Sumatriptan adalah obat untuk mengatasi serangan migrain atau sakit kepala sebelah. Obat ini ditujukan untuk meredakan gejala migrain, bukan mencegah terjadinya serangan migrain di kemudian hari.
Nyeri kepala sebelah saat serangan migrain diduga terjadi karena pelebaran pembuluh darah yang kemudian menimbulkan peradangan. Hal inilah yang menyebabkan nyeri berdenyut pada migrain.
Sumatriptan bekerja pada reseptor serotonin di otak. Cara kerja ini dapat membuat pembuluh darah yang melebar kembali normal sehingga mengurangi nyeri yang dirasakan penderita. Sumatriptan diresepkan bila obat pereda nyeri yang umumnya digunakan, seperti ibuprofen atau paracetamol, tidak efektif meredakan migrain.
Merek dagang sumatriptan: Triptagic.
Apa Itu Sumatriptan
Golongan | Obat resep |
Kategori | Triptan |
Manfaat | Mengatasi serangan migrain atau sakit kepala sebelah |
Dikonsumsi oleh | Dewasa ≥18 tahun |
Sumatriptan untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Sumatriptan dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa arahan dokter. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Sumatriptan
Sumatriptan hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, antara lain:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Sumatriptan tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau baru saja menjalani pengobatan dengan obat antimigrain lain, seperti ergotamine; atau antidepresan golongan MAOI atau SSRI. Sumatriptan tidak boleh digunakan bersama obat-obat tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung, stroke, penyakit arteri perifer, penyakit liver, kejang atau epilepsi, kolesterol tinggi, diabetes, atau hipertensi yang tidak diobati.
- Beri tahu dokter jika Anda merokok, sudah menopause, atau obesitas.
- Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum sumatriptan, karena obat ini menyebabkan pusing dan kantuk.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan sumatriptan jika direncanakan menjalani operasi.
- Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah minum obat migrain ini.
Dosis dan Aturan Pakai Sumatriptan
Secara umum, dosis sumatriptan tablet untuk mengatasi serangan migrain adalah 50–100 mg. Dosis dapat diulang dalam interval 2 jam bila migrain sudah membaik tetapi kambuh kembali. Dosis maksimal 300 mg per hari.
Cara Mengonsumsi Sumatriptan dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah petunjuk yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi sumatriptan. Jangan menambah dosis atau minum obat ini lebih sering dari yang dianjurkan dokter.
Sumatriptan tablet bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Telan tablet obat secara utuh dengan air putih. Jangan membelah atau menghancurkan tablet kecuali jika diperbolehkan dokter.
Sumatriptan sebaiknya diminum sesegera mungkin saat muncul serangan migrain agar gejalanya cepat mereda. Jika migrain membaik tetapi kambuh kembali, Anda bisa mengulang konsumsi sumatriptan. Namun, jika migrain tidak membaik sejak dosis pertama, Anda tidak boleh menambah dosis kedua.
Dosis pertama umumnya akan diberikan di rumah sakit agar efek samping yang mungkin muncul bisa terpantau. Pada pasien yang berisiko terserang penyakit jantung, dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti rekam jantung (EKG), sebelum pengobatan dimulai.
Simpan sumatriptan dalam wadah tertutup di tempat yang kering dan sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Sumatriptan dengan Obat Lain
Beberapa efek interaksi yang bisa terjadi jika sumatriptan digunakan dengan obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin jika digunakan dengan obat golongan opioid, seperti methadone; obat antimuntah tertentu, seperti granisetron; atau obat antidepresan golongan MAOI, SSRI, atau SNRI
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, atau stroke, jika digunakan dengan bromocriptine atau ergotamine
Selain itu, penggunaan sumatriptan bersama obat herbal, seperti St. John’s Wort, bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Efek Samping dan Bahaya Sumatriptan
Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah minum tablet sumatriptan adalah kantuk, lelah atau lemas, pusing, rasa hangat di dada, wajah, atau leher (flushing).
Konsultasikan ke dokter jika efek samping yang telah disebutkan di atas tidak kunjung mereda atau justru bertambah berat. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Gangguan aliran darah di kaki, yang bisa menimbulkan keluhan kram maupun lemah otot, kaki terasa dingin, warna kaki kebiruan, atau nyeri pinggul
- Gangguan jantung, yang bisa ditandai dengan munculnya serangan jantung, denyut jantung yang tidak teratur, atau sesak napas
- Sindrom serotonin, yang bisa memunculkan gejala seperti gelisah, halusinasi, demam tinggi, detak jantung cepat, mual, muntah, dan diare yang berat
- Krisis hipertensi, dengan gejala berupa sakit kepala berat, penglihatan kabur, atau muntah
- Stroke, yang gejalanya antara lain salah satu tangan atau kaki mendadak lunglai, bicara pelo, atau penurunan kesadaran