Suara serak adalah perubahan kualitas pada suara menjadi parau, lemah, atau sulit dikeluarkan. Kondisi ini menandakan adanya masalah pada pita suara sehingga bisa memengaruhi kualitas hidup.
Suara dihasilkan oleh getaran pada pita suara yang terletak di laring, yaitu saluran udara yang berada di antara dasar lidah dan trakea. Saat berbicara, pita suara akan menutup, kemudian aliran udara dari paru-paru akan melewati dan menggetarkan pita suara. Getaran pada pita suara itulah yang akan keluar sebagai bunyi.
Suara serak umumnya terjadi ketika ada gangguan pada pita suara. Penyebab paling sering adalah otot pita suara yang kelelahan karena terlalu banyak dipakai, misalnya setelah karaoke atau menonton konser. Namun, suara serak juga bisa disebabkan oleh penyakit, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Penyebab Suara Serak
Selain karena pita suara yang kelelahan, suara serak bisa menjadi tanda dari beberapa penyakit. Beberapa penyakit yang dapat ditandai dengan suara serak adalah:
1. Laringitis
Laringitis atau peradangan pada laring dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:
- Infeksi virus, bakteri, atau jamur
- Alergi yang menyebabkan batuk, bersin, atau lendir yang mengalir ke tenggorokan sehingga memicu iritasi dan pembengkakan pada pita suara
- Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau laryngopharyngeal reflux, yang menyebabkan asam lambung naik dan mengiritasi tenggorokan, laring, dan pita suara
- Penggunaan pita suara yang berlebihan, misalnya ketika banyak berteriak
2. Tumor jinak pada pita suara
Pertumbuhan tumor jinak atau benjolan pada pita suara, seperti nodul, polip, dan kista, bisa menyebabkan suara serak tapi tenggorokan tidak sakit. Hal ini umumnya terjadi jika pita suara terlalu sering berkontraksi secara berlebihan, misalnya karena kerap:
- Berbicara atau bernyanyi dengan suara yang keras
- Berbicara dalam waktu yang lama
- Berbicara dalam nada yang terlalu tinggi atau rendah
- Berbisik
- Batuk
- Merokok
Selain itu, tumor jinak pada pita suara juga dapat disebabkan oleh infeksi virus HPV. Kondisi ini disebut dengan papillomatosis.
3. Pita suara yang lemah
Seiring bertambahnya usia, pita suara dapat melemah dan menjadi lebih tipis. Lemahnya pita suara juga dapat terjadi akibat cedera saraf ketika lahir. Seseorang dengan pita suara lemah biasanya memiliki suara yang kecil dan seperti terengah-engah.
4. Perdarahan pada pita suara
Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengeluarkan suara terlalu keras atau secara terus-menerus. Akibatnya, pembuluh darah di pita suara dapat pecah. Biasanya, penderita perdarahan pada pita suara masih bisa berbicara tetapi tidak bisa bernyanyi.
5. Kanker laring
Kanker laring dapat merusak atau mengganggu fungsi pita suara sehingga timbul suara serak. Kondisi ini biasanya menyebabkan suara serak yang bertahan lebih dari 3 minggu.
Selain suara serak, kanker laring juga ditandai dengan sakit tenggorokan atau batuk yang tidak kunjung membaik, benjolan di leher, sulit atau nyeri saat menelan, sakit telinga, atau sulit berbicara.
6. Penyakit atau gangguan saraf
Penyakit atau gangguan saraf, seperti penyakit Parkinson dan stroke, dapat melemahkan otot pita suara. Selain itu, penyakit saraf langka yang disebut dengan spasmodic dysphonia juga bisa menyebabkan otot pita suara menegang sehingga suara menjadi serak.
7. Cedera pada pita suara
Luka pada pita suara bisa menyebabkan suara serak. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh cedera dari luar yang mengenai pita suara, penggunaan selang pernapasan untuk operasi, atau pemakaian alat bantu napas (ventilator).
Faktor risiko suara serak
Suara serak dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, seseorang yang memiliki kondisi di bawah ini lebih berisiko mengalami suara serak:
- Berusia 8–14 tahun (anak-anak) atau di atas 65 tahun (lansia)
- Merokok
- Mengonsumsi minuman berkafein atau beralkohol secara berlebihan
- Memiliki pekerjaan yang sering berteriak atau menggunakan pita suara secara berlebihan, seperti penyanyi atau guru
- Sering terpapar zat beracun
Gejala Suara Serak
Gejala suara serak adalah perubahan pada nada atau kualitas suara yang dapat terdengar lebih lemah, bergetar, parau, atau kadang tidak keluar sama sekali. Biasanya, suara serak juga disertai dengan rasa gatal dan kering di tenggorokan.
Gejala lain yang dapat menyertai suara serak tergantung pada penyakit yang menyebabkannya. Sebagai contoh, pada seseorang yang terinfeksi virus, suara serak dapat terjadi bersamaan dengan sakit tenggorokan, batuk, dan bersin.
