Susu segar dan susu bubuk merupakan beberapa jenis susu untuk anak berusia 1 tahun ke atas yang beredar di pasaran. Banyaknya jenis susu bisa saja memusingkan orang tua dalam memilih susu yang terbaik untuk anak. Agar tumbuh kembang anak menjadi optimal, jangan salah pilih dalam memilih susu untuk anak.
Minuman susu dalam bentuk cair atau bubuk kerap dijadikan sebagai asupan tambahan anak berusia lebih dari 1 tahun. Ini karena makin bertambahnya usia anak, makin banyak pula asupan dan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya.
Tak heran jika ada begitu banyak produk susu yang tersedia di pasaran. Namun, tidak semua susu memberikan manfaat yang optimal, lho. Dengan memahami perbedaan jenis susu yang ada, baik susu segar maupun susu bubuk, Ayah dan Bunda bisa memilih susu terbaik untuk Si Kecil.
Keunggulan Susu Segar dibandingkan dengan Susu Bubuk untuk Anak 1 Tahun ke Atas
Banyak orang tua menjadikan susu bubuk sebagai susu pendamping untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak. Padahal, World Health Organization (WHO) lebih menyarankan untuk memberikan susu segar yang telah dipasteurisasi daripada susu bubuk, terutama untuk anak berusia 1 tahun ke atas.
Anjuran ini tentunya karena susu pasteurisasi termasuk dalam sumber protein hewani dengan gizi yang lengkap. Susu pasteurisasi juga memiliki banyak keunggulan, antara laini:
1. Proses pengolahan
Susu segar pasteurisasi telah dipanaskan dengan suhu tertentu selama beberapa detik. Hal ini berguna untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit, seperti virus, bakteri, dan jamur. Meski melalui proses pemanasan, nutrisi susu segar pasteurisasi tidak mengalami perubahan. Rasanya pun tetap fresh atau 100% susu murni.
Cara konsumsi susu segar pasteurisasi juga praktis. Si Kecil dapat langsung meminumnya karena sudah dikemas dalam kemasan yang higienis dan aman, sehingga siap dikonsumsi.
Sementara itu, dalam proses pembuatan susu bubuk, ada banyak tahapan yang diperlukan untuk mengubah susu segar menjadi susu bubuk. Susu segar akan melalui tahap pemanasan dengan susu tinggi, pencampuran dengan beberapa bahan lain, dan dikeringkan, sehingga mengubah bentuk asli susu cair.
Susu bubuk berisiko tercemar kuman jika cara penyimpanan dan penyajiannya tidak tepat. Ini karena susu bubuk harus dicampurkan dengan air hangat terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Faktor kebersihan air minum, botol susu, serta lingkungan penyimpanan susu memengaruhi risiko terjadinya kontaminasi ini.
2. Kandungan nutrisi
Nutrisi di dalam susu segar yang dipasteurisasi umumnya tidak mengalami perubahan. Kandungan nutrisi dalam susu segar di antaranya adalah protein, lemak, laktosa, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan zinc.
Selain nutrisi tersebut, terdapat pula kandungan BioActive dan 9 asam amino, seperti leusin, isoleusin, valin, lisin, metionin, histidin, treonin, fenilalanin, dan triptofan punya banyak manfaat untuk kesehatan.
Sementara itu, pemrosesan susu segar menjadi susu bubuk biasanya akan menghilangkan kandungan air dalam susu. Kandungan lemak, protein, vitamin, dan mineral di dalam susu segar pun bisa mengalami banyak perubahan. Ini disebabkan oleh tahapan produksi, terutama pada proses pemanasan dan pengeringan, yang dilalui susu segar untuk menjadi susu bubuk.
3. Kandungan gula
Sesuai dengan rekomendasi WHO, susu yang dianjurkan untuk diberikan kepada Si Kecil adalah susu segar yang telah dipasteurisasi. Susu ini tidak ditambahkan gula karena sudah mengandung laktosa. Gula alami ini dibutuhkan untuk meningkatkan energi.
Hal ini berbeda dengan susu bubuk yang cenderung banyak mengandung gula tambahan, seperti sukrosa. Penambahan sukrosa pada susu bubuk umumnya dilakukan untuk menambah rasa.
Namun, anak usia dini tidak disarankan mengonsumsi sukrosa terlalu banyak karena dapat memengaruhi kesehatannya ketika ia dewasa, seperti meningkatnya risiko terkena obesitas, diabetes, dan kerusakan gigi.
4. Takaran gizinya jelas
Susu pasteurisasi memiliki komposisi gizi yang alami dan konsisten karena sudah dapat diketahui berapa gizi yang diperoleh per takaran saji. Ini tercantum dalam label pada kemasan.
Meski susu bubuk juga mencantumkan takaran gizi pada label kemasannya, komposisi dan takaran ini bisa berubah jika disajikan dengan cara yang tidak tepat, seperti menambahkan air yang baru mendidih atau menggunakan terlalu banyak air saat menyeduh susu.
Manfaat Susu Segar untuk Kesehatan Anak
Pemberian susu segar punya segudang manfaat bagi anak berusia 1 tahun ke atas, khususnya susu yang telah dipasteurisasi (plain atau full cream). Berikut ini adalah beberapa manfaatnya:
- Mendukung tumbuh kembang anak secara optimal karena mengandung banyak nutrisi penting, seperti protein, lemak, laktosa, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan zinc
- Meningkatkan kesehatan anak karena kandungan BioActive, seperti immunoglobulin, lactoferrin, lactalbumin, lactoperoxidase, dan lactoglobulin, yang mampu meningkatkan antibodi, memelihara kesehatan pencernaan, dan mendukung pembentukan berbagai jaringan tubuh
- Menyokong berbagai macam fungsi tubuh, termasuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi, karena mengandung 9 asam amino esensial penting, seperti leusin, isoleusin, valin, lisin, metionin, histidin, treonin, fenilalanin, dan triptofan
- Mencegah anak mengalami gizi buruk atau stunting karena susu segar mengandung gizi yang cukup lengkap
- Meningkatkan imunitas tubuh karena kandungan protein dan BioActive (immunoglobulin) di dalamnya diperlukan untuk memproduksi zat antibodi untuk melawan infeksi dan penyakit
- Menyokong pertumbuhan tulang dan gigi anak karena kandungan kalsium yang tinggi pada susu segar
- Memelihara kesehatan mata berkat kandungan vitamin A di dalamnya
- Meningkatkan suasana hati anak karena kandungan vitamin B12 yang dibutuhkan untuk memproduksi zat kimia di otak yang mengatur suasana hati
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa susu segar pasteurisasi menjadi asupan nutrisi tambahan terbaik untuk anak berusia 1 tahun ke atas. Selain karena mempunyai banyak keunggulan, susu segar pasteurisasi juga memiliki segudang manfaat untuk tumbuh kembang dan kesehatan Si Kecil.
Oleh karena itu, Ayah dan Bunda dianjurkan untuk memberikan Si Kecil susu segar pasteurisasi sebanyak 2–3 cangkir susu per hari ketika usianya menginjak 1–2 tahun. Bila masih ragu dalam memberikan susu segar pasteurisasi kepada Si Kecil, Bunda dan Ayah dapat berkonsultasi kepada dokter.
Dokter akan memberikan arahan terkait konsumsi susu ini, termasuk takaran yang direkomendasikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gizi Si Kecil.