiasis yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, di antaranya dengan:
- Tidak buang air kecil atau besar selain di toilet atau jamban
- Mengenakan alas kaki ketika beraktivitas di luar rumah