Susu UHT untuk MPASI biasanya diberikan untuk menambah cita rasa makanan sekaligus melengkapi gizi bayi. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan susu UHT untuk MPASI, ya.
Susu UHT merupakan singkatan dari susu ultra-heat treatment, yakni susu yang telah dipanaskan pada suhu tinggi lebih dari 135°C selama beberapa detik. Proses ini bertujuan untuk mematikan kuman-kuman jahat penyebab infeksi.
Meski susu ini diolah dengan suhu tinggi, kandungan gizi di dalamnya tidak banyak berkurang. Oleh karena itu, susu UHT mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi, seperti lemak, kalsium, kalium, protein, fosfor, dan beragam jenis vitamin.
Berkat kandungan gizinya yang cukup tinggi, susu UHT untuk MPASI bisa menjadi pilihan makanan sehat bagi Si Kecil, Bun.
Fakta Seputar Susu UHT untuk MPASI
Memasuki usia 6 bulan, bayi sudah bisa diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Pemberian MPASI yang tepat sesuai usianya tidak hanya membuat perut bayi kenyang, tetapi juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang tidak bisa dipenuhi dari ASI saja.
Selain itu, pemberian MPASI juga turut melatih kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan makanan, serta merangsang otot-otot mulutnya agar nantinya bayi bisa makan sendiri.
Nah, dalam pembuatan makanan padat, tidak sedikit ibu yang menggunakan susu UHT untuk MPASI. Penambahan susu UHT ke dalam makanan bayi sebenarnya tidak dilarang ya, Bunda. Namun, susu UHT baru boleh dicampurkan ke dalam MPASI setelah bayi sudah berusia di atas 12 bulan. Sebelum berusia 12 bulan, bayi hanya membutuhkan ASI ditambah MPASI tanpa susu UHT sebagai sumber nutrisi utamanya.
Susu UHT bisa Bunda campurkan ke dalam makanan utama atau camilan bayi, seperti bubur, opor ayam, telur orak-arik, pancake, ataupun berbagai macam kue dan roti. Meski boleh ditambahkan ke dalam makanan bayi, penambahan susu UHT untuk MPASI tidak dianjurkan lebih dari 700 ml per harinya ya, Bun.
Manfaat Susu UHT untuk MPASI
Pemberian susu UHT bisa membuat MPASI jadi lebih enak dan gurih sehingga Si Kecil akan lebih menikmati makanannya. Tidak hanya itu, susu UHT juga bisa memberikan beragam manfaat kesehatan untuk bayi, antara lain:
- Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian
- Mendukung pertumbuhan serta memperkuat tulang dan gigi
- Mendukung tumbuh kembang
- Mencegah stunting
- Menambah energi
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Menambah berat badan
Tips Memilih Susu UHT untuk MPASI
Dilihat dari kandungan nutrisi dan manfaat susu UHT untuk MPASI, Bunda mungkin tidak mau melewatkannya, ya. Apabila Bunda ingin menambahkan susu UHT ke dalam menu makanan Si Kecil, beragam tips ini perlu diperhatikan:
- Pilihlah susu UHT yang mengandung 100% susu sapi segar.
- Hindari susu UHT yang mengandung bahan tambahan, seperti pemanis dan pewarna, atau susu UHT dengan rasa tertentu.
- Pilih susu UHT yang diperkaya dengan kalsium dan vitamin D.
- Hindari membeli susu UHT yang kemasannya rusak.
- Pastikan menyimpan susu UHT dengan benar sesuai petunjuk yang ada di kemasan susu.
Berdasarkan informasi di atas bisa disimpulkan bahwa penambahan susu UHT untuk MPASI boleh dilakukan, tetapi hanya untuk bayi berusia di atas 1 tahun ya, Bun. Selain itu, susu UHT yang dicampurkan ke dalam makanan padat pun tidak boleh lebih dari 700 ml sehari ya, Bunda.
Pemberian susu UHT untuk MPASI yang berlebihan bisa menyebabkan sembelit pada sebagian bayi. Selain itu, susu sapi bisa menimbulkan alergi pada beberapa bayi. Jadi, segera hentikan pemberian susu UHT atau makanan yang dicampur dengan susu tersebut, bila Si Kecil mengalami gejala alergi setelah diberikan susu sapi, seperti muncul ruam pada kulit, muntah, atau diare.
Apabila Bunda masih memiliki pertanyaan seputar bahan-bahan yang aman untuk diolah sebagai MPASI, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter melalui chat di aplikasi Alodokter.