Sebagian ibu hamil yang merasa sulit untuk mengontrol buang air kecil. Keluhan ini bahkan bisa berlanjut hingga setelah melahirkan. Apakah Bunda mengalaminya juga? Jika iya, yuk, simak artikel berikut untuk mencari tahu cara mengatasinya!
Keluhan sulit menahan buang air kecil dapat dialami wanita usai bersalin. Bahkan, ada juga yang sampai mengompol atau merasakan urine merembes sendiri begitu kandung kemih terasa penuh. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai inkontinensia postpartum.
Penyebab Sulit Menahan Menahan Buang Air Kecil Setelah Melahirkan
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan Bunda mengalami kesulitan menahan pipis usai melahirkan, yaitu:
- Lemahnya otot dasar panggul setelah melahirkan
- Rusaknya saraf yang mengontrol keluarnya urine
- Gangguan atau rusaknya saluran kemih dan kandung kemih saat hamil
- Episiotomi atau sayatan pada perineum (bagian antara vagina dan anus) saat persalinan untuk melebarkan jalan lahir
Selain beberapa penyebab di atas, ada juga hal-hal yang bisa meningkatkan risiko Bunda mengalami inkontinensia postpartum, yakni:
- Memiliki berat badan berlebih
- Melahirkan bayi kembar
- Melahirkan bayi berukuran besar
- Melahirkan dua anak atau lebih secara normal
- Menjalani proses persalinan yang lama, sehingga perlu dibantu dengan forceps atau vakum
- Sering mengejan, misalnya karena sembelit
- Sering merokok
Jika Bunda mengalami kondisi ini, tidak perlu terlalu khawatir. Umumnya, inkontinensia postpartum akan mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu hingga satu tahun setelah melahirkan.
Cara Mengatasi Sulit Menahan Buang Air Kecil Pascamelahirkan
Meski umumnya bisa membaik dengan sendirinya, kalau keluhan sulit menahan buang air kecil pascamelahirkan terasa sangat mengganggu, misalnya hingga Bunda perlu menggunakan popok sehari-hari atau kesulitan menjalani aktivitas karena sering mengompol, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter mengenai hal tersebut.
Untuk mengatasi keluhan tersebut, dokter biasanya akan menyarankan beberapa langkah penanganan berikut:
1. Senam Kegel
Latihan untuk meningkatkan elastisitas dan kekuatan otot dasar panggul ini dapat dilakukan dengan berbaring ataupun duduk.
Jika berbaring, Bunda dapat berbaring dengan kaki terbuka dan lutut ditekuk. Cara melakukannya, kencangkan otot di sekitar vagina dan saluran kemih seperti saat Bunda menahan pipis. Tahan selama beberapa detik, lalu lepaskan.
Lakukanlah senam Kegel secara rutin setiap hari, sebanyak beberapa kali sehari.
2. Terapi stimulasi listrik
Dalam metode pengobatan ini, dokter akan mengalirkan listrik berkekuatan rendah ke otot dasar panggul Bunda, sehingga otot tersebut berkontraksi seperti saat melakukan senam Kegel. Hal ini dapat membantu mengencangkan otot dasar panggul, sehingga Bunda akan lebih kuat menahan buang air kecil.
3. Cincin vagina
Cincin vagina atau dikenal juga dengan istilah pesarium juga dapat digunakan untuk meringankan inkontinensia postpartum. Alat kecil berbentuk cincin yang terbuat dari silikon ini berperan untuk memperlambat keluarnya urine dari saluran kemih.
4. Suntikan gel atau polisakarida sintetis
Suntikan gel khusus atau polisakarida sintesis juga dapat diberikan untuk mengatasi keluhan sulit menahan pipis, karena bisa memperkuat jaringan di sekitar kandung kemih. Namun, prosedur ini tidak disarankan bagi wanita muda yang masih ingin punya anak.
5. Operasi
Operasi dapat dilakukan jika metode penanganan lainnya tidak berhasil mengatasi keluhan sulit menahan pipis. Dengan operasi, dokter akan memasang alat bantu atau menyuntikkan obat pada saluran kemih dan otot dasar panggul. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekuatan otot panggul agar bisa menahan pipis.
Agar hasil pengobatan optimal, Bunda juga harus mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti mengurangi konsumsi kafein, tidak merokok dan menjauhi asap rokok, tidak mengonsumsi alkohol, serta membatasi makanan pedas dan minuman bersoda. Selain itu, jagalah berat badan tetap ideal, supaya otot dasar panggul tidak melemah.
Dengan menjalani hidup sehat dan mematuhi nasihat dari dokter, inkontinensia postpartum akan pulih dengan cepat. Dengan begitu, Bunda dapat kembali beraktivitas dan merawat Si Kecil tanpa takut tidak bisa mengontrol buang air kecil lagi.