Kutikula adalah lapisan kulit yang berada tepat di pangkal kuku. Lapisan ini biasanya dipotong saat menjalani perawatan manikur dan pedikur. Namun, memotong kutikula ternyata dapat memicu infeksi bakteri dan jamur, lho. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk tidak memotongnya.
Kutikula terletak di jalur pertumbuhan kuku dan berfungsi untuk melindungi kuku yang baru tumbuh dari infeksi bakteri. Area di sekitar kutikula juga sangat halus, sehingga rentan rusak, kering, dan terinfeksi.
Agar kesehatan kutikula tetap terjaga, Anda disarankan untuk tidak menggunting, memotong, merusak, merobek, mengikis, atau menghilangkan kutikula, baik secara mandiri maupun ketika melakukan perawatan kuku.
Risiko yang Ditimbulkan dari Memotong Kutikula
Meski memotong kutikula dapat membuat kuku terlihat lebih cantik, tetapi risiko terinfeksi bakteri justru menjadi lebih tinggi. Salah satu infeksi yang disebabkan oleh pemotongan kutikula adalah paronikia.
Infeksi kuku ini biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Namun, paronikia yang bersifat kronis dapat disebabkan oleh infeksi jamur. Ada beberapa gejala utama paronikia, yaitu:
- Pembengkakan dan kemerahan pada kulit di sekitar kuku
- Muncul lepuhan berisi nanah di sekitar kuku
- Perubahan bentuk, warna, dan tekstur pada kuku
- Kuku mudah lepas
Paronikia dapat berkembang di sepanjang permukaan kuku dan kondisinya akan makin buruk bila tidak segera diobati. Anda juga mungkin merasakan gejala lain, seperti demam, menggigil, nyeri sendi, dan nyeri otot bila paronikia makin parah.
Selain itu, memotong kutikula juga dapat menyebabkan kuku bergelombang yang justru bisa merusak tampilan kuku Anda.
Cara Merawat Kutikula
Untuk mencegah terjadinya kelainan kuku karena infeksi atau radang, penting untuk menjaga kesehatan dan merawat kutikula. Berikut ini adalah beberapa cara merawat kutikula:
- Gunakan penghilang cat kuku yang tidak mengandung aseton agar kuku tidak kering.
- Potonglah kuku secara rutin.
- Gunakan kikir kuku untuk menghaluskan tepi kuku yang kasar.
- Oleskan pengeras kuku guna memperkuat kuku.
- Jaga kelembapan kutikula dengan mengoleskan pelembap berupa salep, krim, atau petroleum jelly secara teratur.
- Gunakan sarung tangan saat mencuci pakaian dan perabotan rumah agar kutikula terlindungi dari bahan kimia yang bersifat iritatif.
- Hentikan kebiasaan menggigit kuku.
Bila Anda melakukan perawatan kuku di salon, baik manikur atau pedikur, beri tahu pihak salon untuk tidak memotong kutikula atau hanya mendorong kutikula dengan lembut dan pelan.
Namun, jika Anda tetap ingin memotong kutikula, ada beberapa tips yang bisa Anda coba lakukan agar kuku tidak rusak dan terhindar dari infeksi, yaitu:
- Awali dengan merendam kuku di dalam air hangat.
- Oleskan penghilang kutikula atau pelembap bila kutikula terlihat kering.
- Dorong kutikula secara perlahan menggunakan pendorong kutikula di sepanjang dasar kuku.
- Potong kelebihan kulit dan bintil kuku.
- Pastikan untuk tidak memotong seluruh kutikula.
Saat memutuskan untuk menggunakan jasa salon kecantikan atau salon kuku, pastikan Anda memilih salon yang berlisensi dan terjaga kebersihannya. Usahakan pula untuk membawa alat manikur dan pedikur sendiri guna mencegah infeksi yang dapat muncul.
Bila mengalami paronikia ringan, Anda dapat mengatasinya dengan perawatan di rumah. Caranya, rendam kuku yang terinfeksi dengan air hangat beberapa kali sehari, lalu keringkan secara menyeluruh.
Apabila paronikia tidak kunjung membaik, Anda dapat mengonsumsi antibiotik atau obat antijamur sesuai resep dokter. Pengobatan paronikia ini dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Menjaga kesehatan kutikula sama pentingnya dengan menjaga kesehatan bagian tubuh lain. Jika kutikula terasa sakit, nyeri, bengkak, atau bernanah, segera konsultasikan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter guna mendapatkan saran pengobatan yang sesuai.