Kapan harus ke dokter
Lakukan konsultasi ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami keluhan suara serak, terutama jika tidak membaik setelah lebih dari 10 hari. Namun, jangan menunda untuk ke dokter apabila suara serak disertai dengan gejala-gejala berikut:
- Kesulitan bernapas atau menelan
- Sakit saat berbicara
- Batuk darah
- Benjolan di leher
- Suara hilang sama sekali
Diagnosis Suara Serak
Untuk mendiagnosis suara serak, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala, riwayat kesehatan, dan gaya hidup pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat apakah ada kelainan atau peradangan pada tenggorokan.
Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan tambahan untuk mengetahui penyebab suara serak. Beberapa tes yang dapat dilakukan adalah:
- Laringoskopi, untuk melihat lebih jelas kondisi laring dan pita suara
- Swab test tenggorokan, untuk mendeteksi keberadaan bakteri atau virus di tenggorokan
- Tes darah, untuk memeriksa tanda-tanda infeksi atau penyakit yang menyebabkan suara serak
- Pemindaian dengan Rontgen leher atau CT scan, untuk melihat kondisi bagian dalam leher dan mendeteksi kelainan pada area tersebut
- Biopsi, untuk memastikan jika pada pemeriksaan laringoskopi ditemukan pertumbuhan jaringan yang mencurigakan
Pengobatan Suara Serak
Suara serak yang disebabkan oleh penggunaan pita suara berlebihan biasanya dapat membaik dengan perawatan mandiri di rumah. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan:
- Banyak minum air putih, upayakan setidaknya 2 liter per hari
- Mengistirahatkan pita suara selama beberapa hari dengan mengurangi bicara dan tidak berteriak, tetapi juga tidak berbisik-bisik
- Menghindari konsumsi minuman berkafein atau beralkohol
- Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok
- Menghindari faktor-faktor pemicu alergi atau iritasi pada pita suara, misalnya dengan memakai masker
- Menggunakan alat pelembap udara (air humidifier) untuk merilekskan pita suara dan melegakan napas
- Mengonsumsi permen pelega tenggorokan
- Mandi air hangat
Jika dalam 1 minggu suara serak tidak membaik atau malah memburuk, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memberikan pengobatan yang metodenya tergantung pada penyebabnya. Umumnya, suara serak akan sembuh jika kondisi yang mendasarinya berhasil ditangani.
Berdasarkan penyebabnya, berikut adalah beberapa pengobatan yang dapat dilakukan dokter:
1. Laringitis
Pengobatan suara serak akibat laringitis yang terjadi akibat infeksi bakteri adalah pemberian obat antibiotik. Sementara pada laringitis yang disebabkan oleh alergi, dokter akan memberikan antihistamin atau obat pereda radang.
Jika laringitis disebabkan oleh iritasi akibat asam lambung, dokter akan memfokuskan pengobatan untuk mengurangi asam lambung. Pengobatan tersebut dilakukan bersamaan dengan perubahan pola makan pasien. Bila diperlukan, dokter juga dapat memberikan kortikosteroid untuk meredakan peradangan pita suara.
2. Tumor jinak atau kanker pita suara
Pada suara serak yang disebabkan oleh tumor jinak atau kanker di pita suara, dokter akan melakukan operasi pita suara untuk menghentikan pertumbuhan jaringan. Jika tumornya jinak, biasanya dokter hanya melakukan 1 kali operasi. Namun, bila tumor tergolong ganas (kanker), dokter dapat melakukan terapi radiasi atau kemoterapi.
Setelah operasi, pasien juga disarankan untuk menjalani terapi suara guna mengetahui cara bicara yang aman untuk pita suaranya.
3. Perdarahan dan luka pada pita suara
Suara serak akibat luka atau perdarahan pada pita suara dapat diatasi dengan mengistirahatkan pita suara dan menghindari penggunaan obat yang dapat memicu perdarahan, seperti pengencer darah. Pasien juga akan diarahkan untuk mengikuti terapi suara agar luka pada pita suara dapat benar-benar sembuh.
4. Pita suara lemah atau tegang
Suara serak akibat pita suara lemah, baik karena penyakit saraf maupun bawaan lahir, dapat diperbaiki dengan terapi suara. Namun, apabila terapi tidak membantu, dokter dapat melakukan operasi untuk menguatkan otot pita suara.
Jika suara serak disebabkan oleh pita suara tegang, dokter dapat melakukan suntik botox untuk melemaskan otot pita suara. Dokter juga akan menyarankan pasien untuk tetap menjalani terapi suara.
Komplikasi Suara Serak
Suara serak dapat menjadi permanen jika penyebabnya tidak diatasi dengan baik. Bila kerusakan pada pita suara sudah berat, kehilangan suara secara permanen juga mungkin terjadi.
Hilangnya suara secara permanen akan berdampak pada kualitas hidup penderita. Akibatnya, penderita dapat mengalami masalah berikut:
- Kecemasan
- Depresi
- Gangguan sosial
- Kehilangan pekerjaan
Pencegahan Suara Serak
Suara serak dapat dicegah dengan melakukan hal-hal di bawah ini:
- Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok dari orang lain
- Menghindari konsumsi minuman beralkohol dan berkafein secara berlebihan
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, seperti mencuci tangan sebelum dan setelah makan, atau setelah memegang benda
- Tidak mengeluarkan suara secara berlebihan
- Menggunakan air humidifier terutama di ruangan yang memakai pendingin udara
- Mengistirahatkan pita suara ketika harus berbicara dengan suara yang keras atau dalam waktu yang lama