Susah buang air kecil bisa menimpa siapa saja, tidak peduli jenis kelamin dan usia. Salah satu gejala paling umum dari gangguan ini adalah ketika keinginan untuk buang air kecil sudah tidak tertahankan lagi, tapi butuh waktu yang cukup lama sampai urine keluar.
Susah buang air kecil harus diwaspadai dan tidak boleh dibiarkan. Pasalnya, kondisi ini dapat menimbulkan infeksi dan komplikasi ke organ-organ tubuh yang lain, seperti ginjal dan kandung kemih. Apalagi jika susah buang air kecil terjadi selama berhari-hari.
Tak hanya itu, keluhan susah buang air kecil yang tak segera diobati juga bisa menyebabkan perih di perut atau punggung, urine tampak keruh atau berdarah, pipis tersendat, demam, dan muntah.
Penyebab Susah Buang Air Kecil
Susah buang air kecil dapat dialami baik oleh pria maupun wanita. Kendati demikian, penyebab yang melatarbelakangi susah buang air kecil antara pria dan wanita bisa berbeda.
Berikut adalah beberapa kondisi atau penyakit yang bisa mengakibatkan keluhan susah buang air kecil:
1. Pembengkakan prostat
Saat prostat mengalami pembengkakan, saluran kemih bisa tertekan. Akibatnya, aliran urine menjadi tidak lancar dan membutuhkan waktu lebih lama agar bisa dikeluarkan.
Pembengkakan prostat pada pria bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari pembesaran prostat jinak atau BPH, peradangan pada prostat atau prostatitits, hingga kanker prostat.
2. Infeksi
Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyebab kesulitan buang air kecil yang cukup sering terjadi. Ketika terinfeksi, saluran atau kandung kemih akan membengkak, sehingga membuat urine sulit dibuang keluar melalui proses berkemih.
Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita, tetapi pria juga bisa mengalaminya. Selain infeksi saluran kemih, infeksi menular seksual juga dapat menyebabkan masalah pada proses buang air kecil.
3. Batu saluran kemih
Terbentuknya batu di kandung kemih atau saluran kemih bisa menyumbat aliran urine sehingga menyebabkan sulit buang air kecil.
Selain itu, adanya batu di saluran atau kandung kemih juga bisa menimbulkan keluhan lain, seperti nyeri saat berkemih, terdapat batu atau endapan mirip pasir di urine, urine berwarna kemerahan, hingga nyeri di punggung atau perut bawah.
4. Operasi
Pembedahan di bagian ginjal, kandung kemih, atau saluran kemih terkadang dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut pada saluran kemih. Hal ini bisa menjadi penyebab susah buang air kecil pada orang yang pernah menjalani operasi.
Selain itu, efek samping obat anestesi yang digunakan juga bisa menyebabkan Hal sama. Namun, keluhan ini biasanya akan mereda setelah efek bius berhenti bekerja.
5. Gangguan saraf
Gangguan atau rusaknya sistem saraf bisa mengganggu proses buang air kecil. Contohnya adalah cedera saraf tulang belakang, stroke, diabetes, infeksi otak, atau retensi urine.
6. Masalah psikologis
Bukan hanya gangguan fisik yang bisa membuat seseorang mengalami susah buang air kecil, gangguan psikologis pun demikian.
Salah satu masalah psikologis yang dikaitkan dengan susah buang air kecil adalah paruresis. Ini adalah kondisi ketika seseorang kesulitan buang air kecil karena merasa tidak nyaman bila harus buang air kecil di sekitar orang lain.
7. Efek samping obat-obatan
Proses berkemih juga bisa terganggu akibat efek samping dari obat-obatan tertentu. Beberapa obat yang bisa menyebabkan susah buang air kecil antara lain obat antidepresan, obat penenang, obat diuretik, obat penurun tekanan darah, obat pelemas otot, oba alergi atau antihistamin, dan bronkodilator.
Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil
Saat mengalami gangguan susah buang air kecil, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasinya, yaitu:
- Lakukan pijatan lembut pada kandung kemih yang terletak di perut bagian bawah. Langkah ini dapat merangsang pembuangan urine agar lebih lancar.
- Kompres perut bagian bawah dengan air hangat. Cara ini bisa membuat otot di saluran kemih lebih rileks, sehingga lebih mudah mengeluarkan urine.
- Atasi stres dan rasa cemas. Jika Anda merasa kurang nyaman untuk berkemih di sekitar orang lain, coba cari toilet yang sepi.
- Minum air putih yang cukup dan hentikan kebiasaan sering menahan pipis. Hal ini penting untuk mencegah terbentuknya batu di kandung atau saluran kemih.
Jika susah buang air kecil tidak kunjung membaik dengan tindakan di atas, Anda sebaiknya segera menjalani pemeriksaan ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebab susah buang air kecil yang Anda alami, terutama jika keluhan ini sudah cukup parah atau berlangsung lama.